5.problem

4.6K 487 29
                                    


"Haechan bertahanlah.."

"Tenang lah, anak kita pasti akan kuat"

Ucap lelaki tua berumur 50 tahunan itu kepada istrinya. "Apakah haechan akan kuat menghadapi nya.." resah sang ibu

Lee haechan. Setelah mengalami kecelakaan, kangker nya bertambah parah dan jantung nya rusak total. Ia harus segera mendapatkan pendonor dalam waktu 5 hari.

Jika belum ada perkembangan sampai 5 hari kedepan, Tuhan yang akan berkehendak. Kami tidak bisa melakukan apa-apa.

Ucap seorang dokter tampan ber tagname "KIM SEOKJIN."

"Andai aku tidak membiarkan anak itu bermain sendiri.." sesal wanita yang mengaku ibu nya



Haechan-ah.. Mianhae..

Maafkan eomma..


Sejak hari pendonoran jantung ibu nya. Haechan semakin sering di olok-olok oleh saudara nya. Walau tidak parah

Namun kejadian itu belum berakhir. Sang ayah dari ke 9 anak tersebut memutuskan bunuh diri dari gedung kantor miliknya sendiri karena frustasi di tinggalkan oleh sang istri.

"Aku akan menyusul mu.."
Ucapan terakhir sang suami.

Haechan mengetahui hal tersebut ia ambruk dengan hati yang merasa bersalah kepada semua nya. Para saudaranya pun ikut tertampar kerena di tinggalkan oleh kedua orag tuanya. Dan semua menyalakan Haechan.

Para saudara nya tidak tau akan penyakit kangker yang di derita sang adik. Bahkan laki-laki berkulit Tan tersebut tidak tau memang orang tua nya menyembunyikan penyakit anak nya dari semua orang. Hanya dokter dan kedua orang tua nya yang tau.


Ini dia matahari kita..

Membawa kebahagiaan..

Membawa senyuman..

Haechan matahari kita semua..

Anak baik yang tidak pernah menangis...

and..

Matahari apanya kau!!!

Pembawa sial mati saja!!

Matahari apanya kau haechan!!..

Pembunuh eomma appa..

Beban hidup. Pembawa sial Lee haechan!!

Andai kami tidak menggangap mu sebagai adik yang kami paling sayangi!!





karena memang











Haechan












Bukan adik kandung nya







Laki-laki manis itu tersadar dari pikiran yang membebani nya karena ada yang mengetuk pintu gudang

Nampak seorang pria bermuka manis namun mempunyai tatapan elang mendekati Sanga adik yang tengah sekarat.

"Makanlah."

Haechan mendongakkan kepalanya dan menatap sebuah plastik berisikan roti tawar,kimbab,dan susu kotak yang di sodorkan di depan wajah nya.

"T-terimaka-"

"Jangan berharap aku perhatian kepadamu. Aku hanya kasihan dan ini makanan sisa. Percuma jika di Buang ke sampah."

Ucapan haechan terpotong, lalu ia tersenyum sendu menatap sang kakak yang paling ia sayangi.
Laki-laki tersebut tidak ingin berlama-lama lalu ia menjatuhkan makanan tersebut di lantai dan pergi menutup pintu gudang dengan lumayan pelan.

My own, My home || Nct 127 [END]Where stories live. Discover now