Cp. 22 Jaehyuk to Asahi

392 62 1
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Wie mempunyai sejarah kerajaan yang paling tidak ingin orang - orang dengar." Ujar Daeho, "Tanah itu pernah menjadi wilayah perang penuh darah, dan banyak keganjalan terjadi di sana, kalian tak akan menyadari itu semua karena wilayah itu sekarang sudah di rekonstruksi ulang dan terlihat seperti perkotaan biasa."

"Terakhir kali saat aku masih kecil, aku sudah pernah mengunjungi tempat itu dengan Ayah dan Ibu, aku tidak begitu ingat, tapi yang bisa jelas kukatakan adalah tempat itu sangat aneh." Daeho menggulung kemeja bagian lengan kanannya dan mempelihatkan luka sayatan - sayatan kecil setidaknya satu - dua senti yang sudah samar, "Malam saat aku tidur, selalu ada orang yang masuk menyelinap kamar yang kutempati dan menyayatku. Namun raja kerajaan itu sama sekali tak peduli saat Ayahku menyampaikan kejadian itu padanya."

Jaehyuk mengerutkan keningnya kebingungan, "Luka itu cukup kecil."

"Bekas luka itu tidak tumbuh, panjang luka yang kau punya tak akan bertambah meskipun kau tumbuh dewasa." Jelas Daeho, "Sayatan - sayatan ini memang kelihatan kecil, tapi untuk ukuran tubuh anak - anak, ini lumayan besar."

"Gelagat rajanya saja sudah aneh." celetuk Asahi.

Daeho mengangguk, ia mengeluarkan lipatan surat miliknya kala itu dari saku celananya dan membukanya, membiarkan Asahi dan Jaehyuk membacanya. "Aku menerima surat itu dari botol di laut, karena itu aku yakin sesuatu sedang terjadi."

Jaehyuk menatap Daeho dengan mata memicing, "Maksudmu surat dalam botol? Hyeong, surat seperti itu bisa untuk siapapun, lagi pula bagaimana kau yakin ini untukmu? Juga- siapa J?"

"Pacarmu?" ucap Asahi sembari menatap Daeho dengan polos.

Jaehyuk dan Daeho langsung menoleh menatap Asahi dengan kening berkerut dan mata sedikit membelalak. Asahi yang ditatap bersamaanpun hanya berkedip dan berkata, "Disini tertulis kaliamat 'Aku merindukanmu'" ucapnya polos.

Jaehyuk langsung menoleh pada sang kakak, "Selama ini kau punya kekasih?"

Daeho menghela nafas berat dan memijit batang hidungnya, "Bukan, dia bukan kekasihku, tapi yang jelas hubungan kami cukup rumit." Daeho pun menatap Jaehyuk, "Surat itu memang di tujukan padaku, ada tanda yang sangat kukenal saat aku mengambil botol itu, juga, botol itu dimantrai agar hanyut hanya ke arah tujuannya."

"Kau sendiri sudah membaca surat itu, tertulis jika beberapa orang menghilang tanpa jejak." ucap Daeho, "J... disana, mencoba mencari tahu kemana orang - orang itu menghilang dan apakah mereka baik - baik saja, tapi ia tak menemukan petunjuk apapun. Karena itu dia meminta bantuanku."

"Dan kau dan J siapapun itu memerlukanku untuk masuk ke istana?" tanya Asahi.

Daeho menarik nafas panjang dan menatap Asahi, "Raja Kerajaan itu.. terakhir kali aku ingat, dia hanya akan mengizinkan masuk kunjungan dari kerajaan lain jika dibawakan seorang penyihir putih."

Then and Now - Second Season ; [Jaesahi]Where stories live. Discover now