Epilog: The Last

1K 147 24
                                    

Ehehe terakhir nih 😁

Dia tahu kini keberadaannya tengah jadi pusat perhatian nyaris dari semua orang di gedung ini, tepatnya para mahasiswa di lantai dua Gedung Psikologi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia tahu kini keberadaannya tengah jadi pusat perhatian nyaris dari semua orang di gedung ini, tepatnya para mahasiswa di lantai dua Gedung Psikologi. Beberapa mungkin kelihatan biasa-biasa saja saat melihatnya, di antara mereka itu adalah para angkatan atas yang fokus utamanya saat itu hanyalah bimbingan dan skripsi doang, sehingga gosip masa kini tidak akan memengaruhi tujuan mereka datang ke kampus—urusan bimbingan lebih penting daripada gosip adik tingkat—lalu ada juga para angkatan bawah yang tahu-menahu tentang gosip namun enggak ada yang berani menatap secara terang-terangan si kakak tingkat, dan yang mereka lakukan hanyalah diam-diam melirik saat kebetulan lewat. Sementara golongan yang melihatnya tanpa ditutup-tutupi adalah angkatannya.

Jisoo mestinya enggak perlu kaget dengan reaksi teman seangkatannya, terutama teman satu kelasnya saat tahu bahwa dia akhirnya berani unjuk gigi ke kampus setelah beberapa hari absen. Berkat hubungannya bersama Taeyong yang tersebar, Jisoo sampai nekat bolos kuliah beberapa kali padahal dia bukan mahasiswi yang rutin bolos.

Ruang kelas sudah dibuka, Jisoo bergegas masuk mengikuti teman-temannya. Mencari bangku barisan ketiga dekat dinding. Hanya dia yang duduk di sana selama beberapa detik sebelum Baekho dan antek-anteknya muncul, menguasai empat kursi kosong di sebelah kanan Jisoo.

“Udah berani masuk aja lo,” ujarnya entah ada maksud apa. Jisoo tak acuh.

“Wihhhhh, ada yang ngelas akhirnya!” Suara barusan milik Minhyun. Dia yang baru datang ke pagi itu langsung menempati bangku kosong di depan kursi Jisoo. Membuat gadis yang dikelilingi cowok-cowok rese dari kelasnya mengernyit heran.

“Munafik lo!” Kata-kata itu telontarkan tanpa difilter dulu. Minhyun bodoh amat sama apa yang diucapkan. “Giliran sama bajingan ekonomi aja mau.”

“Paling lebih wangi, hahaha,” timpal Baekho garing.

Jisoo masih diam berusaha untuk tenang, jangan sampai dia grogi gara-gara ledekan mereka.

“Gue yakin pasti ada something,” celetuk rekan Baekho di sebelahnya itu. “Secara cewek baik-baik kayak Jisoo kok mau sama bajingan playboy kayak Taeyong.”

“Apa, tuhhh?” sahut Minhyun setengah geli dengan nada bicaranya yang dibuat-buat barusan.

“Lo hamil, ya?”

“Bangsat!” Jisoo spontan ngumpat dan menatap garang orang yang menuduhnya sembarang.

“Wuih, santai, Bos. Nggak usah galak gitu.” Baekho nyengir santai. Rasa bersalah enggak di matanya. Semua yang dia anggap sekarang hanyalah lelucon. “Kalau lo enggak hamil, yaudah chills. Kita bercanda doang.”

“Haha. Betul!” Lagi-lagi Minhyun menimpali.

Jisoo berdiri dari kursinya sambil menendang kursi Minhyun. “Ngotak, dong! Lo kira gue bakal diam setelah lo hina begitu, hah?!”

Shameless 2.0 | taesoo [✔]Where stories live. Discover now