Ch. 24: The Final

767 197 15
                                    

🔉 alexa play angel baby by troye sivan.

Udah jam setengah tiga sore dan Taeyong belum juga balik sejak izin pamit ke mini market dua jam lalu, bikin Jisoo khawatir yang sekarang menunggunya di ruang tengah dengan resah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Udah jam setengah tiga sore dan Taeyong belum juga balik sejak izin pamit ke mini market dua jam lalu, bikin Jisoo khawatir yang sekarang menunggunya di ruang tengah dengan resah. Otaknya terus mengira-ngira, jangan-jangan kesasar lagi? Siapa tahu kan, mengingat tempat ini bukan kampung halamannya. Ditambah lagi sms sama telponnya enggak direspon setelah dihitung-hitung perginya cowok itu sudah kelewat lama.

Jisoo yang awalnya seneng akhirnya bisa melihat-lihat isi rumah masa depannya kelak bersama sang ibu kini terpaksa harus menyudahi keantusiasannya. Dia jadi duduk merenung di sofa yang memiliki dua perpaduan warna: pink dan putih, paling mencolok eksistensinya di ruang tengah, lengkap bersama bantal yang sekarang dipeluknya erat-erat.

Manik si gadis senantiasa menunggu balasan sms di ponsel genggam jadul yang presensinya kini dipandang sebelah mata sama masyarakat masa kini, yang kebanyakan move on pakai ponsel genggam super canggih bernama smartphone. Jisoo punya, sayang rusak dan belum ada kabar terbaru apakah smartphone-nya bisa diperbaiki atau enggak. Sama juga laptopnya belum ada kabar lagi.

Taeyong sama juga nggak ada kabar. Sebenarnya dia ke mana, sih? Agak aneh juga kalau tiba-tiba orangnya menghilang bersama alibinya pamit ke mini market. Lucu juga kalau dia beneran kesesat sampai dua jam segini tanpa telpon ataupun sms buat sekadar menanyakan arah jalan padanya.

Jisoo bergeming seraya menatap pintu rumah dibarengin harapan tingginya sama kepulangan Taeyong kemari. Balik menemuinya. Yang menunggunya dengan mata setengah mengantuk—serius deh, dia ngantuk banget! Kantong matanya kayak ditarik-tarik kuat gitu ke bawah biar dia merem dan bobok sore di sofa alih-alih di kamar utama yang sudah diisi lengkap sama springbed, bed cover, lemari, dan perlengakapan tinggal lainnya. Mungkin efek obat yang tadi diminum sesudah keliling rumah dan sebelum duduk menunggu Taeyong.

Efek samping dari obat sakit kepala bener-bener ya, ampuh banget bikin orang jadi gampang ngantuk, sampai dia ngerasa enggak sanggup lagi bangun hingga akhirnya Jisoo ketiduran. Kepalanya jatuh di atas bantal kecil di pelukannya; tubuhnya codong ke depan dengan kedua kaki terlipat di bawah paha.

Kalau sudah begini pasti bangunnya agak kemalaman, seringnya begitu acapkali dia tidur di sore hari.

...

Taeyong masih di kafe, berjam-jam duduk berpikir dan seratus persen sadar kalau izin pamitnya sudah kelewat lama, bahkan sms sama telpon Jisoo diabaikan. Seolah kecemasan gadis yang sedang menunggunya di rumah tidak begitu penting lagi. Isi gelas kaca di meja sudah habis, tinggal sisa ampas kopinya saja.

Rokok ketiga di tangan kirinya menyala lagi. Taeyong pindah duduk di bangku luar saat membaca area merokok. Cowok itu enggak sendirian di luar, ada kelompok kecil perokok yang dari tadi diam-diaman karena tiga pasang mata itu sibuk mengobrol sama smartphone masing-masing. Alias mereka bertiga lagi nge-game online bareng.

Shameless 2.0 | taesoo [✔]Where stories live. Discover now