15

9.1K 924 26
                                    


setelah kejadian tadi, renjun kini tertidur dengan tenang. sementara jaemin sedang menelfon haechan untuk menemuinya bersama jeno.

"eung? nana?" panggil renjun yang terbangun dari tidurnya

jaemin yang mendengar kekasih mungilnya memanggilnya, dengan segera jaemin menghampiri renjun.

"kenapa sayang? butuh sesuatu?" tanya jaemin mengelus kepala renjun

"tidak, hanya terbangun. sekarang jam berapa?"

"sekarang jam 15:30"

"nana, gendong" ujar renjun merentangkan tanganya

"baiklah, kita ke ruang tv ya?" tanya jaemin menggendong renjun ala koala dengan kekehan beratnya

"eum? boleh"

jaemin mengecup pipi renjun lalu berjalan menuju ruang tv, jaemin dengan hati hati menggendong renjun karena renjun baru saja bangun bisa saja renjun akan tertidur kembali.

setelah sampai, jaemin mendudukan dirinya di sofa dengan renjun yang ada dipangkuannya. jaemin menyalakan tv untuk membuat suasana lebih ramai.

"sudah lebih baik?" tanya jaemin menatap manik rubah milik kekasih manisnya

"sudah, tapi aku tak ingin disini" jawab renjun menunduk

"hei, aku tentu tau kamu pasti akan tidak nyaman disini, apalagi kamu bertemu dengan dia, jadi kita akan melanjutkan liburan ke paris" ujar jaemin memegang dagu renjun mengarahkan untuk menatapnya

"terimakasih, maaf merepotkan"

"tak apa, aku hanya ingin kamu merasa nyaman, sayang"

"aku merasa beruntung bisa memiliki mu"

"aku lebih merasa beruntung, jadi mari saling menjaga hati satu sama lain"

"tentu, aku akan menjaganya"










Ding... Dong...











suara bel berbunyi, renjun yang mendengar meminta izin untuk membukakan pintu, namun jaemin melarangnya jadi jaemin yang membukakan pintu.

"ahh haechan, ayo masuk" ajak jaemin saat membuka pintu dan menampakan haechan bersama jeno dibelakangnya.

mereka berjalan menuju ruang tamu, renjun yang melihat haechan dan jeno mengerutkan keningnya bingung.

"aku yang menyuruh mereka ke sini" ucap jaemin yang tau dari raut wajah renjun yang bingung

"jadi ada apa kau menyuruh ku dan jeno kesini?" tanya haechan yang kini duduk bersebelahan dengan jeno

"aku hanya ingin menanyakan bagaimana renjun bisa ada dirumah jeno" jawab jaemin

"biar jeno langsung yang menjelaskan"

"jadi... saat aku dan haechan pergi ke pantai, aku langsung menuju pantai sedangkan haechan, dia membeli air kelapa" ujar jeno mulai menjelaskan

jaemin mendengarkan penjelasan jeno dengan seksama, begitu juga dengan haechan, dia juga penasaran dengan kejadian jeno menolong renjun.

"saat itu aku masih sedikit jauh dari laut, tapi saat aku melihat renjun aku berniat untuk menghampirinya namun aku  melihat seseorang melihat dengan sengaja mendorong renjun. aku berteriak dan segera berlari untuk menolong renjun" lanjut jeno menjelaskan

"orang yang mendorong renjun, perempuan atau laki laki?" tanya haechan

"dia-"

"perempuan" jawab jaemin menyela jeno

"bagaimana kau tau?" bingung jeno

"saat aku akan menuju ke rumah jeno, aku mendengar seseorang sedang berbicara dengan temanya tapi aku tak bisa melihat wajah temanya itu karena dia membelakangi ku, sebenarnya aku acuh saja tapi saat mendengar jika ia yang mendorong renjun aku berhenti dan mendengarkan mereka berbicara" jelas jaemin

"entah mengapa aku curiga jika itu heejin" ucap haechan

"aku juga, heejin sangat menginginkan mu jaemin, lebih baik kau memberitahu kepada papi dan mami mu" saran jeno

"aku sudah memberitahu mereka dan mereka sedang menyelidikinya"

"jadi setelah ini apa yang akan kau lakukan?"

"aku akan melanjutkan liburan ke paris, dan besok kami berangkat"

"baiklah, aku dan haechan akan mengawasi ayah disini" 

"terimakasih, tolong beritahu aku jika paman lee merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan renjun"

"tentu, jika begitu aku dan haechan pamit, ada sedikit urusan yang belum ku selesaikan"

"baiklah, maaf jika mengganggu"

"tak apa jaemin"































-------------



































setelah jeno dan haechan pergi, jaemin dan renjun masih berada di ruang tv, hanya sekedar menonton tv dengan renjun berada di pangkuan jaemin dan memeluk satu sama lain.

"aku takut, nana" cicit renjun bersandar didada bidang jaemin

"jangan khawatir, semua akan  baik baik saja, banyak yang selalu menjagamu sayang, terutama aku"

"tapi-"

"sudah, ada aku yang akan selalu menjaga mu dan maaf aku tak bersama mu saat kejadian di rumah jeno"

"tidak, aku yang salah. seharusnya aku tidak ke pantai sendirian"

"bukan salah mu, aku akan mencari orang yang  mendorongmu dan aku pastikan dia mendapat hukuman yang setimpal"

"semoga saja tidak ada yang mengganggu kita"

"tidak akan sayang"

"ini yang aku takutkan nana, banyak orang yang tidak menyukai ku karena bersamamu"

"jangan pikirkan orang lain, anggap mereka hanya angin lalu. mereka terlaku sibuk mengurusi hidup orang lain, sampai tidak mengurusi hidupnya sendiri"

"nana"

"kenapa sayang? ingin sesuatu?"

"ayo makan, aku lapar"

"hahaha, pasti kamu lapar dengan hari yang melelahkan" ucap jaemin terkekeh

jaemin menggendong renjun ala koala, sementara renjun menelusupkan wajahnya ke ceruk leher jaemin.

"ayo keruang makan, aku akan memanaskan makanan yang aku buat" ujar jaemin berjalan menuju ruang makan

"pasti enak" ucap renjun antusias

"tentu saja, aku membuatnya dengan cinta yang tulus"



































------------


maaf kalo ada typo
makasih buat dukunganya buat kita berdua hehehe

MY BOSS, MY LOVES - ENDWhere stories live. Discover now