Cp. 5 How?

441 98 9
                                    

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.


"Ini." Seru Yoonbin sembari memberikan Asahi segelas cairan berwarna merah.

Asahi melirik curiga minuman itu dan berkata, "Aku bukan vampir, aku juga tidak minum anggur."

Yoonbin pun terkekeh kecil dan meletakkan gelas itu di depan Asahi, "Ini hanya jus anggur biasa, menurutku kau butuh sesuatu yang sehat- dan hanya itu yang kupunya di penyimpanan saat ini."

Asahi yang duduk di depan meja bar itupun dengan ragu - ragu meraih gelas itu dengan kedua tangannya, mengendus cairan asing itu untuk memastikan, lalu benar - benar meminumnya secara perlahan.

"Aku bisa berasumsi kalau kau ini omega 'baru'- iya'kan?" Tanya Yoonbin yang kini duduk di sampingnya.

Asahi hanya mengangguk kecil, "Bagaimana kau tahu?"

"Kau sedang dalam heat pertamamu, rasanya terlalu lambat jika kau baru mengalami heat sekarang, jadi kutebak sebelumnya kau ini alpha atau beta." Jelasnya, "Beberapa orang memang banyak yang pingsan di heat pertamanya, jadi jangan khawatir, itu maklum."

"Jadi pingsan di tengah gang itu normal?" Ucap Asahi dengan wajah datar.

Yoonbin pun tertawa sangat keras, "Kusarankan jangan! Banyak gang di pusat ini adalah jalan menuju toko - toko malam, jadi lebih baik kau jangan pingsan di gang!"

"Kenapa kau mendirikan pub ?"

"Ini milik keluargaku sejak lama, tapi kebanyakan dari kami pergi merantau untuk mendapatkan banyak hal yang berkualitas- tak berarti hidangan dan anggur di tempat ini tidak enak, tapi pasti banyak orang mau mencoba sesuatu yang baru dan jarang, karena itu juga aku sering merantau."

"Apa ini juga menjadi tempat tinggalmu?"

"Tidak, ini hanya tempatku bekerja. Rumah ku berada di pemukiman warga- seperti yang lain." Yoonbin mencondongkan tubuhnya mendekati Asahi, "Omong - omong, kau tampak familiar."

"Maksudmu Yukiji?" Ucap Asahi menebak, "Dia ibuku."

Yoonbin membuka matanya lebar - lebar, menangkup kedua wajah Asahi dan meneliti setiap incinya. "Wah! Tak heran aku merasa familiar- tak heran juga Pangeran satu itu kini menjadi kekasihmu!"

"Eu- yepasshh-" Ucap Asahi dengan kedua pipi terhimpit yang membuatnya kesulitan berbicara.

Yoonbin pun menjauh sembari tertawa, "Maaf - maaf! Tapi kau memang terlalu cantik untuk seorang laki - laki."

Asahi melirik Yoonbin, "Kau tidak menanyakan Ibuku?"

Yoonbin tersenyum tipis dan kembali menghadapkan tubuhnya pada meja dan meraih gelasnya, "Mengetahui anaknya berada disini berarti sesuatu sudah lewat bukan?" Ucapnya, "Aku bisa menebak jika Ibu mu sudah tiada, aku turut berduka akan itu... aku tidak begitu suka membicarakan kepergian seseorang."

Then and Now - Second Season ; [Jaesahi]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu