Cp. 8 Lips

625 90 3
                                    


Entah berapa lama keduanya terpejam, begitu Jaehyuk membuka matanya, cahaya matahari sudah terasa jauh lebih panas dari sebelumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah berapa lama keduanya terpejam, begitu Jaehyuk membuka matanya, cahaya matahari sudah terasa jauh lebih panas dari sebelumnya. Jaehyuk mengerjapkan mata dan menunduk, melihat Asahi yang masih terpejam, namun dengan wajah sedikit mengerut karena cahaya matahari yang mengenai bagian belakang tubuhnya. Dengan perlahan Jaehyuk menarik lengan kiri dan melapas tangan kanannya dari jemari Asahi, turun dari kasur tanpa suara, berjalan ke arah jendela batu kamarnya dan menutup lubang cahaya itu dengan tirai.

Jaehyuk kembali berjalan mendekati Asahi, menyentuh keningnya dengan lembut.

'Demamnya sudah turun.'

Jaehyuk pun kembali berdiri, melepas pita pada tirai kasur hingga kain merah tembus pandang itu jatuh dengan sendirinya dan mengelilingi kasur, melindungi penyihir kecil itu dari cahaya matahari berlebih.

Asahi sedikit menggeliatkan kepalanya, tangannya bergerak memeluk selimut tebal itu. Setengah wajahnya terbenam di bantal dan terhalang selimut, seolah penyihir itu menghirup dalam - dalam aroma Jaehyuk yang menempel pada bantal dan selimut merah itu.

Jaehyuk tersenyum, lalu mengingat suatu hal, kemejanya masih berantakan. Ia pun memandangi bekas gigitan baru di tubuhnya, sungkan untuk meminta salep lagi pada Dokter Kim, Jaehyuk pun membiarkan bekas gigitan itu berada di tubuhnya dan segera mengancing kembali kemejanya.

Tiba - tiba pintu kamar terbuka, Jaehyuk pun reflek memutar tubuhnya, dengan postur tangannya yang masih mengancing setengah kemeja.

Jihoon menatapnya datar, bertanya - tanya mengapa pakaiannya berantakan. Lalu panda itu menolehkan kepalanya ke belakang Jaehyuk, mendapati sosok putih yang tidur- menyembunyikan hampir seluruh tubuhnya dengan selimut di balik tirai kasur.

Jihoon langsung melotot kepada Jaehyuk, sebelah tangannya naik siap - siap memberi pukulan.

"Yak! Jangan salah paham!" Pekik Jaehyuk dengan suara pelan, "Aku tidak melakukan apa - apa padanya!"

Jihoon masih menatap nyalang pangeran satu itu, ragu akan pernyataan itu. Namun perlahan Jihoon menurunkan tangannya dan berkata, "Kami semua akan makan siang bersama di tempat Mashiho selagi Yoonbin di kota, apa kau mau ikut?"

"Bisa lain kali saja? Aku tak bisa meninggalkan Asahi sendirian disini."

"Siapa yang akan berani memasuki kamarmu dan mengganggunya?" Ucap Jihoon dengan sebelah alis yang menukik naik.

Jaehyuk tanpa ragu menunjuk Jihoon, "Bagaimana jika ada yang salah paham juga?"

"Salah paham apa?"

"Memasuki kamar seorang pangeran kerajaan dan menemukan seorang omega baru tertidur pulas dan nyaris tenggelam termakan selimut di kasur pangeran di saat heat pertamanya." Ucap Jaehyuk panjang, masih menatap Jihoon. "Kau saja salah paham, apalagi orang lain."

Then and Now - Second Season ; [Jaesahi]Where stories live. Discover now