part 10

518 83 4
                                    

Nie Mingjue "terserah kalian.... aku sudah mengatakannya. Pendosa itu harusnya mati. Tapi jika kalian semua ingin melindunginya. Itu terserah kalian. Jangan libatkan aku lagi dalam hal ini" (pergi meninggalkan aula Lan LinJing)

Zewu-Jun "sodara ChiFeng Jun..." (mengejar Nie Mingjue)

Jin Guang Shan "Meng Yao... bawa Xue Yang kepenjara. Pastikan tidak ada celah untuknya melarikan diri."

Jin Guang yao "baik" (menarik Xue Yang keluar dari aula).

Setelah Jin Guang yao menyeret Xue Yang keluar aula pemimpin sekre yang lain pun ikut berpamitan kembali ke kediamnya masing-masing. Wajah semua orang tampak sangat muram setelah berdebatan panas tadi. Tentu saja kecuali pemimpin sekte Lan LinJing. Entah apa yang dipikannya. Ia tampak merasa puas akan sesuatu.

Jiang Feng Mian "ah cheng. Ah Xian ayo kembali."
Jiang Cheng dan Wei WuXian mengangguk.
Wei WuXian (menatap Lan WangJi) "Lan Zhan"
Lan WangJi mengangguk dan memberi hormat pada Jiang Feng Mian.
Dengan begitu mereka pergi dari aula Lan LinJing dan diikuti Lan QiRen dan Wangji. Dan semuanya satu persatu pergi meninggalkan aula Lan LinJing.

Sementara Xue Yang yang masih dalam keadaan terikat diseret oleh Jin Guang yao.
Xue Yang "Bersikap lembutlah. Dengan begitu aku mungkin akan berbaik hati mengampuni mu."

Jin Guang yao "dalam situasi ini, apa kau punya kapasitas mengampuni ku?"
Xue Yang (mengangkat kedua bahunya) "kau tidak akan tau apa yang bisa terjadi di masa depan"
Jin Guang yao (tersenyum) "Mengapa Wen RuoHan akan datang menyelamatkan mu?"

Xue Yang "Bukan Wen RuoHan. Itu mungkin Wen Chao. Ahh pecundang itu. Dia tidak berguna. Tapi seseorang yang bersamanya cukup dapat di andalkan" (menyeringai dan melirik Jin Guang yao).

Jin Guang yao (kembali tersenyum) "mengapa dia harus menyelamatkan mu?"
Xue Yang "kau mungkin tidak percaya. Tapi mereka membutuhkan ku lebih dari yang bisa kau bayangkan"
Jin Guang yao "aku percaya" (melihat Xue Yang dan tersenyum)
Xue Yang (tersentum menghina) "kau membutuhkan ku?"
Jin Guang yao (tersenyum dan membuka pintu penjara) "buatlah dirimu nyaman." (Kembali tersenyum mempersilahkan Xue Yang masuk)
Setelah Xue Yang masuk ia mengunci pintu dan memerintahkan penjaga untuk memperketat penjagaan Xue Yang. Jin Guang yao bahkan memanggil lebih dari 20 penjaga untuk mengawasi Xue Yang.

Xue Yang yang melihat itu hanya tersenyum singkat tidak peduli dan mencari posisi duduk yang nyaman.
Tidak. Itu bahkan bukan tempat yang nyaman untuk beristirahat. Namun siapa yang peduli. Dia bahkan sudah terbiasa tidur di jalanan sejak kecil. Saat ini dia hanya butuh mengembalikan tenaganya. Xue Yang menyandarkan diri pada dinding dingin di ruangan sempit itu dan mulai memejamkan matanya. Namun 5 detik kemudian ia mengumpat entah dengan siapa..

Xue Yang pov
Bajian itu. Kenapa selalu muncul di kepala ku. Sialannnn. Aku bahkan tidak bisa membunuhnya meski hanya dalam bayangan kepalaku.
Bajingan itu benar benar ingin membunuhku rupanya... berlagak suci. Menyerahkan ku pada 5 sekte besar? Dia benar benar tau cara membunuhku tanpa mengotori tangannya. Jika tadi Nie Mingjue benar benar membunuh ku, pasti dia sekarang sudah pesta merayakan kematian ku bersama kekasihnya itu. Cuuiihhh bajingan sialan. Akan lebih baik jika bertarung sampai mati. Apa gunanya menyerahkan ku pada orang lain dan menunggu kabar kematian ku...
Apa semua itu demi julukan agungnya? Cuihh. Benar benar tidak pantas dengan istilah itu. Wajahnya sangat menipu. Tidak. Tidak hanya wajahnya. Perkataanya. Sikapnya. Bahkan senyumnya. Semuanya paslu. Bodoh sekali aku dulu berpikir melindunginya. Apa yang ku pikirkan sampai aku mengira dia berbeda dengan yang lainnya. Benar benar menjijikan. Dia bahkan lebih menjijikan.

Xue Yang pov end

Malam semakin larut. Namun Xue Yang masih belum bisa tidur meski ia sangat membutuhkannya sekarang.
Sampai ketika tubuhnya sudah tidak kuat lagi dan kepalanya sudah terlalu lelah dengan semua omong kosong yang ada di pikirannya, Xue Yang baru bisa tertidur.
Baru saja terlelap. Xue Yang langsung di kagetkan dengan dentingan besi yang bertabrakan.
Xue Yang menghabiskan seluruh hidupnya bertarung dengan takdir yang begitu kejam terhadapnya. Membuatnya selalu waspada dalam keadaan apapun. Membuat nalurinya selalu ingin menyerang apapun didekatnya. Saat mendengar benturan besi yang familiar di pendengarannya, ia tidak bisa membantu. Ia langsung bersiaga untuk menyerang.
Ketika Xue Yang telah memahami situasinya, ia menyeringai "jadi sudah dimulai".

Braaakkkk. Seorang penjaga terlempar ke pintu penjara Xue Yang. Seseorang yang melempar nya dan langsung menebas kepala pengaja itu. Xue Yang hanya melihat kejadian itu sambil tersenyum.
Xue Yang melihat orang yang sedang membawa pedang berlumuran darah mendekat padanya. Orang itu berbicara "maaf membuatmu menunggu lama"
Xue Yang (menyeringai) "sungguh tak terduga. Kau bahkan membunuh orang orang sekte mu sendiri... Jin Guang yao".

Orang yang di panggil hanya tersenyum dan mengabaikannya.
Jin Guang yao "aku menawarkan kerja sama dengan mu".
Xue Yang (meludah) "apa kau sudah tersudut dengan orang-orang Wen di luar? Mengapa aku harus mendengar mu?"
Jin Guang yao "tidak. kami hanya ingin menawarkan lebih banyak untukmu."
Xue Yang melirik ke arah Jin Guang yao dan mengangkat singkat alisnya.
Jin Guang yao "bersama kami kau tidak perlu menyerahkan besi yin. Kami sama sekali tidak menginginkannya. Sebaliknya kami ingin kau mengembangkan benda itu. Kami akan menanggung semua yang kau butuhkan. Semuanya."

Xue Yang "kau ingin aku mengembangkan besi yin?"
Jin Guang yao "benar. Wen RuoHan membuat mayat hidup dengan bantuan besi yin. Kami ingin kau mambuat sesuatu yang lebih kuat yang akan menjadi senjata di pihak kami."
Xue Yang "apa kau tau sudah berapa banyak besi yin yang sudah ia miliki?"
Jin Guang yao "dia belum memiliki semuanya. Tapi dia sudah bisa membuat mayat berjalan. Kau juga memilikinya. Apa kau tidak bisa melalukan hal yang sama?"

Xue Yang "itu bukan sesuatu mudah".
Jin Guang yao "kami akan menyediakan apapun yang kau butuhkan. Memberikan apapun yang kau inginkan. Kami juga akan melindungi mu dari sekte lain. Kau akan menjadi murid tamu di sekte Lan Linjing. Kau tidak perlu memikirkan apapun. hanya fokus untuk mengembangkan besi yin."

Xue Yang "semuanya terdengar menarik. Kecuali yang terakhir".

Jin Guang yao "kami akan mencarikan tempat untukmu. Dimanapun yang kau inginkan. Kau bisa melakukan pekerjaan mu di sana. Kau tidak perlu berada di Lan Linjing jika kau tidak ingin. Aku sendiri yang akan mendatangi mu. Memenuhi apapun yang kau butuhkan nantinya".

Xue Yang mengerti situasinya. Lan Linjing hanya ingin memanfaatkannya. Membuatnya bekerja untuk mereka. Dan mungkin akan membuangnya setelah ia tidak dibutuhkan lagi. Wen RuoHan pun sama, seperti itulah sifat manusia. Menyimpan sesuatu yang berguna dan membuang sesuatu yang sudah tak berguna tanpa terkecuali dia. Bajingan itu (tersenyum getir).

Xue Yang yang masih duduk bersandar pada dinding penjara menatap Jin Guang yao yang emtah sejak kapan sudah duduk di depanya. Sejauh yang ia ingat tadi Jin Guang yao berdiri di luar pagar besi penjara.

Xue Yang mengangkat satu alisnya "sejak kapan kau masuk?"
Jin Guang yao "sejak kau mulai melamun... aku pikir kau membutuhkan waktu untuk berpikir. Tapi maafkan aku. Kau harus memutuskan secepatnya. Keputusan mu akan menentukan tindakan ku selanjutnya." (Tersenyum menatap Xue Yang)

Xue Yang "kau ingin aku membuatkan prajurit dengan besi yin. Dan kau akan memenuhi semua yang ku inginkan".

Jin Guang yao "benar"

Xue Yang "bukankah kalian ingin menghancurkan besi yin?"

Jin Guang yao "kami akan mengurus hal itu. Kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Hanya fokus pada pekerjaan mu."

Xue Yang "siapa sebenarnya yang ingin kalian lawan"

Jin Guang yao "kau akan mengerti nanti"

Xue Yang menyeringai. Dia selalu tahu. Orang orang yang terlihat bijaksana mereka sangat picik didalam. Mereka bahkan bisa memangsa anak mereka sendiri dengan tersenyum. Menjijikan. Setidaknya Wen RuoHan memiliki maksud dan tujuan yang jelas.

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Where stories live. Discover now