20 🔞

15.8K 908 87
                                    

Renjun sekarang masih dalam mode merajuknya pada jaemin karena tidak dibelikan es krim oleh jaemin.

Jaemin sangat gemas sekali pada kekasihnya itu, ingin sekali dia mengukung kekasihnya itu, tapi dia selalu mengurungkan niatnya karena tidak mau di cap sebagai seme brengsek oleh pria cantik itu. Di tambah lagi jika mereka melakukan hubungan badan yang asal dia takut nantinya renjun malah hamil mengingat renjun memiliki rahim. Jadi, jaemin berusaha menahan hasratnya pada kekasih mungilnya itu. Mereka sebenarnya bisa menggunakan pengaman bukan? Tapi jaemin tidak menyukai hal itu. Karena itulah dia ingin secepat mungkin menikahi kekasihnya itu.

Jaemin akhirnya menyerah dan menyusul renjun yang berdiri di balkon kamar mereka lalu diapun melingkarkan tangannya pada pinggang ramping kekasihnya itu sembari menumpukan kepalanya pada kepala yang lebih mungil.

"Kenapa peluk-peluk?" Ketus renjun.

"Jangan marah injunie. Aku janji deh nanti kita pergi membeli es krim." Ucap jaemin.

"Benarkah? Kau tidak bohong kan?" Ucap renjun sembari memegang tangan jaemin.

"Tentu saja. Aku tidak mungkin membohongi kekasihku ini kan?" Ucap jaemin sembari mengelus perut rata renjun dan dia jadi berpikir bagaimana nantinya penampilan renjun jika membawa seseorang dalam perutnya pasti akan sangat lucu sekali.

"Aku akan pegang janjimu itu Na Jaemin." Ucap renjun lalu diapun menyandarkan tubuhnya pada jaemin. Jaemin tidak mempermasalahkannya karena dia sangat menyukainya.

Mereka berdua kembali diam sembari menikmati suasana yang indah itu. Hingga renjun menghentikan tangan jaemin yang mengelus-elus perut ratanya.

"Kenapa sayang?" Bingung jaemin.

"Apa yang kau lakukan tuan Na? Kenapa terus mengelus perutku? Tidak ada apapun disana ngomong-ngomong." Ucap renjun ketus.

"Memang. Tapi, aku sedang bermimpi bagaimana jadinya jika didalam sini ada bayi yang kau bawa nantinya. Pasti akan sangat menggemaskan." Ucap jaemin dengan nada riang nya.

"Ntahlah. Aku takut orang lain nantinya malah menjelek-jelekkan ku." Ucap renjun sendu.

"Hei. Dengarkan aku? Lihat aku." Ucap jaemin membalikkan badan renjun hingga menghadap seutuhnya pada dirinya.

"Kau tau, tidak ada siapapun yang akan berani mengatakan hal jelek padamu. Ingat kau punya aku, mami, papi, haechan dan jeno. Kau tidak sendirian." Ucap jaemin.

"Tetap saja aku takut Nana. Bagaimana mungkin ada pria bisa hamil." Ucap renjun menunduk.

"Kau tidak perlu secemas itu. Kalau kau merasa tertekan nantinya jika sedang mengandung maka aku akan membawamu lebih jauh dari tempat kita saat ini." Ucap jaemin sembari membawa renjun kedalam dekapan hangatnya.

"Kenapa kau bisa menyukaiku Nana? Padahal aku tidak lebih baik dari orang yang di jodohkan denganmu. Dia cantik, dan sepangkat dengan keluargamu. Kenapa harus aku?" Ucap renjun.

"Kau tau. Cinta tidak memandang apapun di dunia ini. Aku menyukaimu karena kau berbeda dari yang lainnya. Aku hanya ingin menjagamu karena aku tau kau tidak sekuat kelihatannya. Kau berhasil mengacaukan hidup Na Jaemin ini dengan kehadiranmu. Akh sangat berterimakasih padamu." Ucap jaemin.

"Aku mungkin jauh dari kata sempurna jaemin." Ucap renjun mulai terisak.

"Hei. Kau sangat sempurna sayang. Buktinya Tuhan memberikanmu rahim, kurasa Tuhan benar-benar ingin aku bersama denganmu dan memiliki keluarga kecil denganmu. Mari injunie. Mari segera menikah denganku. Aku akan menyuruh mami dan papi menyiapkan pesta pernikahan kita. Mari sekarang kita ke gereja dan menikah disini. Aku tidak mau kehilanganmu." Ucap jaemin dan sontak saja renjunpun melepaskankan pelukannya dari jaemin.

MY BOSS, MY LOVES - ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz