Cp. 18 The Little Mermaid

319 63 5
                                    


Menunggu beberapa menit setelah membiarkan para siren meminum beberapa tetes ramuan yang Asahi bawa, keempat siren itu kini benar - benar hanyalah gadis biasa dengan kaki kurus yang elok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menunggu beberapa menit setelah membiarkan para siren meminum beberapa tetes ramuan yang Asahi bawa, keempat siren itu kini benar - benar hanyalah gadis biasa dengan kaki kurus yang elok. Karena tak ada pakaian perempuan yang bisa mereka pinjamkan, Asahi mengambil beberapa selimut dan melilitkannya seperti gaun pada keempat siren itu sebelum sepenuhnya berubah telanjang.

'Jadi korban kejahilan kakak ternyata tidak buruk.' Batin Asahi, bangga akan lilitan gaun yang ia pakaian pada keempat gadis itu, sementara Jaehyuk dan Daeho hanya melongo kebingungan bagaimana penyihir satu itu bisa memikirkan ide itu.

"Wah wah! Kau punya tangan yang serba bisa!" puji Jiwon pada Asahi.

Asahi mengambil jubah yang ia bawa dari barang bawaannya, memakainya dan mengencangkan tudung kepalanya meski ia memakai sihirnya untuk membuat rambutnya berubah hitam, matanya pun menyala biru. Sebagian pun mulai turun dengan tangga tali ke perahu kecil dan berlayar ke tepi pelabuhan kota, mereka memutuskan untuk berpencar dengan membagi kelompok. Jaehyuk dan yang lain memainkan hompimpa selayaknya anak kecil dan kelompok terbagi dengan adil.

"Tunggu! Kenapa dia dengan Asahi?" Pekik Jaehyuk sembari menunjuk Minjeong yang berdiri di samping Asahi, berpegangan pada penyihir itu karena belum pandai berjalan.

"Kenapa? Kau cemburu?" ucap Daeho, memegangi dua gadis siren yaitu Ning dan Aeri, "Padahal kau juga bergandengan dengan satu gadis." ucap Daeho dengan usil.

Jaehyuk menoleh pada Jimin di sampingnya, gadis itu hanya memberi tatapan datar nan tidak peduli mau dia berkelompok dengan siapa.

"Tapi aku mau dengan Asahi!" ucap Jaehyuk.

"Nak, kekasih mu tidak akan kemana - mana." ucap Jiwon sembari menahan tawa akan pangeran yang tengah cemburu itu, "Lagi pula, mereka ikut denganku, hanya karena sepasang laki - laki dan perempuan berjalan berdua, itu tak berarti mereka berkencan."

Jaehyuk menatap Asahi, sementara yang ditatap hanya memiringkan kepalanya, begitu juga dengan Minjeong secara bersamaan.

'Mereka terlalu dekat!' batin Jaehyuk sembari memicingkan matanya.

"Sudahlah, ayo pergi!" pekik Daeho.

Mereka pun mulai berpencar dengan kelompok mereka, namun Jaehyuk masih memicingkan matanya pada Asahi yang dengan hati - hati memegangi tangan Minjeong yang masih berjalan sempoyongan.

"Yak! Ayo pergi!" Teriak Jimin di samping telinga Jaehyuk, membuat vampir itu nyaris menjerit.

Jimin menatapnya tajam, mengarahkan tangannya, meminta agar Jaehyuk memeganginya juga.

'Kenapa aku harus sama gadis galak ini?' batin Jaehyuk, prihatin pada dirinya sendiri.







Then and Now - Second Season ; [Jaesahi]Where stories live. Discover now