40

4.7K 489 13
                                    

3 hari kemudian, ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh jeno dan haechan. Hari pernikahan mereka, bahkan Siwon dan Yoona juga sengaja pulang dari Belanda untuk menghadiri acara pernikahan jeno itu.

Disini sekarang mereka semua berada di tempat acara yang mengambil tema outdoor, dan renjun sedang bersama dengan haechan di ruang tunggu pengantin milik haechan dan yang pasti ditemani oleh bodyguard baru yang bernama Leon itu. Karena jaemin harus mengikuti jeno yang sangat gugup di hari pentingnya ini.




Di ruangan tunggu haechan..




"Haechan."

"Renjun."

"Aku benar-benar sangat gugup renjun." Ucap haechan.

"Tenanglah. Aku juga merasakannya saat menikah dengan Nana. Tapi, semuanya akan berakhir dengan indah. Apalagi ini juga impian kalian untuk menikah bukan? Makanya tenangkan dirimu agar kau tetap bisa melaksanakan semuanya dengan sangat baik." Ucap renjun tersenyum.

"Baiklah." Ucap haechan lalu diapun berjongkok hingga sama tinggi dengan perut renjun yang telah membuncit sedikit itu lalu mengelusnya.

"Hai keponakannya Paman haechan. Apa kau bisa mendengarkan Paman? Paman akan menikah dengan pamanmu. Jadi, Paman harap kau juga ikut senang seperti ibumu." Ucap haechan.

"Dia juga akan senang untuk kebahagiaan kalian haechan." Ucap renjun tersenyum.

"Aku harap begitu, karena aku merasa ada sesuatu yang akan terjadi tapi tidak tau mengenai apa." Ucap haechan.

"Itu hanya perasaanmu saja. Ayo bangun dan duduklah dulu agar kau tenang." Ucap renjun membantu haechan berdiri lalu duduk di sofa bersama dengan haechan.

Sedangkan jaemin sedang mengikuti jeno yang benar-benar sangat gugup dan membuatnya muak.

"Jeno. Berhenti sekarang! Kau ingin jalan sejauh apa lagi?" Kesal jaemin karena dia masih tidak bisa meninggalkan renjunnya sendirian walaupun bodyguard bersama suami mungilnya itu. Jeno sontak saja berhenti berjalan lalu diapun berbalik untuk menatap jaemin sebagai sahabat sekaligus kakak iparnya itu.

"Aku sangat gugup sekali jaem. Apa kau tidak bisa menghiburku agar lebih tenang?" Ucap jeno kesal.

"Aku juga pernah ada diposisi sepertimu jen. Yang diperlukan hanya kau menenangkan dirimu sendiri. Pikirkanlah mengenai berapa lama kau telah memimpikan hal ini. Maka semuanya akan berjalan lancar. Jangan malah gugup yang mendominasi, nanti kau malah membuat kesalahan." Ucap jaemin.

"Kau benar juga. Aku tidak mau membuat kesalahan saat ini. Aku hanya ingin bersama dengan haechan dan aku akan melakukannya dengan sempurna" Ucap jeno.

"Hmm, aku percaya kau pasti bisa." Ucap jaemin tersenyum melihat sahabat sekaligus adik iparnya itu.

Beberapa menit kemudian, para tamu telah duduk di tempat masing-masing dan renjun juga telah berada disebelah jaemin untuk menyaksikan pernikahan adiknya itu sembari tersenyum dan menggenggam tangan suaminya itu. Sedangkan bodyguard nya yang bernama Leon berdiri paling belakang untuk menyaksikan moment sakral tersebut sembari tersenyum.

"Saya Lee jeno berjanji akan selalu menjadi suami yang baik bagi Lee haechan, akan ada disaat suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin dan akan selalu mencintainya sampai maut memisahkan kami." Ucap jeno tersenyum sembari berhadapan dengan haechan dan menggenggam kedua tangan orang yang dia cintai itu.

"Saya Lee haechan berjanji akan selalu menjadi tempat Lee jeno bersandar, akan selalu ada, baik dalam keadaan sehat ataupun sakit, kaya ataupun miskin, saya akan selalu mencintai jeno sampai maut memisahkan kami." Ucap haechan sembari tersenyum bahagia.

"Selamat kalian telah resmi."

Dan semuanya bertepuk tangan dengan gembira.

"Silahkan saling berciuman."

Dan mereka berduapun saling berciuman disaksikan oleh alam dan semua tamu undangan bahkan Donghae, kai dan krystal terharu menyaksikan moment sakral anak mereka itu.



























_____________



























Acara telah selesai beberapa jam yang lalu, dan semua keluarga yang datang menginap di hotel terdekat yang telah disiapkan oleh jeno dan haechan.

Sekarang jeno dan haechan sedang duduk bersebelahan di pinggir tempat tidur dengan suasana yang sangat canggung karena sekarang status mereka yang bukan seorang kekasih satu sama lain.

"J...Jeno?"

"Hmm?"

"K....kau tidak ingin melakukannya?" Ucap haechan sembari menunduk dengan wajah memerah karena malu.

"Kau mengijinkan?" Ucap jeno menatap haechan.

"Apa hakku untuk menolakmu?" Ucap haechan. Dan dengan kecepatan kilat jenopun langsung menarik haechan dan menjatuhkannya ke atas tempat tidur lalu mengukung tubuh yang lebih kecil darinya itu lalu mencium bibir haechan dengan sangat lembut namun intens dan mari kita tinggalkan kedua anak Adam yang akan melakukan hal yang berada dalam imajinasi kalian masing-masing.

Sedangkan dikamar sebelah, terlihat jaemin dan renjun yang tidur sembari berpelukan dan jaemin yang mengelus perut renjun karena dia mengeluh tentang perutnya yang mendadak keram.

"Bagaimana sudah?" Ucap jaemin.

"Hmm. Ntah kenapa rasanya sangat membaik saat Nana mengelusnya." Ucap renjun tersenyum dengan wajah memerah karena malu.

"Berarti anak kita merindukan papa mereka. Sudah sekarang sudah malam dan saatnya untuk ibu hamil ini tidur. Oke?" Ucap jaemin lalu menarik renjun agar lebih dekat dan mendekapnya dengan sangat erat tapi tidak menyakiti calon anak mereka sama sekali.

"Nana apa yang akan dilakukan jeno dan haechan sekarang?" Ucap renjun penasaran.

"Sudahlah. Kita tidak perlu tahu soal itu. Ayo tidur." Ucap jaemin dan renjun langsung menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin yang menjadi tempat yang dia sukai akhir-akhir ini lalu tertidur begitu saja hingga membuat jaemin tersenyum kecil lalu ikut menjemput alam mimpi seperti suami mungilnya itu.

Sungguh hari yang sangat membahagiakan semoga mereka selalu bahagia seperti ini selamanya. Semoga saja😇


















--------------


Maaf kalo ada typo

Sabar ya... nunggu iya iya nya hehehe

MY BOSS, MY LOVES - ENDWhere stories live. Discover now