58

4.2K 432 4
                                    

2 bulan telah berlalu dan sekarang kandungan renjun sudah menginjak bulan ketujuh. Renjun sekarang semakin malas untuk menggerakkan badannya karena terasa sangat berat baginya. Jaemin mengerti pasalnya perut renjun lebih besar dari pada kehamilan orang rata-rata karena mengandung bayi kembar mereka.

Sekarang renjun sedang bermanja-manja dengan jaemin diatas tempat tidur karena renjun menolak bangun pagi-pagi hari ini. Dia hanya mau memeluk jaemin walaupun sedikit susah karena perutnya. Akhirnya jaemin mengangkat renjun dan mendudukkan suami mungilnya yang semakin chubby itu diatas pangkuannya sembari mengelus-elus perut buncit suaminya itu.

"Nana?"

"Iya sayang?"

"Injunie sudah punya nama yang bagus untuk anak kita. Tapi, sepertinya lebih bagus jika memakai nama belakang Nana." Ucap renjun.

"Benarkah? Coba katakan pada Nana siapa namanya?" Ucap jaemin sembari terus mengelus perut buncit itu.

"Chenle dan Minhee." Ucap renjun.

"Namanya sangat bagus. Kenapa tidak biarkan salah satunya memakai nama belakang mu?" Ucap jaemin tersenyum.

"Aku tidak mau Nana. Kau taukan, kalau sejatinya nama belakangku adalah Lee. Begitu pula dengan jeno dan Rendy. Aku hanya ingin anak kita tidak mengikuti keburukan ayahku. Sepertinya tidak buruk jika memakai nama belakang Nana. Akan kelihatan keren. Jadinya Na Chenle dan Na Minhee. Bukankah bagus." Ucap renjun tersenyum.

"Hmm sangat bagus. Kau memang sangat pandai dalam menentukan nama. Ah, aku punya ide lain bagaimana kalau nama China mereka menggunakan nama belakangmu Huang Renjun?" Ucap jaemin.

"Bagaimana ya? Anak-anak apa kalian mau?" Ucap renjun yang mengajak perutnya berbicara membuat jaemin gemas dengan tingkah suami mungilnya itu. Dan keduanya pun merasakan kedua anak kembar yang belum lahir itu menendang dengan sangat kuat.

"Sepertinya mereka setuju." Ucap jaemin tersenyum sembari mengecupi kepala renjun.

"Hmm. Mereka sepertinya sangat setuju sekali." Ucap renjun tersenyum senang lalu memainkan tangan jaemin yang lebih besar dari tangannya.

"Baiklah. Sekarang kita harus mandi dan turun bukan? Hari ini adalah pernikahan Kun Hyung dan Yangyang." Ucap jaemin.

Benar sekali, setelah dua bulan sejak Yangyang bertemu dengan renjun, Kun dan Yangyang sepakat menikah pada hari ini. Dan mungkin akan menetap di China setelahnya. Mengenai Rendy sepertinya anak itu masih betah sendiri. Tapi, biarkan saja asalkan dia senang.

"Sebentar lagi Nana." Ucap renjun manja.

"Hmm. Baiklah sebentar lagi." Ucap jaemin lalu mengecup pipi chubby suaminya itu saking gemasnya.
















Dilantai bawah....










"Rendy?"

"Iya ibu?" Ucap Rendy melihat kearah Yoona dan Siwon yang sudah keluar dari kamar.

"Apa jaemin dan renjun sudah keluar?" Ucap Yoona.

"Belum ibu." Ucap Rendy.

"Aaaa, sudahlah sayang. Sepertinya renjun sedang tidak mau turun dulu karena kau Taulah berat." Ucap Siwon.

"Apa ibu perlu sesuatu?" Ucap Rendy.

"Ayo ke taman belakang." Ucap Yoona menggandeng Rendy.

"Tapi ayah bagaimana ibu?" Ucap Rendy.

"Biarkan saja. Ayo." Ucap Yoona lalu pergi meninggalkan suaminya. Siwon hanya menggelengkan kepalanya. Karena setelah istrinya tau mengenai Leon adalah Rendy mereka sulit untuk di pisahkan. Terutama sekali kalau ada renjun. Renjun bahkan harus menangis dulu baru bisa lepas dari istrinya itu.









Ditaman belakang...








"Rendy?"

"Iya ibu?"

"Kau tau. Aku dan ibu kalian dulu sangat dekat sekali. Dia lah wanita yang mengangkat derajat ku dulu hingga aku bisa menikah dengan suamiku."

Rendy hanya diam saja membiarkan Yoona menceritakan semuanya.

"Ibu sangat senang dulu. Karena dia selalu ada untuk ibu. Bahkan saat ibu menikah dengan suami ibu. Dia selalu menemani ibu. Sampai akhirnya dia menikah dengan ayah kalian. Aku tidak menyetujuinya tapi kau tau dia sangat keras kepala sama seperti renjun. Kau tau, saat melihat renjun aku seperti melihat ibu kalian. Aku benar-benar sangat merindukan ibu kalian. Kau tau Rendy, aku sangat menantikan kelahiran anak jaemin dan renjun ini. Aku benar-benar ingin segera menjadi nenek dan membawanya ke makam ibumu." Ucap Yoona.

"Aku juga menginginkan hal itu ibu. Ibu kami pasti sangat senang sekali." Ucap Rendy.

"Rendy? Apa kau sudah memaafkan ayahmu seperti gegemu?" Ucap Yoona.

"Aku tidak selembut renjun ge ibu. Aku tidak bisa berbohong kalau aku sangat tidak bisa memaafkannya. Aku hanya bersikap baik padanya karena renjun ge." Ucap Rendy.

"Ibu paham Rendy. Ibu paham penderitaanmu. Juga penderitaan yang lainnya." Ucap Yoona.

"Ibu benar. Aku juga sangat paham penderitaan renjun ge. Dialah yang paling banyak menderita dan mengalah atas semuanya. Termasuk pendidikannya sendiri." Ucap Rendy.

"Dan itu juga yang membuatmu melakukan hal gila dengan pura-pura tiada kan?" Ucap Yoona.

"Iya ibu. Setidaknya karena itu aku bisa membuat renjun ge dan jaemin bertemu." Ucap Rendy.

"Pasti kau mengetahui sesuatu bukan?" Ucap Yoona.

"Hmm. Aku memang mengetahui sesuatu ibu. Aku tau kalau jaemin mulai mencari gegeku itu. Itulah kenapa aku melakukan semua ini. Karena aku yakin dan percaya jaemin bisa membahagiakan gegeku dengan sangat baik. Aku sangat percaya padanya juga keluarga kalian." Ucap Rendy.

"Kau juga keluarga kami Rendy. Begitu pula dengan jeno." Ucap Yoona sembari memeluk Rendy.

"Makasih ibu karena sudah menerima kami." Ucap Rendy.

"Hmm. Terimakasih karena telah datang padaku. Dan Tiffany eonni terimakasih karena sudah mendatangkan renjun untuk anakku." Ucap Yoona tersenyum dan Rendy yang ikut tersenyum dalam pelukan Yoona itu.




































--------

Maaf kalo ada typo

Alurnya dikit di percepat hehehe

MY BOSS, MY LOVES - ENDWhere stories live. Discover now