Cp. 6 Emm? ❗️

853 105 6
                                    


Jaehyuk dengan lembut menidurkan Asahi di kasur setelah membawanya pulang ke pondok. Hamada sibuk menghangatkan makanan untuk putranya saat terbangun nanti, sementara Yoruna sibuk membongkar lemari pakaian- entah untuk apa. Akiko, gadis kecil itu memeluk boneka hiunya dan menatap Jaehyuk yang tengah mengurus Asahi

"Kak Asahi kenapa?" Tanya Akiko dengan lugu.

Jaehyuk yang usai menyelimuti Asahi pun tersenyum kecil kepada gadis itu, "Dia hanya sedikit tidak enak badan, apa kau mau menemaninya?"

Akiko berjalan pelan menuju kasur, berdiri tepat di depan Asahi yang meringkuk miring di balik selimut dengan wajah merah, lalu Akiko pun mendongak menatap Jaehyuk.

"Kakak sedang heat?" Tanya gadis itu.

"Ooh, jadi kau sudah tahu."

Akiko pun mengangguk, "Dulu Ibu juga seperti ini, dan Kak Asahi yang menemani Ibu."

Jaehyuk pun berjongkok di samping Akiko dan mengelus kepala anak itu dengan lembut. 'Polos sekali' batin Jaehyuk, dirinya juga senang mengetahui sedikit lebih banyak apa yang tak ia tahu.

Jaehyuk pun menoleh dan menatap Asahi yang terpejam, tersenyum tipis, dirinya berharap dapat melihat interaksi langsung antara Asahi dengan Yukiji.

"Apa yang biasanya kakakmu lakukan untuk Ibumu?" Tanya Jaehyuk sembari tersenyum pada Akiko.

"Biasanya Ibu meminta sup buatan Ayah, lalu Kak Asahi yang mengantar dan menyuapi Ibu." Jawab Akiko dengan senyum manis di wajahnya.

"Kalau begitu apa kau mau melakukan itu untuk kakakmu?"

"Mau!" Pekik Akiko girang sembari melompat - lompat.

Gadis kecil itupun tanpa aba - aba segera melenggang pergi dari kamar dan berlari ke dapur. Terkekeh gemas, Jaehyuk pun menghampiri pintu dan menutupnya. Kamar itupun hanya diterangi cahaya bulan dan dua lampu lentera yang masing - masing berada di nakas di sebelah sisi kasur. Jaehyuk menduduki dirinya pada sisi kasur dan menoleh, menatap Asahi yang setengah wajahnya terbenam di bantal karena tertidur menyamping. Jaehyuk mengangkat tangannya dan mengelus lembut rambut putih itu, sedikit terasa lepek karena keringat dan terasa hawa panas dari tubuh kurus itu, Jaehyuk yakin demam pada heat pertama penyihir itu belum turun.

Tiba - tiba, mata yang terpejam itu tampak bergerak - gerak risau, tak lama, kedua mata itupun terbuka. Asahi merintih kecil sembari memegangi kepalanya, namun yang tersentuh justru tangan Jaehyuk yang tengah mengelus kepalanya. Asahi pun dengan pelan menoleh, mendapati Jaehyuk berada di hadapannya.

"Tidur saja, Ayahmu masih menghangatkan makanannya." ucap Jaehyuk lembut.

Namun Asahi justru menarik tangan Jaehyuk dari kepala ke pipinya, namun matanya masih terfokus pada Jaehyuk.

"Wae?" tanya Jaehyuk sembari tersenyum lembut pada Asahi.

Asahi mengangkat kedua tangannya, meminta untuk dipeluk. Seolah rasa malunya lenyap begitu saja, Asahi menatap Jaehyuk dengan pandangan memohon yang begitu sayu. Jaehyuk pun menurut saja, membungkuk dirinya dan mendekap tubuh kurus itu.

"nngh..." lenguh Asahi lagi - lagi.

Lenguhan itu membuat Jaehyuk kembali mengingat hal yang ditunjukan oleh Yoonbin sebelumnya, Jaehyuk pun memejamkan matanya untuk mengendalikan diri. Tangannya mengelus lembut tengkuk Asahi, dan tak sengaja membuat penyihir itu gemetar halus karenanya.

"eek-" pekik Asahi kala tangan Jaehyuk mengelus tengkuknya.

Jaehyuk buru - buru menjauhkan diri, melepas dekapannya dan mengangkat kedua tangannya ke udara, wajah Jaehyuk terlihat begitu kaku dengan kedua mata yang terbuka lebar. Asahi menatap Jaehyuk dengan sayu, mata cokelatnya sangat berkaca - kaca. Asahi mengangkat tubuhnya dan mendudukan diri, mengusap sendiri tengkuknya dan menatap Jaehyuk.

Then and Now - Second Season ; [Jaesahi]Where stories live. Discover now