Ch. 10: Ada yang mendekat, Ada yang menjauh (2)

817 209 73
                                    

Tarik napas dulu ....

Jisoo menghela napas kesekian sambil melirik iri beberapa tabel milik teman sekelas yang rapi dibandingkan miliknya banyak banget tanda silang, kayaknya tiga bulan kemarin dia cuma ngumpulin sepuluh tanda centang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jisoo menghela napas kesekian sambil melirik iri beberapa tabel milik teman sekelas yang rapi dibandingkan miliknya banyak banget tanda silang, kayaknya tiga bulan kemarin dia cuma ngumpulin sepuluh tanda centang. Duh, duh. Berantakan banget penelitiannya selama tiga bulan ini. Jisoo sendiri waktu mengerjakan makalah setengah-setengah semangatnya, lebih banyak mengeluh, dan mendesah kecewa sampai rasanya mau nyerah.

Walau sudah tiga kali ganti subjek penelitian, tapi hasil akhirnya sudah bisa dilihat waktu di awal proses dimulainya penelitian alias subjek terakhirnya gagal total mengubah perilaku mereka. Jisoo enggak bisa menyalahkan kedua temannya atas kegagalan penelitiannya, dia sendiri sering lupa kalau Hwasa sama Johnny subjek penelitian, dan saking banyaknya tugas kuliah pakai sistem penelitian dia pun lupa kalau ada tugas lain modifikasi perilaku yang harus dia selesaikan dalam kurun waktu tiga bulan.

Akhirnya kemarin dia terpaksa berbuat curang, memanipulasi sebagian data supaya tugasnya kelihatan rampung dalam tiga bulan ini. Esoknya Jisoo merasa kecil hati ketika melihat hasil penelitian teman sekelasnya, terutama punya Wyatt. Punya laki-laki rese itu jauh lebih menarik dipandang tabel sama makalahnya dibandingkan milik Jisoo.

Dia iri kenapa enggak bisa seserius Wyatt mengerjakan tugas penelitian? Di luar saja tampilan cowok itu tengik dan super nyebelin dengan guyonan kurang ajar identiknya, tapi dia pintar dengan caranya sendiri. Otaknya aktif bekerja demikian mulutnya yang pandai menjawab setiap pertanyaan selain celetukan menjijikannya.

Jisoo? Orang mengenalnya si cewek ambis, si kaku, dan si ensiklopedia berjalan padahal itu cuma julukan yang semata-mata disematkan oleh teman sekelas berdasarkan tampilan luarnya. Mungkin predikat sebagai si ambis dan kaku memang benar, tapi ensiklopedia berjalan? Hm, salah banget. Itu sih, lebih cocok buat Wyatt yang selengean tapi tahu tentang segala.

“Hmm, keren, keren.” Ravn terus mengagumi hasil penelitian Wyatt demikian lainnya. Mereka jelas sepakat kalau predikat juara kelas tetap milik Wyatt sama Junghwa, si anak orma yang bentar lagi ditetapkan sebagai salah satu menteri di bagian BEM pusat.

“Haha. Kita samaan.” Minhyun tahu-tahu duduk di sebelahnya sambil menunjukkan tabel penuh coretan tanda silang miliknya dengan wajah bangga. “Serasi juga ya, kita?”

“Dih?” dengusnya meliriknya jengkel. Bisaan banget cowok ini gangguin orang yang lagi bete jadi tambah bete.

“Udahlah, Jis, nggak usah sok jual mahal.”

“Siapa juga sok jual mahal?”

“Elu doang, sekelas cewek yang sok jual mahal.”

Jisoo memutar bola mata malas. Meladeni Minhyun nggak bakal ada habis-habisnya, deh. Dia satu spesies kayak Wyatt, bedanya cuma di otak saja kurang main. Luaran saja kelihatan alim dengan wajah ganteng yang sempat bikin geger bangku sebelahnya pas hari pertama kuliah, waktu masih maba.

Shameless 2.0 | taesoo [✔]Where stories live. Discover now