18

7.9K 845 31
                                    

disisi lain, jeno terus memikirian sesuatu yang tengah mengganggunya, jeno bimbang untuk memberitahu renjun atau tidak jika ia kembaranya sebelum rendi.

bahkan haechan yang memasuki kamar jeno saja tidak jeno sadari. haechan yang khawatir dengan kekasihnya, mencoba menghampirinya.

"jeno?" panggil haechan, ia mengusap pundak lebar milik jeno

"ya?" balas jeno menatap haechan

"ada apa? ada sesuatu yang mengganggumu?"

"tidak, hanya saja aku bingung untuk memberitahu pada renjun atau tidak"

"hei... dengarkan aku, jika memang kamu belum siap maka jangan sekarang lebih baik kamu siapkan dirimu. aku tau pasti renjun akan sangat terkejut tapi dia pasti akan senang jika ia masih memiliki keluarga nya"

"aku sedikit bimbang, aku takut jika renjun tidak percaya padaku"

"aku tau, jika kamu siap sekarang aku akan menemanimu dan membantu menjelaskanya pada renjun"

"apa renjun akan percaya? aku takut dia shock dan tidak ingin bertemu dengan ku"

"pasti dia akan percaya, bahkan dia sudah menerimamu bukan?"

"baiklah, tunggu renjun dan jaemin selesai berlibur, aku tak ingin mengganggu mereka"

"tentu, akan aku bantu menjelaskannya"

"terimakasih, aku mencintai mu"

"aku juga mencintai mu"



















































----------------














































siang ini, renjun tengah berbaring di ranjang, sedangakan jaemin, dia sedang meminum kopi buatan renjun di balkon dengan laptop yang menyala.

"aku bosan" monolog renjun

renjun berguling sana sini untuk menghilangkan rasa bosanya tapi tetap saja tidak bisa, akhirnya renjun bangkit dari tidurnya dan duduk diranjang.

renjun melihat sekitar kamar lalu menghela nafasnya, ia mengusap wajahnya.

"lebih baik aku menyusul nana"

setelah berujar, renjun berjalan menuju balkon berniat menyusul jaemin dan menghilangkan rasa bosanya.

renjun melihat kekasihnya yang sedang meminum kopi buatanya dan melihat pemandangan dari balkon. wajah tenang jaemin saat ini adalah favorite renjun, melihat wajah jaemin yang tenang juga membuat renjun menjadi nyaman.

renjun mendekati jaemin dan duduk diatas pangkuan jaemin dengan bersandar didada jaemin.

"kenapa hm?" tanya jaemin mengusap lembut punggung renjun

"hanya bosan di kamar"

"ingin berjalan jalan?" tawar jaemin dengan menatap wajah renjun

"tidak, hanya ingin seperti ini bersama nana"

"baiklah, tidak ada yang di inginkan?"

"ingin ice cream" cicit renjun

"hanya itu?"

"eum, boleh?"

"tentu saja, ambil saja di kulkas. aku membeli beberapa ice cream saat pergi ke supermarket"

"terimakasih, injun sayang nana" ujar renjun mengecup bibir jaemin lalu bangkit dari pangkuan jaemin

"nanti saja, sekarang aku ingin bermanja dengan mu" ucap jaemin menarik tangan renjun alhasil renjun kembali duduk dipangkuan jaemin

"eum, baiklah tapi jangan lama lama"

"tidak bisa, aku ingin bermanja dengan mu jadi jangan duakan aku dengan sebuah ice cream"

"iya sudah, nana mau bagaimana?"

"seperti ini" jaemin melingkarkan tangan pada pinggang ramping renjun lalu menelusupkan wajahnya diantara leher renjun

renjun mengusap punggung jaemin, mencoba membuat jaemin menjadi lebih nyaman.

"aku ingin tidur dipahamu" ujar jaemin

"manja sekali, saat pertama kali bertemu dengan mu aku pikir kamu orang yang dingin"

"aku akan seperti ini hanya padamu"

"dan injun akan bermanja hanya pada nana"

"aku mencintai mu renjun, sangat sangat mencintaimu" bisik jaemin tepat pada telinga renjun

"aku juga sangat sangat mencintai mu, nana"

jaemin tersenyum lalu menggendong renjun ala koala, jaemin menghirup wangi tubuh renjun yang sangat jaemin sukai.

"mari menghabiskan waktu bersama dengan saling bermanja"























































----------

maaf kalo ada typo
maaf up nya malem

MY BOSS, MY LOVES - ENDWhere stories live. Discover now