15.blamed again

3.4K 359 10
                                    

Haechan menunggu di depan pintu putih tersebut, menunggu yeji yang ada di dalam lebih tepatnya, tapi karena ia merasa bosan haechan memutuskan untuk berputar-putar tak jauh dari sana dan melewati beberapa kamar inap.

Brukk

Seorang wanita yang sudah berusia menabrak bahu haechan membuat nya terdorong ke belakang sedikit "akhh"

Wanita itu yang mengetahui bahwa ia menabrak seorang laki-laki muda ia segera minta maaf  "Maafkan aku! Tolong dimana dokter! Dokter!!" Sepertinya ia membawa seorang?

"Tidak ap— astaga" kaget haechan melihat wanita itu membawa seorang anak kecil yang di selimuti darah di bagian pelipis cukup parah hingga cairan merah itu menetes di lantai rumah sakit.

Ia hanya melihat wanita itu panik teramat sangat sambil menggendong anaknya mungkin? Mungkin saja karena aura terlihat.

"Eomma.."

Gumamnya secara tak sadar mengucapkan panggilan tersebut, pikirannya seakan-akan mengucap dengan sendirinya.

Puk puk

"Haechan?" Panggil yeji membuatnya terkejut "i-iya? Sudah selesai noona?"

Yeji menatapnya binggung "ada apa dengan mu— ah.." ucapan nya terpotong ketika melihat wanita yang tadinya haechan lihat tengah mendorong brangkar dengan anak yang terluka di atasnya.

"Ayo Noona, kita pulang" ucap haechan memberitahu yeji, yeji pun mengangguk namun pikiran nya yang masih teringat dengan kejadian yang baru saja ia lihat dan kejadian 15tahun yang lalu.

。:゚(🐻🐻🐻)゚:。

"terimakasih Noona!" Ujar nya sedikit berteriak

"Sama-sama haechan-a! Noona pergi terlebih dahulu ya!" Balas yeji dari dalam mobilnya, haechan pun mengangguk arti meng iya kan.

Bbrruuumm

Mobil mewah itu sudah berlalu pergi dari halaman pekarangan rumah keluarga Lee, haechan pun mengambil ancang-ancang jika ia terkena pukulan dari awal ia membuka pintu atau pun nantinya ia sudah siap menghadapi ataupun menerima.

"Ayo haechan kau pasti bisa" helaan nafas terdengar panjang dan haechan pun memberanikan diri untuk membuka knock pintu rumah.

Ceklekk

Ia membuka sedikit cela di pintu, melihat ke kanan dan kiri untuk berjaga-jaga namun nihil tak ada seorang pun yang ada Dirumah itu kecuali—

"Jangan mengintip seperti maling" suara dingin yg tak asing menusuk Indra pendengaran nya.

Laki-laki manis itu menoleh ke arah sumber suara berada "A-ah iya Hyung"

Haechan pun masuk kedalam dan berniat langsung ke kamar namun suara itu lagi-lagi menghentikan langkahnya.

"Ayo temani aku berbelanja"

"A-apa?" Ia membelalakkan matanya kaget mendengar ajakan itu.

。:゚(🐻🐻🐻)゚:。

Mereka berhenti di salah satu supermarket yang tak jauh dari sekolah haechan, jujur anak itu masih kaget dengan ucapan ajakan yang tadi di lontarkan dari mulut sang kakak.

"Tunggu saja disini" ujarnya memberitahu kan kepada sang adik agar menunggu disini dengan membawa belanjaan sedangkan ia akan memutar mobil ke jalur itu.

My own, My home || Nct 127 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang