part 55

127 14 1
                                    

Didalam kediaman Xue Yang, Jin Guang Yao tidak bisa tidur. Semalaman dia hanya duduk memandang Xue Yang dan memikirkan langkah apa yang harus dia ambil.
Dia harus segera mengambil alih Lan LinJing agar bisa menyelamatkan temannya ini.

Tak terasa ayam mulai memamerkan keahlian berkokok. Jin Guang Yao bangkit dari ranjang dan mengintip dari jendela di kamar itu. Melihat matahari mulai menampakan Senyumnya menyapa dunia.

Jin Guang Yao berjalan mendekati Xue Yang.
Jin Guang Yao " Xue Yang.... Aku pergi dulu... Jika kau malas masak pergilah ke pasar dan beli sarapan."

Xue Yang tak perduli. Dia menarik selimutnya dan melanjutkan mimpi indahnya.

Jin Guang Yao mencibir pelan. Dia meletakkan beberapa keping yang logam untuk Xue Yang dan melangkah keluar rumah perlahan.
Dia pergi dengan tekad kuat. Tidak perduli semurka apa ayahnya nanti. Tidak perduli bagaimana mereka akan menghinanya nanti. Dia harus memohon ampun. Dia harus melakukan segalanya agar dia masih bisa bertahan di sana. Akan semakin tidak mungkin dia bisa mengambil alih Lan LinJing jika dia di usir sekarang.

Jin Guang Yao berjalan sudah cukup jauh. Matahari pun sudah mulai merangkak hendak memunculkan wujudnya. Dia kesal. Kenapa juga teman bodohnya memilih rumah di ujung dunia seperti itu. Sangat jauh dari pemukiman dan fasilitas lainnya.

Sambil mengerutu langkah Jin Guang Yao tiba tiba terhenti. Dia memandang tajam jalan di depannya. Dia sudah berada di tepi hutan. temannya itu yang begitu bodoh memilih rumah. Mengharuskannya menyebrangi hutan sebagai jalan satu satunya untuk pergi ataupun kembali.

Meskipun dia sering berkunjung ke rumah Xue Yang tapi dia tidak pernah benar benar sendirian melewati jalan di hutan ini. Terkadang dia bersama para pelayannya atau terkadang Xue Yang datang menjemputnya. Bahkan jika dia benar benar harus melewati jalan ini sendiri. Itu biasanya siang atau sore. Saat masih ada beberapa warga yang terpaksa mencari nafkah di dalam sana.

Tapi sekarang masih pagi buta. Dia ragu untuk melangkah. Bagaimanapun hutan itu terkenal mengerikan. Banyak kejadian tak masuk akal didalam sana. Bahkan Xue Yang memperingatinya untuk tidak masuk hutan dimalam hari.

Jin Guang Yao menelan ludah. Dia menengok ke belakang. Dia sudah berjalan jauh. Dia hanya perlu melewati hutan ini dan dia akan segera tiba di pelabuhan.

Dia mengepalkan tangannya. Menguatkan tekad dan mengingat kembali tujuan nya.
Setelah cukup yakin dia mulai melangkah memasuki hutan itu. Dia berjalan dengan tenang dan cepat.
Sesekali dia menoleh kenan dan kiri. Meskipun sudah pagi tapi di dalam hutan masih sangat gelap. Sinar Matahari tidak mampu menembus rindangnya pepohonan di hutan ini.
Semakin dia jauh memasuki hutan. Semakin gelap pulak suasana di sana.

Jin Guang Yao berjalan dengan waspada. Sebisa mungkin meminimalkan suara langkah kakinya agar tak mengusik apapun yang ada didalam hutan ini.
Namun tiba tiba dia mendengar suara aneh. Seperti suasana seseorang sedang mengunyah sesuatu yang keras. Semakin dia melangkah maju semakin jelas pula suara itu.
Hingga dia menyadari ada sesuatu didepan sana. Tepat di tengah jalan yang harus dia lewati.

Dia menyipitkan matanya dan memfokuskan pandanganya. Hingga dia berhasil menyadari bahwa itu adalah monster yang mirip seperti kalajengking yang sedang memakan moster lain. Monster itu benar benar besar dan mengerikan. Jika dia berdiri saja mungkin itu tidak mencapai setengah dari tinggi kaki monster itu.

Jin Guang Yao membulatkan matanya terkejut. Dengan perlahan dia melangkah mundur. Dan berlari sekuat tenaga, dia harus segera menjauh dari monster mengerikan itu... namun sialnya dia terjatuh. Monster itu langsung menyadari kehadirannya dan melompat mendekati nya. Jin Guang Yao ketakutan. Dia bangkit dan langsung kembali berlari sekuat tenaga.

Dia berlari tanpa menegok kebelakang. Dia yakin monster itu masih mengejarnya. Dia yakin karena suara dentuman dari langkah monster itu terdengar begitu jelas.
Dia berlari dan terus berlari. Hingga tiba tiba monster itu melompat tepat di depannya.

Jin Guang Yao mendadak terjatuh karna terkejut. Dia melihat monster itu perlahan mendekatinya. Dia terfokus melihat ekor monster itu yang masih ada darah segar menetes disana. Dia yakin ekor itulah yang akan menusuk jantungnya.
Sambil mengumpat dia menutup mata. "Baiklah monster jelek. Kau menang." Dia menyerah. Dia yakin akan menjadi menu sarapan untuk monster jelek itu.

Dia menunggu cukup lama. Cukup lama untuk menunggu kematiannya. Namun tidak terjadi apapun padanya. Perlahan dia memberanikan diri membuka matanya. Dan seketika ia kembali membulatkan matanya.

Jin Guang Yao "Xue Yang.... "

Xue Yang berteriak. "Larilah bodoh!!!!"

Jin Guang Yao langsung bangkit. Dia mundur. Namun tidak lari. Dia menunggu Xue Yang.
Dia melihat bagaimana Xue Yang menghajar monster jelek itu.
Dia lega. Akhirnya dia tidak jadi mati sekarang. Tentu saja dia tidak boleh mati konyol seperti itu. Dasar monster sialan.

Namun ketenangan nya tidak bertahan lama.
Dia melihat Xue Yang kualahan menghadapi monster itu. Tidak perduli selincah apa pergerakan Xue Yang. Monster itu...

Xue Yang berhasil memutuskan ekor monster itu. Namun tidak butuh waktu lama ekor itu kembali tumbuh. Moster itu tetap cepat dan kuat. Seolah tak terjadi apa apa.

Xue Yang mengeluarkan besi yin untuk menyerang moster itu. Namun itu keputusan yang salah. Moster itu malah menjadi semakin marah sekarang.
Monster itu malah juga menyerang dirinya sekarang. Padahal dia tidak melakukan apapun. Sialan.
Dia berlari ke sana kemari menghindari monster itu.

Xue Yang memgertakan gigi nya melihat moster itu menyerang dua arah. Moster itu bisa menangkis semua serangannya dan menyerang Jin Guang Yao dalam waktu bersamaan.
Xue Yang benar benar kualahan sekarang. Dia tidak bisa fokus menyerang moster itu karna dia juga harus melindungi teman idiotnya yang hanya bisa berteriak dan berlari kemana dan kiri.

Xue Yang terus terdistrak dengan teriakan Jin Guang Yao. Dia tidak bisa menyerang monster itu. Dia harus menangkis semua serangannya pada Jin Guang Yao.

Xue Yang mengumpat. Dia tidak bisa melakukan apapun. Monster itu tidak memberinya celah sedikitpun. Xue Yang mencoba membuat monster itu fokus hanya menyerangnya. Tapi tidak bisa. Monster itu sangat cerdas. Dia tau benar apa yang bisa merepotkannya.

Saat mereka benar benar terpojok tiba tiba ada sebuah pedang terbang memutuskan ekor monster itu. Namun sama seperti sebelumnya. Ekor itu tumbuh lagi. Dan dia semakin marah. Saat monster itu hendak kembali menyerangnya seseorang melompat dan menusuk kepala moster itu dengan pedangnya.
Lagi lagi Xue Yang sudah tau apa yang akan terjadi.
Kulit moster itu seperti baja. Sama sekali tak tertembus oleh pedangnya.

Xue Yang melihat sosok yang baru saja datang bergabung dengan pertarungan nya. Dan cukup dia terkejut.

Xue Yang "Daozang.... "
Belum selesai dengan keterkejutan nya. Dia melihat moster itu mengincar Jin Guang Yao. Xue Yang membelalakan matanya, dia langsung melompat kearah teman nya itu dan membawanya terbang dengan pedangnya.
Meninggalkan Xiao Xing Chen dengan moster itu.

Xue Yang tidak mengatakan apapun. Dia membawa Jin Guang Yao kembali ke rumahnya.
Saat sampai di depan rumahnya Xue Yang langsung melepaskan Jin Guang Yao. Xue Yang tampaknya kelelahan.
Jin Guang Yao mengamati sekitar dan langsung mengomel didepan Xue Yang.

Jin Guang Yao "yhaaa. Bodoh... Mengapa kau membawa ku kembali kesini. Kau seharusnya mengantar ku ke dermaga. Lihatlah ulah mu... Lagi lagi aku tidak bisa pulang. Saat ini nelayan itu pasti sudah...

Belum sempat dia menyelesaikan ucapannya Xue Yang langsung memuntahkan darah segar ke wajahnya.
Jin Guang Yao terkejut. Dia melihat Xue Yang jatuh tersimpuh dihadapannya. Xue Yang tidak kehilangan kesadaran nya. Dia masih menyangga tubuhnya dengan pedangnya.

Jin Guang Yao panik. Dia langsung memegangi temannya itu.
Jin Guang Yao "Xue Yang kau terluka...???? Apa moster tadi... "

Xue Yang "tutup mulut mu dan bantu aku"

Jin Guang Yao mengangguk. Dia langsung membantu Xue Yang berdiri. Namun tiba tiba seseorang datang dan memegang lengan Xue Yang.

Jin Guang Yao "Sodara Xing Chen..... "

BERSAMBUNG.....

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang