"Hhmm, apa Megalodon bisa dimakan?" (Name) mengelus dagunya.
"(Name)-sama, ini bukan saatnya memikirkan makanan." Rikka sweatdrop melihat nonanya itu tiba-tiba membahas soal makanan.
(Name) menepuk tangannya, "Aku tahu!"
(Name) langsung mengubah wujudnya menjadi serigala.
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
(Name) mengubah ukurannya menjadi raksasa. Dia menyemburkan api tapi bukan api pada umumnya, melainkan semacam api amaterasu. Setelah itu dia melahapnya. Sedangkan Rimuru dan lainnya hanya sweatdrop melihat apa yang dilakukan oleh (Name).
Kesebelas ekor (Name) melilit para Megalodon yang masih tersisa. Lalu memukulnya dengan keras ke tanah hingga membuat para Megalodon tersebut menjadi tidak sadarkan diri. (Name) mengubah wujudnya seperti manusia lagi.
Timeskip beberapa saat kemudian
Setelah ancaman Charybdis diatasi, kedamaian ibukota Rimu(Name) telah kembali. Lalu karena mereka menjalin perdamaian dengan Raja Iblis Carrion, kedamaian di federasi Jura Uchiha Tempest semakin terjamin.
Kini (Name) bersama dengan Milim, Rimuru dan lainnya sedang berendam air hangat.
'Astaga, aku merasa sangat lelah.' Rimuru sedang berendam di dalam kolam air hangat, "Kami selamat, Milim. Sekali lagi, terima kasih."
Milim muncul dari dalam air. "Itu bukan masalah besar. Itu sudah sewajarnya. Kamu boleh berterima kasih kepadaku. Rimuru juga (Name), lumayan hebat, lo. Meski kalian menjadi Raja Iblis, aku takkan menentangnya."
Rimuru menatap bingung ke Milim. "Raja Iblis? Mana mungkin kami akan menjadi Raja Iblis? Memangnya ada untungnya?"
"Untungnya?" Milim berhenti berenang.
"Kenapa kamu menjadi Raja Iblis?" tanya Rimuru.
"Kenapa, ya? Sepertinya aku mengalami hal buruk dan merasa kesal karenanya?"
"Yah, kenapa malah bertanya kepadaku?" heran Rimuru dengan Milim yang kembali bertanya kepadanya.
"Benar juga. Aku tak terlalu ingat. Karena itu sudah lama, aku lupa."
"Benarkah?"
Milim tiba-tiba mengangkat Rimuru dan membuat sang monster Slime itu bisa melihat sepenuhnya tubuh Milim yang telanjang bulat. "Karena aku menjadi Raja Iblis, aku mendapatkan sahabat."
"Ah, iya." pasrah Rimuru.
(Name) hanya tersenyum kecil saja.
"Ngomong-ngomong, sahabatku, (Name)-chan. Aku mau kerja dulu."
"Kerja?" tanya Shion.
"Sekarang?" sambung Shuna.
"Mendadak sekali, sih," kata Rimuru.
"Yah, itu bukan berarti kalau kita akan berpisah selamanya." Milim melepaskan Rimuru dan berlari keluar dari kolam, "Kita akan berpisah untuk sementara."
Milim menggunakan kemampuan berubahnya untuk memakai kembali baju Raja Iblisnya. Yang lainnya termasuk (Name), hanya menepuk tangan mereka melihat Milim yang dengan cepat sudah berpakaian.
"Aku akan berkata pada Raja Iblis lain untuk tak mengganggu tempat ini. Jadi tenang saja." jelas Milim.
"Apa kamu akan menemui Raja Iblis lain?" tanya (Name).
"Ya. Itu adalah kerjaanku."
"Berhati-hatilah supaya tidak ditipu."
"Jangan sampai ditipu, ya."
"Tidak boleh ditipu, ya."
"Jangan ditipu, ya."
"Semoga anda tidak ditipu."
"Intinya jangan sampai kena tipu." tambah (Name).
"Kalian terlalu khawatir. Karena aku cerdas, aku takkan ditipu." Milim tertawa khasnya setelah itu dia bersiap terbang pergi, "Baiklah, aku berangkat. Sampai jumpa."
"Oi, matte." Rimuru terlambat memanggil Milim, "Lah, dia sudah pergi."
"Kebebasannya membuat kita iri, ya."
"Tapi, Milim-sama memang seperti itu."
"Aku tak sabar untuk bertemu dengannya lagi."
Saat semuanya telah tertidur, begitu juga dengan Rimuru dan (Name). Rimuru mendapatkan mimpi dari ingatan Shizu bersama dengan beberapa anak lainnya. Di dalam mimpi Rimuru tersebut, Shizu meminta tolong kepada Rimuru untuk menyelamatkan anak-anak tersebut.
Seketika Rimuru langsung terbangun dari tidurnya dan menitikkan air mata. Rimuru yang merasa tidak bisa tidur lagi, melompat-lompat menuju ke arah tempat tidur (Name) dan tidur bersama dengan gadis itu. Sedangkan (Name) yang sudah dalam keadaan yang tertidur pulas, memeluk tubuh Slime Rimuru dan mulai tersenyum kecil.
