Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisoo's Big Boys
••••••
"Mas, gue mau bore up mobil bagusnya dimana dah?"
"Tempat temen gue aja kyu, ntar gue urus"
Junkyu mengangguk setuju keningnya lalu mengkerut heran setelah melihat Haruto yang menatapnya aneh, "Napa mata lo?"
Haruto menggeleng pelan, "Mentang mentang mobil baru"
"Iyalah di beliin ayah tercinta, yakan yah?" Junkyu menaik turunkan alisnya menggoda sang ayah yang sedang makan malam berdua dengan bundanya di meja makan.
"Mau ayah tarik lagi mobilnya?"
Junkyu mendelik pelan, "Ayah lo noh sensian"
Haruto terkekeh setuju, "Mobil abang yang lama gue pake ya?"
"Gak" Telak Junkyu yang membuat Haruto menghela kesal.
"AYAHH" Teriak Haruto ngegas memanggil sang ayah.
"Hmm"
"Ayah kemaren bilang kalau mobil bang Ajun ganti, mobil lamanya buat Ruto kan yah?" Tanya Ruto sengaja dikeraskan dan penuh penekanan agar semua saudaranya dengar.
"Mau dipake balapan ya?" Tuduh Hyunjin dan Ruto langsung melotot tak terima.
Lia terkekeh lalu tos dengan Hyunjin, "Kalo Ruto mah balapannya motor"
"Enggak Bun" Panik Ruto mana sekarang bundanya sudah menatapnya seram lagi.
"Kalo ngomong pake filter dong jangan fitnah gitu, kalo bunda nganggepnya serius gimana hah?" Kesal Ruto memelototi Hyunjin dan Lia tapi tak berani menoleh menatap Jisoo.
"Kalo beneran juga gak papa, kan anak laki" Bela Taehyung yang kini sudah mengambil tempat tepat di sebelah Ruto dan satu tangannya menepuk nepuk puncak kepala Ruto pelan.
"Mas, Kamu nih apaan dah" Kesal Jisoo memukul paha Taehyung sedangkan Ruto sudah senyum senyum senang dibela ayahnya.
"Hehh Jangan senyum senyum gitu, kamu balapan beneran ya To?" Kesal Jisoo yang langsung melunturkan senyuman Ruto.
Ruto menggeleng ragu, "Tapi pernah sih"
"Ck, KANN" Jisoo menatap anaknya itu kesal.
"Kalo kamu serius sama hobimu itu, ikut yang resmi aja To, nanti ayah carikan info"
"Mas" Panggil Jisoo tak terima.
Taehyung menaikan satu alisnya bingung, "Jangan terlalu dikekang anakmu Jis, dia juga punya pilihannya sendiri"
"Emang ya anak sama ayah sama aja, aku tau kamu dulu juga hobi balapan tapi bukan berarti anakmu boleh ngikutin jejakmu, Tae"
Lia meringsut kerangkulan Hyunsuk sudah takut kalau ayah dan bundanya mode serius gini sedangkan Ruto hanya bisa diam menunggu perdebatan ayah-bundanya itu, lagian anak mana yang tak senang kalau hobinya didukung orang tua.
"Jis, Ruto itu laki laki, dia memang seharusnya bisa ngambil keputusan sendiri, dia sudah besar, kamu harusnya dukung dia bukannya ngekang dia terus"
Jisoo menghela lelah, kepalanya tiba tiba pusing rasanya pengen nangis aja, "Aku yang ngelahirin dia Tae, kamu kira aku bakal rela dia kenapa-napa?"
"Itulah kenapa kamu sering sakit akhir akhir ini, kamu terlalu banyak mikirin hal yang gak seharusnya kamu pikirin Jis" Tutur Taehyung dan Jisoo semakin tak terima.
"How about Lia? Kamu juga ngekang dia over kan? Gak salah dong kalau aku juga gak suka Ruto balapan"
"Beda, Lia cewek Jis, bedakan sama Ruto yang cowo"
"Egois, Apa jaminanya Ruto gak bakal kenapa-napa kalo balapan hah?" Tantang Jisoo menatap Taehyung nyalang.
"Aku jaminannya" Ucap Taehyung mantap.
"Terserah" Jisoo berdiri meninggalkan kelima anak dan suaminya diruang keluarga, ia memutuskan pergi ke kamar dari pada melanjutkan peredebatan dengan Taehyung apalagi di depan kelima anaknya.
"Yahh" panggil Junkyu tak enak dengan apa yang baru saja didengarnya.
"It's okey boy, balik ke kamar sana, biar bunda jadi urusan ayah"
Mereka mengangguk setuju dan langsung kembali ke kamar mereka masing masing kecuali Haruto yang masih setia duduk disebelah ayahnya.
"Yah"
"Gak papa To, udah sana balik kamar"
Ruto menggeleng, "Enggak bukan itu, Makasih ya yah udah mau ngertiin Ruto"
Taehyung mengangguk lalu tersenyum hangat dan Ruto langsung berdiri meninggalkan Taehyung ke kamarnya.
•••••••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
