33

5.1K 561 14
                                    

siang ini, jaemren dan nohyuck pergi ke rumah keluarga heejin untuk belasungkawa atas kematian heejin. sebenarnya renjun yang meminta jika bukan renjun mungkin mereka semua tak mau untuk pergi.

saat ini, mereka sudah berada di dalam rumah keluarga heejin. banyak yang datang dari kolega ayah heejin atau teman teman dari ibu heejin.

jaemren dan nohyuck berjalan mendekati suho dan irene selaku orang tua heejin. mereka dapat melihat jika suho dan irene sangat terpuruk atas kepergian putri tunggal mereka.

"ah jaemin" panggil suho melihat jaemin dan yang lain

"kami juga turut bersedih atas kepergian heejin yang sangat tiba tiba" ucap jaemin dengan raut yang sedikit sedih

"maaf ayah suho, tapi putri tunggal mu sangat membuat ku geram dengan kelakuanya" batin jaemin

"tak apa, terimakasih sudah datang" ucap suho

"ini pasti renjun ya?" ucap irene menatap renjun

renjun yang ditatap oleh irene menjadi gugup.

"iya, bu saya renjun" balas renjun setenang mungkin

"aku sudah mendengar banyak tentang mu dari yoona, aku dengar kau sedang mengandung ya?"

"i-iya"

"jaga kesehatan mu ya, pasti anak mu dan jaemin nanti akan mirip dengan mu, sama sama cantik" ucap irene mengusap kepala renjun

"terimakasih bu, aku pasti akan menjaga kesehatan ku dan anak kami" balas renjun tersenyum

"ah iya bagaimana dengan jeno dan haechan, apakah kalian tak ada niatan untuk menikah?" tanya irene

"tentu saja bu, jeno sudah mempersiapkan segalanya. hanya perlu menunggu tanggalnya saja" balas jeno

"baiklah jika begitu, semoga kalian semua tetap bahagia dengan pasangan kalian hingga maut memisahkan" ucap irene menatap pasangan jaemren dan nohyuck

"terimakasih atas doanya" ucap haechan di ikuti oleh renjun

"maaf kan juga jika heejin sempat membuat kesalahan pada kalian yang tidak kami ketahui" ucap suho mengusap pundak irene

"jika heejin memiliki salah kami sudah memaaafkannya, lagi pula heejin memiliki sifat yang ramah, dia jua cantik" ucap renjun, ya walau dia pernah menjadi korban atas ulah heejin
tapi renjun memiliki hati yang sangat baik. ia tetap memaafkan orang yang hampir saja membunuhnya.

"suamiku terlalu baik untuk memaafkan orang yang sudah berniat untuk mencelakainya. jika suami kecil ku ini seperti malaikat yang selalu memaafkan, maka aku yang menjadi malaikat yang membunuh orang yang berani mengusik keluarga ku" batin jaemin

"hyung ku terlalu baik. mungkin ini yang di ajarkan ibu yoona padanya. aku bangga pada mu hyung, tapi aku akan selalu siap untuk menjaga mu dari apapun"  batin jeno

"renjun... kamu memiliki hati yang bersih, kamu memaafkan orang yang hampir saja membunuh mu bersama anak mu" batin haechan

"yasudah, kami kesana dulu" ucap suho dan hanya mendapat anggukan dari mereka sebagai jawaban.

suho dan irene pergi menjauh dari jaemren dan nohyuck, mereka menghampiri kolega atau bahkan teman teman dari irene maupun suho yang datang.

"sayang?" panggil jaemin pada renjun

"hm?" balas renjun menoleh pada jaemin

"kenapa kamu terlalu baik?" tanya jaemin

"aku hanya mengikuti ajaran ibu. ibu terus mengajarkan aku untuk memaafkan, dan menjadi diri sendiri" jawab renjun dengan wajah polosnya

"astaga renjun, kenapa kamu bisa menjadi sangat imut" ucap haechan gemas

"eung? haechan juga imut"

"aku bukan imut, tapu manly" ucap haechan yang tidak menyadari jika jeno menatapnya

"kau manly? hahaha yang benar saja, kau ini bayi beruang yang terus bermanja pada samoyed mu" ucap jaemin seperti mengejek haechan

"ish tidak ya, aku ini manly dan sexy~"

"EKHM!"

haechan menatap jeno yang ternyata menatapnya dengan tatapan yang sulit haechan mengerti.

"kenapa? kamu batuk?" tanya haechan

"tidak"

"lalu?"

"ayo pulang" ajak jeno menarik tangan haechan

"lalu bagaimana dengan jaemin dan renjun?" ucap haechan menahan jeno

"mereka bisa pulang sendiri, akukan membawa mobil sendiri"

"ya kenapa cepat sekali?"

"kamu bilang jika kamu manly bukan?"

"iya lalu"

"jadi mari kita buktikan seberapa manlynya kamu"

"ah iya kamu juga bilang jika kamu ini sexy bukan? jadi aku ingin melihat seberapa sexynya kamu" ucap jeno melanjutkan ucapanya

"huh?!, andwae! nanti saja pulangnya" ucap haechan yang kini sepertinya tau apa yang akan jeno lakukan nanti padanya

"kenapa hm? aku hanya ingin kamu membuktikan perkataan mu padaku" ucap jeno

"nono~ pulang nya nanti saja ya? eum, echan tidak sexy atau manly. echan itu imut sama seperti yang renjun katakan tadi" ucap haechan yang kini merubah nadanya seperti anak kecil

"tidak bisa, ayo"

"nono~ ecahn tidak mau, echan tidak sexy atau manly. jangan paksa echan" 

jeno mendekatkan wajah nya pada heachan tak peduli  pada orang orang yang datang ke rumah keluarga heejin dan jaemin juga renjun yang melihat nya.

"kamu hanya membuat ku ingin menerkam mu haechan" ucap jeno tepat di telinga haechan

tanpa basa basi jeno menggendong haechan ala bridal style tanpa peduli jika banyak pasang mata yang melihatnya.

sementara renjun bingung dengan jeno dan haechan. dan jaemin? ia hanya memutar bola matanya jengah, ia sudah biasa dengan sikap jeno yang seperti ini.

"mereka kenapa? apa yang akan mereka lakukan?" tanya renjun bingung

"sudah biarkan mereka. jeno hanya ingin membuktikan perkataan haechan tadi" 

"huh?"

"sudah jangan terlalu dipikirkan, sekarang injunie ingin pulang? atau masih ingin disini?"

"eum, pulang. tapi beli ice cream. hehe"

"tapi jangan terlalu banyak"

"iya, ayo beli ice cream"

"kita pamit dulu pada ayah suho dan ibu irene" ucap jaemin memeluk pinggang renjun

"baiklah"

jaemim dan renjun berjalan mengahampiri suho dan irene untuk pamit, lalu pergi membeli ice cream untuk renjun.

























---------

maaf kalo ada typo~~

MY BOSS, MY LOVES - ENDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt