9.friends?

4.7K 414 12
                                    

Anak manis itu terbaring lemah di ranjang uks, di gotong oleh hyunjin ke uks karena Felix dan Jeongin tak kuat menggendong tubuh nya. Terlebih lagi dengan keadaan yang kaku.

Jeongin menelepon hyunjin agar datang, saat menelepon hyunjin tersentak kaget mendengar perkataan sang adik yang mengabarkan jika haechan pingsan.

"Astaga apa yang harus kita lakukan?" Resah Felix menatap tubuh haechan yang seperti mayat

"Tidak tau, apakah harus kita menelepon hyung nya?"

"Tidak."

Jeongin mengerutkan keningnya Binggung.

"Kenapa"

"Hyung nya tak akan merasa simpati kepada anak itu, lebih baik bawa dia ke dorm" nasehat Felix di setujui hyunjin

"Benar kata yongbok"

Jeongin hanya menurut saja kepada sang kakak2 nya.

Felix tersadar sesuatu "hei apakah kalian bisa membelikan haechan makan? Ku rasa dia belum makan, aku titip sandwich dan greentea. Dan haechan tolong belikan sandwich, sushi, thai tea Dan air putih"

Perintah itu langsung di laksanakan sang saudara "baiklah tunggu dulu aku akan kesi—"

"Iya." Potong felix iseng

"Ck menyebalkan" dumel hyunjin

。:゚(🐻🐻🐻)゚:。

Mata bulat nan indah itu terbuka sendu, pandangan nya langsung tertuju pada langit-langit uks yang berwarna blue soft. Atensi nya menelusuri ruangan putih itu.

"Hey apakah kau sudah sadar?"

"Y-yongbok-a.." sautnya lemas.

Sang pemilik nama tersenyum "Makan lah, aku sudah membelikannya untuk mu" ujar Felix menenteng kotak Sandwich di tangan nya.

"Aku tidak lapar" tolak haechan namun di bantah oleh sang empu "kau berbohong. Ayo lah makan, aku akan menemanimu disi—"

"Kalian bisa keluar, aku akan menjaga nya" saut penjaga uks dan di tanggapi lirikan betmut Felix

"Ah sudah lah, baiklah! Kau makan ini haechan-a aku akan pergi dulu!"

Haechan mengangguk lemah tak lupa dengan senyum manis nya, Felix pergi meninggalkan nya disana sendiri— ah tidak lebih tepat nya ada beberapa orang.

Ia mulai memakan makanan yang diberikan laki-laki berdarah Australia itu, memakan semua nya tanpa sisa. Memang jujur ia benar-benar lapar hehehe.

Ceklekk

Pintu terbuka membuat atensi pengelihatan nya pindah ke sumber suara,

"Lain kali hati-hati!" Oceh laki-laki berambut brown

"Lihat lah mereka sangat sombong! Jika kaki ku membaik aku akan— AWHH"

Laki-laki berambut brown itu sengaja menyenggol kaki sang saudara, membuat nya memekik kesakitan.

"Sakit bodoh!" Keluh laki-laki berambut pink

"Mangkanya jangan terlalu banyak bicara na!"

Terlihat haechan sedikit mengukir senyumnya melihat perdebatan antar saudara itu, ya Haechan tau itu adalah hubungan persaudaraan karena terlihat dari auranya saja terasa.

My own, My home || Nct 127 [END]Where stories live. Discover now