Cp. 21 Half Way to Wie

296 57 6
                                    


Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.



Asahi perlahan membuka matanya, menatap langit - langit kasur di kabin. Kepalanya masih terasa pusing hingga ia mengerutkan keningnya kembali dan berusaha memejamkan matanya.

"Mmmh.." lenguhnya menahan sakit di kepalanya.

Asahi menoleh perlahan, melihat ke arah tangan kanannya yang entah kenapa terasa kebas. Ia melihat Jaehyuk, tidur dengan tangannya sebagai bantal. Asahi memiringkan tubuhnya perlahan, memakai tangan kirinya untuk mengusap kepala Jaehyuk dan mencoba membangunkannya.

"Jaehyuk, tanganku." ucap Asahi.

Tak lama, Jaehyuk mengerjapkan matanya dan melihat Asahi, mengangkat kepalanya dan membebaskan tangan yang sudah kebas itu.

"Aku melihatmu tertidur dan kepanasan di deck, jadi aku membawamu kemari. Apa kau sudah merasa lebih baik sekarang?" Tanya Jaehyuk.

Asahi mengangguk, "Aku baik - baik saja."

Jaehyuk tersenyum kecil, mengusap pipi Asahi yang bengkak karena baru bangun, ia terkekeh gemas.

"Asahi-ya," Jaehyuk tersenyum, "poppo haejwo (give me a kiss)"

"Hah?" Asahi mengerutkan keningnya dan memundurkan wajahnya, "Kenapa tiba - tiba?"

"Aku hanya ingin." ucap Jaehyuk sembari tersenyum, "Kau belum memperhatikanku seharian ini, kau hanya sibuk menghibur Minjeong."

Asahi menatap Jaehyuk, memang benar apa yang Jaehyuk katakan, namun tetap saja, memberika ciuman tiba - tiba pada kekasihnya sendiri, ia memerlukan banyak keberanian (kecuali ketika dia terbawa suasana). Ia menggigit kecil bibir bawahnya dan mengalihkan pandangan matanya ke samping, pipinya merona tanpa ia sadari. Jaehyuk tersenyum, perlahan bergerak mendekat, mencuri rasa manis pada bibir berwarna merah muda jambu itu. Asahi dengan cepat memejamkan matanya ketika merasakan nafas Jaehyuk di depan wajahnya, dan berusaha mengendalikan jantungnya ketika bibirnya merasakan bibir penuh sang kekasih pada bibirnya.

Jaehyuk perlahan menjauh dan tersenyum, lalu kembali mendekat dan mengecup kening Asahi. Penyihir yang masih merasa perutnya berisikan kupu - kupu beterbangan itupun hanya bisa menundukkan kepalanya, menarik pakaiannya ke atas untuk menyembunyikan wajahnya, menyisakan kepalanya saja yang seperti bola putih empuk. Jaehyuk terkekeh gemas, ia mengusap kepala Asahi lembut.

"Kajja, kau harus makan, aku tidak mau kau tidak enak badan lagi." ucap Jaehyuk.

Asahi menganggukkan kepala kecil, namun masih tak berniat menunjukkan wajahnya, membuat Jaehyuk lagi - lagi terkekeh gemas.





Then and Now - Second Season ; [Jaesahi]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon