Tetap Sang Pendosa

1K 142 14
                                    

"Dia hampir berubah jadi orang yang paling gak abang kenal dek"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia hampir berubah jadi orang yang paling gak abang kenal dek"

*****

"Jun besok Jihoon kok turun??"

"Patah hati, biasa"

Hyunjin mengangguk paham, "Aman gak?"

"Harusnya sih aman, kemaren dilihat Sunwoo yang turun masih biasa sih"

Haruto hanya mendengarkan kedua kakaknya itu bicara ia tak mau ikut nimbrung karena Hyunjin tak suka membahas balapan dengan dirinya.

"Bang, Lia join besok boleh?"

Hyunjin dan Junkyu reflek menggeleng, "Ngawur bocah, cukup sekali kemaren aja ya lo nonton gak lagi lagi, kembaran tolol lo itu mana bisa jagain lu."

Haruto tersulut tak terima, "Lo ada masalah apa sih bang? Gue salah apa sama lo hah? Kok kalo bahas ginian seolah olah gue cupu banget gitu di mata lo, lo iri sama gue?"

"Iri?" Hyunjin tertawa geli.

"Lo iri kan ayah lebih dukung gue sedangkan lo di larang, gak pernah di bela di depan bunda, iya kan?"

"Kalo gue pemberontak, gue bisa aja lebih dari lo tapi gue masih sayang bunda, gue gak suka buat bunda kepikiran kayak lo njing"

"Alah lo iri, itu kan yang buat lo gak pernah mau gue masuk tim lo, bangsat lo bang" Haruto keluar dari kamar Lia yang sedari tadi mereka tempati dengan perasaan kesal.

"Waduhh bang pundung adek lo" Lia memukul pundak Hyunjin pelan. 

"Biarin aja, emang bocah banget kelakuannya."

***

"To masuk boleh?"

Ruto menoleh sebentar lalu mengangguk mempersilahkan Junkyu masuk kedalam kamarnya.

"Ngapa bang? Mau belain kembaran lo? Dah lah gak usah dibahas, ntar juga paling lupa" Ucap Ruto tanpa menatap Junkyu ia hanya memainkan ponselnya.


"Mau tau gak kenapa bunda ngelarang banget lo sama Hyunjin balapan?"

Haruto menggeleng menaruh seluruh atensinya pada Junkyu, "Kenapa emang?"

"Dulu tim Hyunjin tuh tim paling rusak di Sentul"

"Maksud lo?"

"Timnya Hyunjin sekarang, sebelum Jaehyuk bisa naik podium Inter mereka gak sebersih itu To, banyak Racer yang di sabotase sama mereka"

"Bang—

"Hyunjin dulu hampir mati di tangan polisi"


Ruto terduduk sempurna menatap Junkyu heran, "Kok gue gak pernah tau?"

"Lo kira kenapa bunda marah banget sama ayah waktu dia ngizinin lo ke dunia balap yang gelap itu To?"

Junkyu membuka sebungkus permen yang berada di dekatnya lalu tiduran dan memejamkan matanya.

"Trauma bunda gak main main To, bayangin anak umur 17 tahun pulang babak belur ditangan polisi, lo gak inget waktu Hyunjin hampir satu bulan di Bandung?"

Haruto menggeleng, "Karena dia mau nyembuhin penyakit lambungnya kan?"

"Bukan, dulu grenpa sendiri yang turun tangan To, gue gak tau berapa banyak duit yang keluar biar media gak ngeup dan ngerusak nama baik ayah dan keluarga kita"



"Bang, Ruto beneran gak pernah tau ini, kenapa bunda nyembunyiin ini rapet sekali? Bukannya kalau Ruto tau malah lebih bagus kan?"

"To lo tuh udah kecintaan sama dunia balap sama kayak Hyunjin, dia memang gak balapan lagi tapi jiwa balapnya masih melekat, mau bunda ngasih tau sampe muntah darah juga lo gak bakal dengerin"

"Terus kenapa ayah ngizinin? Kenapa ayah dukung Ruto, tapi ngelarang bang Hyunjin? Kenapa gue gak boleh masuk timnya bang Hyunjin bang, gue gak bakal ngerti kalo gak ada yang jelasin"


Junkyu mengehela panjang, "Males banget cok gue cerita, ngantuk anjing"

Haruto memukul Junkyu keras "Anjing lo bang, gue penasaran"


"Sampe sekarang pun kalau di Arena Hyunjin sama kok sikapnya, dia dingin banget ke gue bahkan kalau bisa orang gak ada yang tau gue kembaran dia"

"Jadi itu alasan dia gak mau gue masuk timnya?" Tanya Haruto sendu.

Junkyu mengendikan bahunya, "Ya bisa jadi, musuh Hyunjin sama Jihoon di dalam ataupun di luar arena tuh banyak banget To, mereka berdua sasaran empuk karena gak mungkin mereka nyelakain Jaehyuk yang notabennya seleb"

"Takut viral??"

Junkyu terkekeh geli, "Selain itu bekingan dia petinggi Polri, dia sengaja nunjukin itu untuk keselamatan dia dan yaa kebukti sih emang yang paling jarang crash kan dia"

"Hadehh"



"Lu kira kenapa dulu mereka sering nyabotase tapi gak pernah ke up? Bokapnya Jaehyuk mungkin udah habis miliaran biar Jaehyuk masih bisa nunjukin mukanya ke publik, sekali aja ada yang speak up habis tuh dia"

"Gue gak tau bang Hyunjin bisa sejahat itu"

"Jangan salah To, dia orang yang paling getun nyariin lo tim biar lo gak masuk ke pusara setan kayak dia dulu"

"Hah???" Ruto menukikan alisnya tak percaya.

"Lo dulu hampir masuk tim G-Speed kan? Ketua tim mereka itu salah satu penyebab Sunwoo hampir cacat"

"Dia mati matian minta Jake turun tangan ngambil lo, ya Jake emang gak sebersih itu tapi dia masih bisa di kontrol sama Hyunjin."



"Sekarang paham kan kenapa bunda marah banget pas tau ayah ngizinin lagi anaknya balapan, bunda pernah di posisi ngeliat anaknya hampir berubah jadi iblis yang gak punya hati"

"Bunda kuat banget ya bang?"

"To gue tau susah kan buat lo mundur? Setidaknya lo bisa buktiin ke bunda kalo lo Racer yang bersih, gue tau Jake bekingan lo itu juga gak sebersih itu, tapi lo bisa kan?"

Haruto mengangguk paham dan Junkyu langsung menepuk nepuk pundak Ruto pelan.

"Sekarang lo tau kan kalo Lia gak boleh masuk ke arena lagi?"

"Bang, lo tau?" Kaget Haruto sambil menyingkirkan tangan Junkyu di pundaknya.

Junkyu memukul dada Haruto keras hingga empunya meringis kesakitan, "Gue ini abangnya mau dia nyamar kek idol kpop juga gue bakal tau tolol, kalo Hyunjin sampe tau juga bisa bisa mati lo di tangannya"

"Dia yang minta ya bang, gue mana pernah sih minta dia dateng"

"Sekali lagi gue liat dia di sana, beneran habis lo sama gue To"

Ruto menegukan ludahnya takut, "Iya doain yaa"

Kim FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang