part 25

241 44 0
                                    

Xue Yang "kau mau mati?"

Jin Guang yao "kau mencintainya. Kau tidak akan menjaga orang lain kecuali orang itu benar benar spesial. Apa aku salah"

Xue Yang hanya bisa diam mendengar Jin Guang yao. Si brengsek itu menebak dengan sangat tepat. Karna memang benar. Dia sangat sangat mencintai Xiao Xing Chen.

Jin Guang yao "bagaimana perasaannya? Apa sama sepertimu?"

Xue Yang "perasaan pantatku. Sejak awal dia hanya ingin membunuhku"

Jin Guang yao "kalian tinggal dan menghabiskan waktu bersama. Mengapa dia ingin membunuhmu?"

Xue Yang "karna dia menganggap dirinya suci. Dan baginya... orang orang sepertiku tidak pantas hidup di dunia ini. Bajingan itu memiliki mimpi merubah dunia seperti yang dia mau. Tsskk Dia pikir siapa dia."

Jin Guang yao "bagaimana kau bisa tau. Jika dia memang ingin membunuh mu. Mengapa juga harus mendekat padamu dan bahkan tinggal bersama? Bukankah itu sangat merepotkan? Apa dia tidak memegang pedang (terlatih dengan pedang/kultivator) ?"

Xue Yang "demi nama baiknya. Dia hidup untuk memperjuangkan itu. Dia tidak akan mencoreng nama baiknya hanya untuk membunuhku".

Jin Guang yao "kau bertemu bajingan seperti itu?"

Xue Yang "sepertinya aku telah dikutuk. Tidak ada yang mudah bagiku" (tersenyum tipis)

Jin Guang yao tersenyum. Baginya pun sama. Tidak ada yang mudah untuknya "dia pasti memiliki nama yang sangat bagus kan. Tapi apa kau yakin? Kau sudah memastikannya?"

Xue Yang "sudah sangat jelas. Aku berakhir disini berkatnya"
(lagi lagi dia tersenyum tipis menertawakan kehidupannya yang menyedihkan)

Jin Guang yao "disini? Kau di sini karna kita membuat kesepakatan..."

Xue Yang tidak menjawab Jin Guang yao bahkan dia juga tidak melihat lawan bicaranya itu.

Jin Guang yao "tunggu. Apa mungkin... seseorang yang menangkapmu?"

Jin Guang yao menatap Xue Yang tajam menunggu jawaban dari lelaki itu. Tapi yang di tatap terus sibuk dengan mayat di depannya. Dan bahkan tidak menghiraukannya.

Jin Guang yao sudah sangat tidak sabar sekarang. Dia sudah sangat dekat. Jika Xue Yang menjawabnya kali ini. Mungkin saja bisa langsung mengenali siapa sosok yang selalu membayangi Xue Yang selama ini.

Jin Guang yao "Xue Yang jawab aku. Apa dia orang yang menangkapmu?"

Xue Yang masih saja diam dan tidak memperdulikannya. Membuatnya sangat frustasi.

Jin Guang yao mengomel sendiri 'bajingan.... menghentikan pembicaraan sesukanya sendiri. Dia benar benar tau cara membuat orang frustasi. Bajingan egois. Jika aku diberi kesempatan ingin sekali aku memukul kepalanya sekali saja.

Hhhhuuuuuhhhhhh... brengsekkkk.
Jin Guang yao langsung merebahkan dirinya dan menutup kepalanya dengan baju Xue Yang yang sejak tadi ia pengang.

Namun tidak lama dia kembali bangkit dan melemparkan baju yang menutupi kepalanya itu ke arah Xue Yang "BRENGSEK.... huhhh aku kesal sekalii...."
Lalu dia membanting dirinya sendiri dan berbaring membelakangi Xue Yang.

Xue Yang hanya melirik sekilas tingkah temannya itu dan tersenyum tipis. Lalu ia kembali sibuk pada pekerjaannya.

Sejak Xue Yang memutuskan untuk menghentikan obrolannya dengan Jin Guang yao ruangan itu menjadi benar benar sunyi.
Tidak ada suara apapun disana. Jin Guang yao yang biasanya tidak tahan jika tidak mengomel. Kali ini hanya hanya berbaring tenang. (Mungkin dia sedang merajuk. Atau entahlah...)

Jin Guang yao pov
'Seseorang yang membuatnya berakhir disini'.... apa maksudnya?
Dia disini karna kesepakatan yang kami buat. Akulah orang yang membuatnya disini...

Apa jangan jangan benar. Itu adalah orang yang menangkapnya?
Lalu itu pasti Lan WangJi atau Wei Wu Xian. Merekalah yang menyeret Xue Yang ke Lan Lin Jing waktu itu.

Apa itu Wangji? Tidak mungkin... aku akrab dengan Dage (XiChen) dan aku beberapa kali ke gusu. Wangji... dia selalu ada disana... tidak mungkin dia tinggal didesa kecil. Apa lagi bersama Xue Yang. Sangat mustahil. Jika bukan Wangji... apa mungkin...

Wei Wu Xian??? Tidak tidak. Xue Yang bilang orang itu sangat menjaga nama baiknya... dan Wei Wu Xian....... meski tidak buruk. Tapi namanya juga tidak sebaik itu...
Jadi tidak mungkin dia...

Lalu siapa? Jika bukan Wangji ataupun Wei Wuxian... apa ada orang lain yang membuatnya berakhir pada kami?" Apa ada sosok ke tiga yang mengambil peran dalam penangkapan Xue Yang?"

Sosok ketiga... aahhh itu sangat mungkin... tapi masalahnya Xue Yang sepertinya benar benar tidak ingin menyebut nama itu. Jadi pasti hanya Lan WangJi dan Wei Wuxian lah yang mengetahui sosok ketiga itu. Aku harus mencari tahunya...

Bagaimana pun.. aku ingin tau... siapa sosok yang selalu membayangi Xue Yang. Dan apa yang sudah ia lakukan sampai menghancurkannya sebegitu parah.
Dalam memaikan peran. Akulah orang yang tepat.
(Menoleh dan melihat Xue Yang yang masih sibuk dengan pekerjaannya) kita sudah berusaha begitu keras bertahan dalam kejamnya dunia ini. Bajingan seperti apa lagi yang mempersulit mu...

Jin Guang yao pov end

Jin Guang yao benar benar kehilangan dirinya sendiri ketika bersama Xue Yang. Atau kembali pada dirinya... entah yang mana yang asli. Yang pasti Jin Guang yao yang ada di Lan LinJing sangat berbeda dengan Jin Guang yao yang ada di rumah Xue Yang.

Semakin Jin Guang yao memahami Xue Yang. Semakin dia membenci dunia. Semakin dia marah pada para bajingan yang mempersulit hidup Xue Yang. Semakin dia marah pada sosok yang menghancurkan Xue Yang.
Meskipun hidupnya sendiri juga tidak lebih baik dari Xue Yang.

Setidaknya dia pernah merasa berharga. Setidaknya dia pernah merasa disayang. Setidaknya dia pernah memiliki sandaran. Memiliki seseorang yang menjaga dan melindunginya sepenuh jiwa. Karna dia memiliki seorang ibu. Sosok yang sangat menyayanginya saat kecil.

Bahkan saat semua orang mengatai ibunya sebagai seorang pelacur. Saat semua orang bahkan ayahnya sendiri memandang jijik terhadapnya. Apa yang mereka tau... mereka hanya bisa bicara dibalik perlindungan orang lain.
Jika saja mereka memiliki jalan hidup sepertinya. Atau seperti Xue Yang. Apakah mereka bahkan akan bertahan? Orang orang seperti mereka hanya tau cara makan dan buang kotoran.

Setelah obrolannya dengan Xue Yang tadi Jin Guang yao tidak benar benar bisa tidur. Meskipun ia memejamkan matanya namun otaknya terus berputar putar.

Hal itu juga terjadi pada Xue Yang. Setelah mereka menghentikan obrolan itu. Xue Yang tidak lagi fokus pada kerjaannya. Tangannya mengerjakan sesuatu namun otaknya memikirkan hal lain.

Xue Yang melirik pria yang sedang berbaring membelakanginya sekilas.
Jin Guang yao yang terus memancingnya membicarakan masa lalu membuatnya mau tak mau mengingat kembali semua penghianatan yang ia terima.
Dia benci akan hal itu. Itu seperti mengorek lukanya yang masih basah.

Itulah mengapa Xue Yang selalu engan membicarakan masa lalunya. Ia tak mau lagi mengingat luka yang ia terima. Mengingat kebahagiaan semu yang ia rasakan. Mengingat bagaimana ia dengan bodohnya mempercayai orang lain. Dengan bodohnya menggantungkan hidupnya pada orang lain. Dan dengan bodohnya bisa dipermainkan orang lain.
Mengingat semua itu... sangat... menyakitkan.

Dan itu hanya akan menambah rasa bencinya terhadap sosok lelaki yang telah meninggalkan luka terdalam padanya. Orang yang dengan wajah suci dan berseri mendekatinya. Mewarnai hidupnya. Membuat senyum terus terukir diwajahnya. Membuatnya memandang dunia dengan cara yang lain. Dann... menghancurkannya tanpa sisa.

"Xiao Xing Chen....."
Xue Yang menyebut nama itu lirih seolah untuk ia dengar sendiri. Ia kemudian tersenyum meratapi dirinya sendiri.

BERSAMBUNG.....

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Onde histórias criam vida. Descubra agora