60

6K 447 13
                                    

2 bulan telah berlalu sejak pernikahan Kun dan Yangyang ,dan sekarang kedua pasusu itu telah menetap di China sedangkan Rendy masih tetap bersama dengan renjun dan tinggal bersama keluarga Na. Karena Yoona tidak ingin Rendy pergi jauh darinya. Akan lebih baik kalau semua anak dari orang yang dia anggap kakak itu tetap berada di dekatnya. Dia tidak ingin berjauhan dengan siapapun diantara mereka.

Skip.

Sekarang kandungan renjun sudah menginjak 9 bulan dan kata dokter Cho mereka hanya menunggu waktu untuk kelahiran renjun, membuat jaemin tidak tenang dan lebih posesif pada suami mungilnya itu. Bahkan dia rela tidak masuk bekerja hanya demi bersama dengan suami mungilnya itu. Siwon tidak mempermasalahkannya karena dia tau bagaimana rasanya dulu. Dia juga sangat panik saat Yoona sudah mengandung 9 bulan seperti anaknya. Memang ayah dan anak yang sangat mirip.

Sekarang renjun tengah menyiram tanaman di halaman belakang dengan jaemin yang berduri di sebelahnya.

"Nana? Kenapa harus mengikutiku terus? Aku janji kalau sakit atau apapun akan langsung memanggil nana." Ucap renjun.

"Tidak. Aku akan tetap disini." Ucap jaemin kekeh. Dan renjun hanya bisa diam saja karena sebulan ini jaemin lebih posesif padanya. Bahkan mereka harus tidur dikamar tamu yang ada di lantai satu karena dia takut kalau renjun sampai jatuh jika harus bolak-balik naik turun tangga.

"Terserah kamu. Malas aku." Ketus renjun sembari mempoutkan bibirnya. Jaemin benar-benar sangat gemas dengan kelakuan suami mungilnya itu lalu diapun memeluknya dari belakang dan mengelus perut buncit itu.

"Jangan marah dong injunie. Nana kan hanya tidak mau kau kenapa-napa. Hmm? Mama jangan marah ya? Twins bilang ke Mama jangan marah ya." Ucap jaemin.

"Hmm." gumam renjun sebagai jawabannya karena jujur saja dia masih sangat kesal dengan jaemin.

"Senyum dong." Ucap jaemin. Dan renjun hanya melakukannya dengan terpaksa tapi tetap terlihat sangat menawan bagi seorang na jaemin. Dasar bucin.

Rendy melihat dari ambang pintu dan tersenyum karena kakaknya bahagia bersama dengan jaemin. Dia benar-benar sangat senang dan berharap kakaknya dapat melahirkan dengan selamat dan kedua keponakannya sehat-sehat selalu. Lalu rendypun berbalik dan melihat jeno dan haechan yang datang lalu menghampiri keduanya.

"Jeno Hyung?" Ucap Rendy.

"Rendy. Dimana renjun ge?" Ucap jeno yang ntah kenapa sangat rindu pada gegenya itu.

"Dia sedang dibelakang. Menyiram tanaman bersama dengan jaemin hyung." Ucap Rendy.

"Aaaa."

"Bagaimana kandungannya Rendy?" Ucap Haechan.

"Baik-baik saja hyung. Lagian belakangan ini jaemin Hyung selalu posesif pada renjun ge." Ucap Rendy.

"Namanya juga kehamilan renjun sudah besar jadi pantas saja jaemin begitu." Ucap Haechan.

"Hyung benar." Ucap Rendy tersenyum lalu mereka bertiga pun duduk.

"Dimana ibu dan ayah?" Ucap jeno.

"Mereka pergi katanya sih ingin membeli kebutuhan lain untuk calon cucu mereka." Ucap Rendy.

"Aaa."

"Hyung, bagaimana keadaan ayah?" Ucap Rendy untuk pertama kalinya bertanya soal ayah mereka. Yah, Donghae sedang sakit saat ini dan berada di apartemen pribadi milik jeno dan dirawat oleh perawat.

"Ya, ayah masih cukup lemah Rendy. Dia bahkan belum membuka matanya. Apa kau tidak ingin datang?" Ucap jeno.

"Ntahlah. Aku tidak tau Hyung. Kau tau aku lebih menderita dari apapun bukan?" Ucap Rendy.

MY BOSS, MY LOVES - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang