Chapter 8

2.3K 361 27
                                    

Siap ketemu ama para Benimaru cs? Hhmm kenapa saya mencium adanya bau-bau harem nih.

~~~ Happy Reading ~~~

(Name) memindahkan para penduduk shapeshifter wolf menuju ke desa goblin. Para kaum laki-lakinya membantu para goblin lainnya yang sedang membangun tempat tinggal. (Name) dan Rimuru sedang berjalan-jalan sambil di kawal oleh Yugo dan Haru.

"Apa menunya, ya?" gumam Rimuru yang merasa tidak sabar.

"Apa daging? Daging, kan? Kalau begitu, aku juga ingin makan nasi." Rimuru tampak sangat senang setelah mendapatkan wujud manusianya, "Memangnya di sini ada padi?"

"Kalau soal itu jangan khawatir Rimuru, aku bisa membuatnya sendiri kalau kamu mau." jawab (Name) sambil mengelus kepala Rimuru.

"Benarkah! Kalau begitu, aku ingin onigiri (Name)!"

"Iya, nanti malam aku akan buatkan onigiri yang banyak."

"Hoy Haru, tenanglah, kau tidak ingin membuat nona (Name) marah, kan?" bisik Yugo kepada pria yang ada di sampingnya.

Haru hanya berdecak kesal. Secara tidak sengaja mereka bertemu dengan Rigur dan yang lainnya mencari makanan. (Name) menyuruh Haru juga Yugo untuk kembali ke rumah, biar dia bersama dengan Rimuru. Awalnya Haru sempat menentangnya, tapi (Name) melemparkan tatapan tajamnya ke arah Haru. Yugo yang sudah melihat tuannya itu berada dalam mode mau marah, langsung menyeret Haru untuk kembali.

"Tuan Rimuru, nona (Name)." Rigur menyapa kedua orang itu.

"Kerja bagus karena mencari bahan makanan." Rimuru memuji kerja keras mereka karena mencari makanan untuk di makan nanti.

"Terima kasih tuan Rimuru, kami akan segera menuju ke hutan." Rigur merasa senang di puji oleh salah satu tuannya.

"Malam ini, kita akan mengadakan pesta! Tangkaplah sesuatu yang enak."

Gobta berjalan menghampiri Rimuru, "Hari ini, apa tuan Rimuru akan ikut makan?"

"Tentu, habisnya tubuh ini memiliki indra perasa." jawab Rimuru dengan penuh bangganya.

"Oh?" Gobta tampak meneliti tubuh Rimuru, "Kalau makan banyak, apa buah dada anda bisa membesar seperti nona (Name)?"

Dalam sekejap Rimuru menendang Gobta karena mengatakan yang tidak sopan dan menyinggung buah dada si (Name).

"Saya minta maaf! Gobta memang tidak bisa berbicara sopan." Rigur meminta maaf dengan ucapan Gobta tadi, "Lalu, saya akan menyiapkan rusa banteng untuk pestanya."

Rimuru tampak membayangkan bagaimana bentuk dari rusa banteng.

"Ya, kuserahkan padamu," ucap Rimuru.

"Serahkan kepada saya karena ada banyak makhluk buas yang datang dari dalam hutan, sumber makanan kita melimpah."

"Apa ada yang terjadi?" tanya (Name) yang merasa penasaran.

"Tidak ada, makhluk buas hanya berpindah sesuai keadaan lingkungan, mungkin itu bukan masalah besar." jelas Rigur.

Ranga muncul dari dalam bayangan Rimuru, "Apa anda memanggil saya, tuan?"

"Ranga, temanilah Rigur dan kawan-kawan di dalam hutan, kurasa takkan terjadi apapun tapi kalau ada masalah bantulah mereka." perintah Rimuru.

"Saya mengerti, serahkan pada saya." Ranga menerima perintah dari tuannya itu, "Tidak usah sungkan, bawalah aku, tuan Rigur."

'Oh itu keren sekali, Ranga.' batin Rimuru.

(Name) dan Rimuru pergi ke goa tempat Veldora di segel. Mendadak segel kutukan yang ada di dalam tubuh (Name), memberi sebuah informasi tentang peringkat yang tertinggi di dunia yang sedang di tempati oleh gadis itu adalah demon lord.

'Hee, demon lord? Untuk apa menjadi demon lord, kalau (Name)  itu makhluk immortal dan sekarang berada dalam tahap yang sempurna.' ucap sisi gelap dari (Name) yang bergema di dalam kepala gadis Uchiha tersebut.

Timeskip saat pergi ke hutan, di mana Ranga dan yang lainnya berada

(Name) dan Rimuru menggunakan topeng mereka masing-masing. (Name) menekan aura kekuatannya agar terasa seperti manusia biasa. Mereka berdua menghampiri Gobta yang tampaknya kesakitan.

"Aku ditebas, sakit sekali!" ucapnya.

"Tenanglah, lukanya tidak dalam," ucap Rimuru yang melihat luka yang ada di dada Gobta.

Rimuru dan (Name) tampak terkejut melihat beberapa yang lainnya sudah pingsan dan ada 2 monster yang sedang berdiri tak jauh dari hadapannya.

"Siapa kalian?" tanya Rimuru yang tidak mengenal kedua monster tersebut.

"Rimuru, ini pertama kalinya aku melihat mereka, jadi aku ingin kau berhati-hati." (Name) mengingatkan partnernya itu untuk tidak gegabah dalam menyerang.

"Ah, ternyata tuan Rimuru dan nona (Name)!" Gobta baru menyadari kedatangan dari kedua tuannya itu, "Kalian baru datang, setelah khawatir?"

"Ya, benar dan karena kamu tampak baik-baik saja, kamu tak butuh ramuan penyembuh, kan?" jawab Rimuru dan berjalan melewati Gobta.

(Name) berjalan mengikuti Rimuru untuk melawan para monster yang telah menyerang Ranga dan yang lainnya.

"T-tunggu! Saya mau! Bercanda, maafkan saya, tuan Rimuru, nona (Name)!" mohon Gobta.

Rimuru melemparkan cairan ramuan penyembuh ke arah wajah Gobta dan seluruh luka yang ada pada tubuh goblin kecil itu mulai menghilang. Suara lolongan panjang milik Ranga dari atas, berhasil menarik perhatian Rimuru juga (Name) untuk melihatnya ke atas. Terlihat Ranga melawan 2 monster yang menjadi lawan mereka.

Ranga menembakkan hembusan angin yang kuat dari tanduk panjangnya ke pada kedua lawannya tersebut. Tapi kedua lawan Ranga berhasil menghindarinya. Ketika menyentuh permukaan tanah, Ranga berhasil ke arah kedua musuhnya dan malah di halangi oleh sebuah dinding pelindung dari api berwarna biru.

Rimuru dan (Name) berhasil menemukan siapa pelaku yang membuat dinding pelindung dari api biru tersebut. Ternyata adalah seorang gadis monster yang memiliki rambut berwarna merah muda dan memakai kimono putih juga merah muda.

"Ranga!" panggil Rimuru.

Mendengar panggilan dari salah satu tuannya, Ranga memilih untuk mundur dan berlari menghampiri kedua orang yang menjadi tuannya.

"Tuan, nona (Name), maafkan saya! Meski saya ada di sini, hal ini terjadi," ucapnya yang merasa tidak berguna.

Terdengar suara adu senjata yang tak jauh dari mereka. Setelah di lihat, Rigur sedang melawan seorang wanita monster yang memiliki warna rambut ungu muda dan mengikat rambutnya dengan gaya ponytail.

"Kembali, Rigur!" panggil Rimuru kepada goblin yang masih muda itu.

Rigur memilih untuk mundur dan menghampiri Rimuru juga (Name).

"Tuan Rimuru, nona (Name)! Maafkan saya." Rigur tampak sangat kewalahan menghadapi wanita tersebut.

"Tenanglah, serahkan sisanya pada kami berdua, sekarang kamu istirahat saja," ucap Rimuru sambil memberikan ramuan penyembuh ke tubuh Rigur.

"Ranga, apa yang terjadi dengan mereka yang pingsan?" tanya (Name) yang ingin mengetahui apa yang telah terjadi.

"Mereka dibuat tidur karena sihir, ini ulah rambut merah muda itu." Ranga menjelaskan yang terjadi kepada yang sedang pingsan ke Rimuru dan (Name).

"Sihir, ya? Sepertinya mereka cukup merepotkan." Rimuru tampak waspada.

~~~ Bersambung ~~

The Goddess of Uchiha (Tensura x Female Uchiha Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang