Cp. 20 Knife of Jealousy

344 67 3
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Kapal kembali berlayar dan semua penghuni kapal kembali menikmati semilir angin laut, termasuk keempat siren wanita yang kini telah kembali ke wujud semulanya.

Aeri, Jimin dan Ning, asik berkumpul dan saling menunjukkan benda yang mereka dapat, sementara Minjeong duduk bersebelahan dengan Asahi di deck, kembali membuka buku dongeng duyung itu.

"Yang tadi sedikit mengejutkan." celetuk Minjeong di tengah ia membolak - balikkan halaman buku itu.

Asahi berdeham kecil, "Sangat aneh mengetahui kalau mereka punya pohon keluarga yang dekat- bahkan nyaris dari leluhur yang sama."

Sebelumnya, Jaemin dan yang lain menceritakan kekerabatan mereka, bahwa Jeno dan Mark berasal dari leluhur yang sama, sementara dirinya dan Renjun juga berasal dari leluhur yang sama, mengartikan mereka semua sebenarnya adalah saudara jauh, dan sah - sah saja jika berkaitan dengan hubungan pernikahan.

"Aku harap aku punya kerabat seperti itu, tapi aku bahkan tidak lagi bertemu dengan siren lain." ucap Minjeong, "Aku bahkan belum pernah menyukai seseorang."

Asahi menoleh pada Minjeong, lalu menoleh pada Jaehyuk di bagian deck yang lain. Vampir itu hanya menumpu badannya pada pagar kapal sembari menatap laut, semilir angin yang membuat rambut hitamnya acak - acakkan pun terlihat tak mengganggu vampir itu sedikitpun.

"Aku juga baru pertama kali menyukai seseorang." celetuk Asahi, masih memandangi Jaehyuk.

Minjeong menoleh padanya, "Sungguh?"

Asahi mengangguk, "Aku hanya terus berada di dalam rumah semasa kecilku, aku tak pernah bermain dengan anak - anak lain seusiaku."

Minjeong mengikuti arah pandang Asahi yang menatap Jaehyuk, ia bertanya. "Pangeran Jaehyuk itu... kekasihmu, kan? Bagaimana kalian bertemu?"

Asahi masih diam memandangi Jaehyuk, setelah beberapa menit keheningan berlalu, ia menjawab. "Dia menyukai Ibu-ku, dan terus menunggunya di pondok tua milik Ibu-ku."

"Aku memutuskan untuk pergi dari kota kelahiranku dan tinggal di kota asal Ibu ku, dan saat aku menemukan pondok milik Ibu ku, dia berada di sana."

"Bagaimana kalian bisa jadi dekat?" tanya Minjeong.

"Aku pikir... dia melihatku tak lebih sebagai anak dari orang yang dia suka." Ucap Asahi, "Tapi aku tak bisa menyangkal kalau... aku sendiri terlalu larut akan perhatiannya, meskipun aku sudah berkali - kali mengatakan pada diriku sendiri kalau dia hanya terlalu perhatian pada orang asing yang lahir dari orang yang ia sukai... "

"Aku hanya tak mau mengaku pada diriku sendiri... kalau aku juga menyukainya."

Asahi masih menatap Jaehyuk, mata cokelat beningnya memantulkan cerminan sang kekasih dengan jelas, wajahnya perlahan memerah, ia mengusap pipinya kasar dan menoleh pada Minjeong. Asahi terkejut dan memundurkan wajahnya, wajah Minjeong begitu dekat dengannya dan menatapnya lekat.

Then and Now - Second Season ; [Jaesahi]Where stories live. Discover now