part 35

215 34 1
                                    

Dulu.. dia pikir... selama Xue Yang bersamanya maka tidak masalah dengan yg lain. Tidak masalah dengan pekerjaan Xue Yang di luar sana. Dia menerima Xue Yang. Dengan segala yang ada pada lelaki itu. Dia tidak ingin kehilangan Xue Yang hanya karna kecurigaannya.

Dia bukan tidak pernah menanyakanmya sama sekali. Dia menanyakannya. Setiap saat. Setiap Xue Yang tiba tiba menghilang dan baru kembali setelah beberapa hari. Setiap Xue Yang sibuk dengan pikirannya sendiri. Setiap Xue Yang tampak sangat gugup saat melihatnya.

Dia menanyakannya. "Dari mana..? "apa yang dia kerjakan di luar sanaa...? "apa yang dia coba sembunyikan darinya..? apa yang tidak bisa dia bicarakan kepadanya.?"
Namun selalu. Setiap saat pulak. Xue Yang selalu memberikan jawaban yang sama.

'Tidak ada apa apa daozang.'

'Ini bukan masalah besar daozang'

'Aku tidak melakukan apapun yang akan menyulitkan mu.'

'Aku baik baik saja daozang...'

'Ku mohon percayalah pada ku daozang'

Selalu itu yang Xue Yang katakan setiap dia mencoba membahas urusan Xue Yang diluar sana.
Jadi dia benar benar tidak tau apapun tentang Xue Yang. Apapun.

Bahkan sampai sekarang pun. Dia tidak tau apa yang terjadi pada lelaki itu. Mengapa dia begitu membencinya. Apa dia sudah tidak lagi mencintainuya.. ataukah dia memang tidak pernah mencintainya... dia tidak mengerti. Memikirkan itu selalu membuatnya terluka.

Lan Wangji "sidara Xing Chen....."

Xing Chen terkejut dan kembali dari lamunanya...

"Ohh maafkan saya sodara.
Sodara Wangji... saya hanya tau selama ini Xue Yang memiliki pekerjaan di luar sana. Namun saya juga tidak tahu pekerjaan apa itu. Dan saya.... saya tidak menanyakannya. Maafkan saya sodara... saya tidak bisa membantu apapun"

Lan Wangji (tersenyum dan menggeleng) "bukan masalah besar. Bagaimana pun kami tetap akan mencari tahu itu. Masalah besi yin memang tidak terlalu terburu buru. Namun kami tetap harus menyelesaikannya."

Xiao Xing Chen "saya mengerti. Maafkan saya karna tidak bisa membantu apapun"

Lan Wangji tersenyum

Xiao Xing Chen "kalau begitu saya pamit dulu sodara. Terima kasih" (memberi hormat pada Wangji)

Lan Wangji tersenyum dan memberi hormat kembali pada Xiao Xing Chen

Flasback off

Jin Guang yao "tuan... tuan apa kau baik baik saja?"

Xiao Xing Chen "ahhh... ya.... jadi saat ini tidak ada yg tau keberadaan Xue Yang?"

Jin Guang yao "bahkan sampai sekarang kami semua sedang mencarinya"

Xiao Xing Chen "emmmm... saya mengerti. Terima kasih"

Xing Chen memberi hormat dan hendak pergi. Namun tiba tiba Jin Guang yao mencegahnya.

Jin Guang yao "tuan maafkan kelancangan saya. Tapii... apakah tuan mengenal Xue Yang? Secara pribadi?"

Jin Guang yao kau pasti sudah gila... sialan aku pasti sedang cari mati... biarlah. Setidaknya aku tidak akan menjadi arwah penasaran.

Xing Chen menegang mendengar pertanyaan Jin Guang yao.
bagaimana bisa Jin Guang yao mengetahui tentang itu. Dia tidak pernah menceritakan apapun kepada siapapun. Bahkan sahabatnya Song Lan saja tidak tahu. Lalu bagaimana bisa Jin Guang yao....

Jin Guang yao "tuan....?"

Xiao Xing Chen binggung harus menjawab apa pada orang di depannya ini.

"Ahh yaa.... itu.. memamg benar saya mengenal Xue Yang sebelumnya. Dia adalah adik perguruan saya. Dia pernah berguru dengan Bao ShanRen saat saya masih di sana... itulah mengapa saya mengenalnya..."

Yahhh dia tidak berbohong. Dia memang pertama kali bertemu Xue Yang saat itu. Untuk apa yang terjadi setelahnya.. dia tidak perlu menceritakannya kan?

Jin Guang yao (mengerutkan keningnya) "Xue Yang berguru dengan Boa ShanRen...?"

Xiao Xing Chen "benar.. itu sudah lama sekali. Namun kami memang berguru bersama"

Jin Guang yao "lalu mengapa... maksud saya.. tuan saya tidak mengetahui apapun tentang ilmu berpedang atau kultivasi apapun. Namun Xue Yang. Setidaknya saya tahu Xue Yang mendalami kultivasi hitam.
Bagaimana bisa seseorang seperti Xue Yang berasal dari perguruan yang sama dengan tuan"

Xiao Xing Chen menghela napas sesaat. Memang benar Xue Yang mendalami kultivasi hitam. Dia bukan tidak pernah mengingatkan Xue Yang mengenai resiko yang akan dia tanggung suatu saat nanti jika dia terus mendalami kultivasi hitamnya itu.

Namun Xue Yang tidak pernah mendengarnya. Xue Yang terus meyakinkannya bahwa dia tidak akan kehilangan kendali. Bahwa dia tidak akan terjerumus dalam kultivasinya sendiri. Apalagi sampai hilang akal karna itu.

Dan sebenarnya dulu, selama dia tinggal bersama Xue Yang dia juga tidak melihat gejala gejala itu. Xue Yang masih sangat sehat. Orang itu memang sedikit pemarah. Tapi itu karna Xue Yang yang masih kekanak kanakan. Jadi Xing Chen berpikir bahwa itu masih bukan masalah besar.

Selama dia ada disisi Xue Yang. Maka dia bisa mengontrol emosi Xue Yang. Dan seiring dengan berjalannya waktu. Dia akan pelan pelan membawa Xue Yang kembali pada jalan kultivasi yang benar.
Setidaknya itu yang dia pikirkan dahulu. Siapa sangka... semua malah jadi sekacau ini.

Jin Guang yao "Tuan?"

Jin Guang yao terheran. Bukankah seorang kultivator seharusnya selalu fokus. Mereka bahkan bisa dengan sigap menangkap daun yang terjatuh di atas kepalanya.
Namun Xiao Xing Chen. Kenapa kultivator legendaris ini malah sering sekali melamun?

Xiao Xing Chen "ahh ya... tuan sekali lagi maafkan saya... soal itu saya tidak tahu"

Jin Guang yao menunjukkan senyum palsunya.. saat ini dia cukup yakin bahwa kultivator agung di depannya ini sedang berbohong. Orang orang yang memiliki nilai budi pekerti tinggi selalu buruk dalam berbohong. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk itu.

Setelah mengobrol lama dengan Xiao Xing Chen. Meskipun dia tidak mendapat jawaban yg pasti. Namun setidaknya dia tahu bahwa Xiao Xing Chen memang mengenal Xue Yang di masa lalu.
Dan soal mereka yang berguru bersama. Ataupun soal Xiao Xing Chen yang mungkin menghianati Xue Yang. Dia akan mengkonfirmasi itu pada Xue Yang saja. Setidaknya lebih mudah bicara dengan bajingan itu.

Jin Guang yao selalu memegang 1 pendirian teguh dalam hidupnya. Bahwa lebih baik menyinggung seorang bajingan dari pada seseorang yang agung.
Dan dalam hal ini. Sudah jelas bukan yang mana si bajingan dan yang mana si agung. Tidak ada keraguan. Dia hanya perlu menemui si bajingan.

Jin Guang yao (tersenyum) " Ahhh jadi begitu.. maafkan saya tuan. Saya pikir tuan dekat dengan Xue Yang. Itulah kenapa saya berani menanyakan hal ini.. sekali lagi maafkan saya tuan." (Membungkuk meminta maaf)

Xiao Xing Chen (mengerutkan kening heran) "dekat...???"

Jin Guang yao "iya tuan.. maafkan saya... saya tidak tau kalau Xue Yang hanya bicara omong kosong saat itu"

Xiao Xing Chen "bicara apa..?"

BERSAMBUNG....

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Where stories live. Discover now