Cp. 9 The Fortune-teller

493 90 6
                                    


Dua hari berlalu, kondisi fisik Asahi sudah jauh lebih baik meski masa heatnya belum berakhir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dua hari berlalu, kondisi fisik Asahi sudah jauh lebih baik meski masa heatnya belum berakhir. Asahi sudah dapat kembali pada aktifitas sehari - harinya, dan siang ini semua berniat untuk makan siang bersama kembali, kali ini dengan Asahi dan Jaehyuk.

Makan siang ini jauh seperti piknik besar, semuanya kembali berkumpul di danau dan menangkap ikan dengan tangan mereka sendiri, bermain air, atau sebagian bahkan hanya duduk diam dan tertidur. Siapa lagi jika bukan Kim Junkyu.

"Hyeong tidak ikut menangkap ikan?" Tanya Asahi yang kini tengah duduk di samping Junkyu yang tiba - tiba membuka matanya.

"Tidak, mereka sudah menangkap banyak." Jawab Junkyu sembari menunjuk teman - teman mereka yang memasuki danau dengan beberapa ikan di genggaman tangan mereka, "Mau aku bertengkar sekeras apapun dengan Jihoon, ujung - ujungnya juga aku pasti akan dapat satu." Junkyu menoleh dan menatap Asahi, "Kau sendiri kenapa tidak ikut?"

"Mashi menyuruhku diam saja." Jawab Asahi.

"Ah.. iya, aku lupa kau sedang dalam heat pertamamu. Kau baik - baik saja."

Asahi hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.

Junkyu terkekeh dan kembali memandangi danau dan teman - temannya, "Dulu aku juga begitu kok, aku pingsan di kamarku waktu mendapat heat pertamaku."

"Apa hyeong juga kesakitan?"

"Sangat, tapi aku mulai terbiasa setelah beberapa bulan." Jawab Junkyu, namun wajahnya tiba - tiba berubah datar dan sedikit sendu, "Itu masih tidak ada apa - apanya jika dibandingkan dengan masa kecilku."

Asahi diam menatap Junkyu, sebagai sesama penyimpan segalanya sendiri diantara teman - teman mereka, Asahi tak tahu apakah ia harus bertanya ada apa atau lebih baik diam. Dirinya tentu penasaran, ia bahkan belum sempat berterima kasih dan meminta maaf karena melibatkannya perkara masalah tubuh esnya dahulu.

Asahi menelan ludahnya kecil dan kembali membuka mulutnya, "Hyeong... mau memberitahuku?"

Junkyu menoleh, "Kau penasaran ya?"

Asahi menganggukkan kepalanya kecil, sementara Junkyu tersenyum tipis, kembali memandang danau dengan sorot mata mencari - cari seseorang lalu menunjukknya dengan jari.

"Sedikit kaitannya dengan Yoonbin."

"Aku, Hyunsuk hyeong, Jihoon, Yoonbin, kami sudah kenal dari kecil, begitu juga Yoshi yang sesekali menghampiri kota karena panti asuhan kedua orang tuanya memang berada di perbatasan, namun Yoshi tidak sesering itu ikut bermain bersama.

"Meskipun aku masih memiliki sedikit relasi kebangsawanan seperti Doyoung, orang tuaku memilih untuk menyekolahkan ku pada paud umum di tengah kota. Aku belajar di kota, bermain di istana, kejar - kejaran di pusar perbelanjaan, banyak lagi.

"Yoonbin itu spesial." Celetuk Junkyu sembari tersenyum melihat Yoonbin tengah berinteraksi dengan Jihoon jauh di danau, "Dia seorang peramal, bahkan sejak kecil."

Then and Now - Second Season ; [Jaesahi]Where stories live. Discover now