02

17.1K 1.9K 147
                                    



Hari menjelang makan siang dan renjun pada akhirnya melihat renjun melihat kearah sang atasan yang masih sibuk dengan pekerjaannya dari tadi.

Hingga akhirnya renjun mendekat pada sang atasan yang terlihat sangat serius dengan pekerjaannya juga dan terlihat sangat tampan sekali.

"Maaf presdir?"

"Iya ada apa?" Ucap jaemin dengan datarnya.

"Apa kau ingin makan siang sekarang presdir?" Tanya renjun dengan sangat baik sekali.

"Iya. Kau pesankan saja aku steak medium dengan jus jeruk." Ucap jaemin datar.

"Baik presdir, kalau begitu saya pergi dulu." Ucap renjun membungkuk dan pergi dari perusahaan itu.

Jaemin melihat kepergian renjun, dan menatap dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.

"Siapa kau sebenarnya Huang Renjun? Kenapa kau berbohong dan menggantikan Huang Rendi?" Monolog jaemin.

Renjun telah berjalan untuk keluar dari ruangannya dan turun menuju lobby perusahaan itu, dan saat dia hendak pergi, tapi dia harus terhenti karena namanya dipanggil.

"Asisten Huang?"

"Iya?" Jawab renjun sembari berbalik dan melihat orang bernama Lee haechan yang tadi pagi mengantarnya keruangan sang CEO.

"Kau ingin kemana?" Ucap haechan.

"Pergi membeli makanan untuk Presdir na."  Ucap renjun.

"Aaaa kalau begitu kita bersama saja." Ucap haechan.

"Baik pak." Ucap renjun.

"Santai saja. Sepertinya kita seumur panggil haechan saja." Ucap haechan tersenyum.

"Baiklah." Ucap renjun tersenyum.

"Kalau begitu ayo kita pergi." Ucap haechan sembari merangkul renjun dan renjun hanya diam saja atas perlakuan haechan itu.









__________









Beberapa menit kemudian, renjun dan haechanpun kembali ke kantor dan renjun langsung menuju lantai ruangannya dan sang CEO agar tidak terlalu lama membuat CEO muda itu menunggu.

"Maaf presdir, saya agak lama." Ucap renjun yang telah menyiapkan makanan di atas piring.

"Tidak masalah. Kau sudah makan?" Datar jaemin.

"Sudah presdir." Ucap renjun.

"Kalau begitu tolong berikan berkas ini pada pak Lee." Ucap jaemin memberikan berkas pada map itu.

"Baik presdir." Ucap renjun lalu pergi untuk menemui sang wakil CEO yang telah menjadi temannya saat makan siang bersama tadi.

Dan jaemin hanya melihat kepergian renjun dengan tatapan yang sama.

"Maaf Huang Renjun, tapi saya akan mencari tahu kenapa kau berbohong dan menggantikan posisi yang seharusnya bukan untukmu." Monolog jaemin.












__________




maaf kalo ada typo
kalo cerita ini upnya kadang lama mohon maafnya
karena author sedikit sibuk ya baik buat aku maupun ara
jadi mohon untuk bersabar ya




MY BOSS, MY LOVES - ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora