11

11.2K 1.2K 49
                                    


Renjun masih tidak percaya dan menatap jaemin yang masih tertidur disebelahnya padahal jam sudah menunjukkan pukul 07:00 pagi. Dia jadi ragu untuk membangunkan pemuda itu.

"Kenapa tidak membangunkanku jika kau sudah bangun renjun." Ucap jaemin dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.

"I...itu...aku...aku....hanya tidak te--" ucapan renjun terpotong begitu saja karena jaemin telah membungkamnya sengan ciuman tepat di bibirnya. Renjun tidak tau dia harus bereaksi seperti apa ditambah lagi ini adalah ciuman pertamanya. Dia hanya diam saja. Jaemin yang sadar tindakannya langsung melepaskan ciumannya dan duduk seketika.

"Maafkan aku Renjun. Aku tidak bermaksud." Ucap jaemin yang kehilangan kendali begitu saja.

"Aku tau. Tidak masalah jaemin." Ucap renjun ikut duduk dan mengelus tangan jaemin.

"Itu termasuk pelecehan. Maafkan aku." Ucap jaemin yang merasa sangat bersalah.

"Tidak apa jaemin. Aku tau kau hanya tidak sengaja. Aku tau." Ucap renjun membuat pemuda itu tenang.

"Maafkan aku. Aku sudah berjanji menjagamu bukan malah merusakmu." Ucap jaemin sembari memeluk erat renjun karena dia tidak ingin kehilangan pemuda cantik itu sama sekali.

"Tenanglah. Aku tau kau pria baik. Aku tidak akan kemana-mana." Ucap renjun sembari mengulus punggung jaemin.

"Kau berjanji padaku kan renjun? Jangan melakukan hal konyol seperti bunuh diri lagi. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk padamu." Ucap jaemin yang telah menangis.

"Hmm. Mianhe. Karena aku sempat ingin bertindak bodoh." Ucap renjun.

"Jangan melakukannya lagi." Ucap jaemin lalu diapun merenggangkan pelukannya tanpa melepaskan tangannya dari pinggang ramping pria cantik dihadapannya itu.

"Aku janji." Ucap renjun tersenyum lalu menghapus airmata jaemin dan tersenyum kecil. Dia merasa sangat beruntung karena jaemin dan keluarganya mau menerimanya dengan sangat baik.

"Bibirmu manis." Bisik jaemin seketika hingga membuat renjun memerah karena sangat malu. Jaemin tersenyum karena renjun benar-benar sangat menggemaskan Dengan wajah memerahnya itu.




Cup




Renjun membulatkan matanya kala jaemin mengecup pipi chubby nya dan tersenyum dengan sangat konyol sekali.

"Kau sangat menggemaskan. Aku jadi sulit mengendalikan diri." Ucap jaemin tersenyum.

"Jangan membuatku malu jaemin." Ucap renjun menunduk.

"Injunie. Lihat aku " Ucap jaemin hingga renjun mengangkat wajahnya dan menatap mata serupa rusa itu.

"Mulai sekarang panggil aku Nana. Mengerti." Ucap jaemin.

"Baiklah Nana." Ucap renjun tersenyum. Dan jaemin benar-benar sangat senang sekali. Dia merasa Dunia sudah lengkap dan berharap kalau heejin juga menerima keputusannya untuk membatalkan perjodohan mereka.

Dibalik pintu kamar yang terbuka sedikit itu, Yoona tersenyum melihat anaknya tersenyum dengan sangat lebar hanya karena renjun. Dia merasa sangat bersyukur karena setidaknya anaknya bahagia karena anak dari kakaknya yang sangat baik dulu. Dia juga merasa mereka berdua adalah pasangan hidup yang memang sudah di rencanakan oleh Tuhan.

Yoona akhirnya memutuskan untuk turun dengan senyuman yang mengembang pada wajah cantiknya hingga Siwon yang melihat itu sangat bingung sekali.

"Ada apa sayang?" Ucap Siwon.

"Aku bahagia karena jaemin. Jaemin kita sekarang benar-benar sangat bahagia karena renjun. Kita harus segera menikahkan mereka oppa " Ucap Yoona.

"Hmm. Aku akan menyiapkan semuanya. Kau tenang saja." Ucap Siwon tersenyum.

"Lalu bagaimana dengan Donghae?" Ucap Yoona.

"Jangan membahasnya lagi Yoona. Dia tidak akan tau kalau renjun adalah anaknya. Setelah mereka menikah renjun akan sepenuhnya memakai nama Na di belakang namanya. Jadi, dia tidak ada hak apapun lagi." Ucap Siwon.

"Kau benar oppa." Ucap yoona tersenyum.

"Kalau begitu, kita harus bahagia untuk jaemin kan? Gimana kalau membuat mereka liburan selama seminggu?" Ucap Siwon.

"Boleh. Tapi, oppa." Ucap Yoona ragu.

"Katakan saja. Ada apa?" Ucap Siwon.

"Apa kau yakin heejin tidak akan bertindak nekat karena dia tidak setuju dengan pembatalan perjodohan ini." Ucap Yoona.

"Aku akan mengatasinya. Setidaknya renjun akan aman. Kau hanya perlu tenang." Ucap Siwon tersenyum.

Dan tak lama setelah itu, renjun dan jaemin turun dengan pakaian kerja mereka lalu bergabung untuk sarapan bersama.

"Apa kau akan mulai bekerja hari ini renjun?" Ucap Yoona tersenyum.

"Iya ibu. Aku tidak mungkin hanya berdiam diri aja." Ucap renjun merasa sangat tidak enak pada keluarga Na itu.

"Padahal aku sudah menyuruh dia untuk tidak sungkan lagi mi. Karena sebentar lagi dia juga akan menjadi bagian keluarga kita " Ucap jaemin tersenyum.

"Aku hanya tidak bisa menerima semuanya. Terlalu terburu-buru " Ucap renjun.

"Baiklah. Makan sarapanmu dengan banyak renjun sayang." Ucap Yoona memberikan makanan pada renjun.

"Apa aku tidak diambilkan juga?" Ucap jaemin.

"Kau cemburu?" Ucap Siwon terkekeh melihat wajah anaknya itu.

"Tidak." Ucap jaemin datar.

"Makanlah yang banyak Presdir Na. Jangan cemberut lagi." Ucap renjun mengambilkan sarapan untuk jaemin dan seketika jaeminpun tersenyum sangat lebar lalu mengusak kepala renjun.

"Makasih sayang." Ucap jaemin tersenyum dan lagi-lagi wajah renjun bersemu merah. Bahkan Yoona dan Siwon sangat senang sekali melihat anaknya itu.

"Tiffany lihat, anakmu benar-benar menjadi sumber kebahagian puteraku. Makasih Tiffany, aku berjanji kami semua akan menjaga renjun dan menyayanginya seperti anak sendiri. Juga menerimanya sebagai menantu cantikku." Batin Yoona tersenyum melihat pemandangan itu begitu pula dengan Siwon.

"Tiffany, aku janji akan selalu menjaga anakmu dan menjauhkan Donghae darinya. Kau bisa pegang janjiku." Batin siwon.

"Ibu, aku akan selalu bersama renjun sampai kapanpun. Bahkan aku akan datang bersama little renjun dan jaemin saat kami memiliki anak nanti. Terimakasih sudah melahirkan renjun untukku ibu." Batin jaemin.

"Ibu aku akan hidup bahagia. Makasih karena sudah mengirimkan keluarga ini agar aku tidak kesepian. Makasih ibu. Aku akan tetap menyayangimu dan adik kembarku." Batin renjun


















----------------


maaf kalo ada typo
huaa seharusnya tadi siang malah jadu sore

MY BOSS, MY LOVES - ENDWhere stories live. Discover now