Cp. 14 A Sweet Talk

441 77 8
                                    


Memasuki hari kelima berada di tengah laut lepas, sepasang kekasih bodoh itu berusaha keras untuk bertingkah seolah tak pernah terjadi apa - apa, namun bekas gigitan pada bahu Asahi dengan cepat memicu wajah penyihir dan vampir itu menjadi semerah...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Memasuki hari kelima berada di tengah laut lepas, sepasang kekasih bodoh itu berusaha keras untuk bertingkah seolah tak pernah terjadi apa - apa, namun bekas gigitan pada bahu Asahi dengan cepat memicu wajah penyihir dan vampir itu menjadi semerah bara yang menyala. Entah menghilang kemana rasa mabuk laut vampir satu itu, seolah rasa malunya melahap habis rasa mualnya hingga Jaehyuk tak lagi merasa perutnya terkocok. Sementara Asahi, dia mondar - mandir di kapal dengan wajah memerah setiap kali mengingatnya, membuat beberapa awak kapal khawatir jika kekasih pangeran kedua itu tengah demam atau semacamnya.

"Nak, wajahmu selalu merah akhir - akhir ini, apa kau demam?" tanya Jiwon yang tengah meninggalkan deck kemudi dan berniat untuk istirahat.

Asahi tersentak kecil dengan Jiwon yang berada di sampingnya, "Aku baik - baik saja." jawabnya sembari mencengkram sebelah bahunya..

Tentu Jiwon memperhatikan kemana tangan Asahi berada, "Kalau kau merasa pegal lebih baik istirahat saja, tak melakukan apapun dalam waktu lama juga bisa membuat pegal."

"Iya, aku akan membaca di kabinku saja." ucap Asahi dengan cepat, lalu berlari ke bagian belakang kapal.

Dengan buru - buru Asahi membuka pintu kabin, namun sialnya ia menemukan Jaehyuk di dalam, tanpa atasan. Wajah yang sudah memerah itu menjadi semakin panas kala melihat kekasihnya sendiri tanpa kemeja, sementara Jaehyuk yang terkejut tiba - tiba pintu kabin terbuka pun reflek melihat Asahi dengan mata melebar.

"Apa kau-"

Blam!

Asahi langsung membanting pintu kabin hingga menutup tanpa peduli dengan Jaehyuk yang mencoba bicara padanya, terduduk lemas di samping pintu itu sembari menutup wajahnya.

'$&^&%*^(^$#&&()(&)!!!!!'

Isi kepalanya meracau yang tidak - tidak, mengutuk Jaehyuk yang tak mengunci pintu kamar mereka saat akan berganti pakaian, dan kini ia tak tahu harus bersikap seperti apa saat berada dekat dengan kekasihnya sendiri.

Derit pintu terbuka dan Jaehyuk menyembulkan kepalanya keluar, "Apa... kau mau masuk?" tanyanya sedikit canggung.

Asahi lagi - lagi tersentak, ia memalingkan wajahnya ke arah lain tanpa mengeluarkan sedikitpun suara.

Jaehyuk menghela nafas berat dan berjalan mendekati Asahi, "Ayo kita bicarakan sesuatu." ajaknya.

Namun Asahi masih tidak bergerak, tubuhnya terlalu kaku dan ia tak bisa mengendalikannya. Sampai akhirnya Jaehyuk mulai mencengkram lengan atasnya dan membuatnya berdiri secara paksa, menariknya masuk ke dalam kabin mereka. Jaehyuk mendudukkan Asahi pada kasur tingkat bawah dengan hati - hati tanpa membuat kepala putihnya menatap kasur tingkat atas, lalu Jaehyuk sendiri berjongkok di hadapan Asahi, menggenggam kedua tangan kurus itu sembari mencoba memandang mata sang kekasih.

Then and Now - Second Season ; [Jaesahi]Where stories live. Discover now