Kim Family

Haruto-Lia Childhood

Salia Fradella Xiel & Haruto Fradell Xiel
(5 y.o)

••••••

"Yah yah—

Haruto menarik narik lengan baju Taehyung yang kini sedang memangku dirinya.

"Om uta boong kan"

Taehyung mengernyit, "Bohong kenapa?"

"He said Jeongwoo more handsome dari aku yah"

Taehyung terkekeh pelan lalu mengangguk, "Heem om Yuta bohong, Haruto tuh yang paling ganteng di dunia"

Mendengar hal itu Jisoo langsung menabok pelan lengan suaminya, "Anaknya jangan di ajarin gitu ihh"

"Buna buna"

Kali ini Lia yang menarik narik lengan baju Jisoo hingga bundanya itu menanggapi.

"Apa sayang"

"Ayah juga boong kan bun, Ruto nda ganteng kan" Protes lia tak terima Haruto di puji ganteng oleh ayahnya.

"Bang Uncuk lebi ganteng tuh" lanjutnya lagi yang membuat Ruto mendengus kesal.

Taehyung tertawa kencang setelah mendengar ucapan anak perempuannya itu dan Haruto langsung menatap ayahnya datar karena secara tak langsung ayahnya ini ikut menertawakan dirinya kan.

Junkyu yang tadinya duduk di bawah bersama Hyunjin dan Hyunsuk langsung berbalik dan menatap bundanya intens. Jisoo yang merasa ada yang menatapnya pun menunduk dan benar saja di bawahnya Junkyu sedang mengerucutkan bibirnya kesal.

"Kenapa Ajun?"

"Abang lebi ganteng dari bang Uncuk Lia"  Protes Ajun pada Lia.

Lia menggeleng, "bang Ajun jelek" 

Taehyung terkekeh lagi, "Kalau Ayah gimana li?"

"Om Eyong lebi ganteng dari ayah tapi kan bun" Enteng Lia tanpa rasa bersalah sambil menatap
bundanya bertanya.

Jisoo terkekeh lalu mengangguk, "Bener bener"

Taehyung mendengus pasrah, Haruto yang tak terima ayahnya di katai pun langsung membela sang ayah.

"Lia juga nda canti kan yah, Juju tuh canti"

Taehyung menggeleng, "Lia cantik tau to, Lia tuh perempuan tercantik ke dua setelah buna"

Haruto mengernyit merasa tak terima sedangkan Lia sudah tersenyum senang lalu memeluk Jisoo karena setuju dengan ucapan sang ayah yang mengatakan bundanya ini cantik.

"Abang, Mas, Ruto" panggil Taehyung pada keempat anaknya.

Hyunsuk, Hyunjin, Junkyu yang sedang fokus dengan tv dan sereal di karpet bawah langsung menoleh menatap ayahnya yang baru saja memanggil mereka.