Ch. 6: Ada apa?

790 206 31
                                    

Warning: 16+ | just a kiss

Taeyong bangun dalam keadaan panik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taeyong bangun dalam keadaan panik. Badan terasa panas-dingin demikian jantungnya berdetak kencan seiring sorot matanya melihat sekeliling dengan was-was. Curiga pada sesuatu yang sudah telanjur terjadi. Napasnya tersenggal-senggal, seakan dia baru menyelesaikan kontes lari marathon puluhan kilometer. Dengan tubuh lemas yang bergetar karena cemas.

Perasaan ganjil kerap muncul kala tirai mata terbuka dan sunyi bergemuruh riang tanpa bunyi, menyapa dirinya yang rutin sesat kala meratapi kesadarannya. Upaya mengontrol rasa panik kadang menyulitkan dirinya yang alih-alih bangkit, Taeyong mengalami sesak seakan ada berton-ton batu menumpuk di atas dadanya. Nyaris seperti orang di ujung kematian yang tak lama akan berhenti napas, upayanya menggapai sesuatu di sekeliling hampir mustahil ketika tangannya dapat mencengkram pundak seseorang di sebelah.

Membuat gadis itu bangun kaget sebab mengira seseorang nekat berbuat tak senonoh padanya, lalu spontan dia ingat kalau semalam selama cerita panjang yang melibatkan kisah masing-masing Jisoo lelah dan ketiduran, tak mengira juga kalau Taeyong masih tinggal di kamarnya saat dia berbalik dan mendapatinya dalam keadaan mengkhawatirkan.

"Yong!" Jisoo spontan bangun panik dan duduk di sampingnya sembari meremas tangan dinginnya, yang balas meremas kuat genggamannya. "It's okay. It's okay. Lo bisa ngelawannya." Melawan ketakutannya itu. Yang membuat Taeyong mengalami tremor akibat kena serangan panik.

Pasti beberapa jam lalu dia memaksakan diri buat tidur malam atau barangkali ketiduran kayak Jisoo yang langsung merem gitu saja.

"Dengerin gue," bisiknya di dekat telinganya. "Tarik napas ... hembuskan. Tarik napas ... hembuskan. Tarik napas ... hembuskan." Jisoo terus mengulangi perintahnya sampai dirasa Taeyong mengikuti apa yang dikatakannya pelan-pelan.

Apalagi yang bisa Jisoo lakukan selain menuntunnya untuk menguasai emosinya kembali. Sedang Taeyong hanya perlu mengikuti perintahnya jika ingin bangkit dari rasa takutnya itu.

Atensinya menengok pada seraut Taeyong yang kelihatan pucat dengan tatapan kosong seperti sosoknya sedang teleportasi ke suatu tempat. Membuat sang gadis langsung memegangi kepalanya dan menempelkan dahinya ke sisi kepalanya.

Jisoo berbisik perlahan, ingin menarik kesadaran penuh Taeyong yang dia yakini sedang terjebak di sudut gelap di dalam dirinya itu. "It's okay, it's okay. Lo pasti bisa ngelawannya, Taeyong."

Mata Taeyong perlahan sayu seiring tarikan napas yang berhasil dia peroleh kembali. Si pemuda mulai menangis seiring rengkuhan Jisoo memeluk tubuh rapuhnya yang bergetar takut. Kesadarannya telah membawa dirinya ke masa lalu, saat-saat dia masih bisa tidur normal sebagaimana mestinya orang-orang lakukan.

Ketika remaja SMA itu masih rutin muncul di balik pintu kamarnya dengan sikap sok tahu dan pengen dengar segala cerita kehidupan anak kuliah dari mulut sang kakak langsung, mengingat setahun ke depan nanti gadis remaja itu akan masuk ke perguruan tinggi yang selalu bermimpi untuk masuk ke kampus bergensi-pastinya bukan kampus kakaknya, dia enggan satu kampus sama Taeyong.

Shameless 2.0 | taesoo [✔]Where stories live. Discover now