17.go home

3.6K 377 18
                                    

Jam dua belas malam, haechan terbangun dari tidurnya ia teringat oleh bayang-bayang Suho dan para saudaranya yang lain, mereka seakan-akan mengolok-olok haechan sekarang.

"J-jangan.. ku mohon" mohon haechan menahan air matanya.

"Anak nakal, pergi lah!"

"Jangan kembali lagi, kami sudah muak dengan mu!"

Haechan menutup telinga nya erat, badan nya sedikit gemetar, ia memberanikan membuka mata dan menoleh ke arah obat yang tadi diberikan han kepada nya.

Dengan tangan gemetar dan keringat dingin yang membasahi pelipis nya, haechan membuka beberapa obat tablet, menelannya dengan paksa membuatnya meringis kepahitan.

"H-hahh.."

Ringisnya pelan memegangi nafas nya yang mulai membaik stabil.

"Pulang lah anak nakal! Kau membebani orang lain sekarang!!"

Suara itu kembali membuat tangis haechan pecah, ia terisak takut mendengar suara yang memenuhi indera pendengaran nya.

"A-aku akan pergi.."

Dengan keringat yang belum berhenti menetes sekarang di tambah dengan air mata yang tak ada hentinya meluncur.

Ia hanya mengambil satu jaket yang ada di kamar tersebut untuk menutupi dan melindungi badan rapuh nya dari angin malam yang sangat dingin, tak memperdulikan suasana yang sedang tak baik haechan meninggalkan sebuah surat di tempat tidur over size tersebut.

Klik

Ia membuka pintu dengan sangat pelan, membuatnya agar tidak terlalu terdengar suaranya.

"Maaf tapi aku harus pergi.."

Haechan menuruni tangga rumah mewah itu dengan pelan, pandangan nya sedikit teralihkan dengan cahaya yang berasal dari salah satu kamar, lalu ia tersenyum.

"Siapa pun kau, aku berterimakasih" ia melanjutkan langkah nya hingga berhenti di salah satu pintu belakang yang sedikit terbuka.

"Maafkan aku Han Hyung jika aku merepotkan mu dan yang lain" ujarnya lirih lalu berlari pergi dari rumah mewah milik orang baik yang Baru nya belum satu hari ia kenal.

。:゚(🐻🐻🐻)゚:。

Tubuh nya menggigil kedinginan merasakan angin malam yang menerpa tubuh rapuh nya.

Karena kedinginan, haechan Memutuskan untuk berhenti di salah satu halte bus ia menyandarkan tubuhnya di kursi ia lalu menutup mata.

"Sangat menyedihkan.. bagaimana j-jika aku menutup mata dan menolak untuk membuka nya?.. apakah aku akan bertemu yang lain nya disana?"

Haechan lalu tersenyum miris melihat sekilas ke arah langit yang cerah disertai bintang-bintang bertaburan seakan-akan ingin menyemangati anak itu untuk tetap tegar dalam menjalani kehidupan nya berlanjut.

。:゚(🐻🐻🐻)゚:。

Matanya terbuka perlahan, merasakan seseorang membangunkan nya.

"Sshh.. ada ap— Ah Maafkan aku!"

Seru nya terlonjak kaget melihat seorang laki-laki dengan jas kantor yang rapi di badan nya, wajahnya yang tegas menambah kesan bermutu.

"tenanglah nak aku hanya membangunkan mu saja, lebih baik jangan tidur disini takutnya ada seseorang yang berniat jahat untuk menculik mu"

My own, My home || Nct 127 [END]Where stories live. Discover now