Part 53

138 12 1
                                    

Jin Guang Yao "maafkan aku. Aku terlambat menemukan mu. Aku terlambat menyadari kehadiran mu. Aku bersumpah tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi lagi padamu"

Xue Yang hanya diam membiarkan Jin Guang Yao yang terus memeluknya.

Saat ini meskipun dia belum bisa benar benar membuka hatinya untuk Jin Guang Yao. Tidak. Bahkan mungkin tidak akan pernah lagi membuka hatinya. Tapi dia ingin setidaknya menghargai kehadiran Jin Guang Yao.

Jin Guang Yao... Dia.... Dia juga mengalami hidup yang sulit. Masa lalunya juga kelam. Mereka seolah berasal dari lubang kegelapan yang sama. Dan sekarang mereka di pertemukan dengan tujuan yang sama. Yaitu bertahan hidup.

Meskipun cara bertahan mereka berbeda. Namun mereka sama sama hanya ingin mempertahankan hidupnya. Itulah mengapa... Xue Yang sedikit banyak bisa mahami Jin Guang Yao. Begitupun sebaliknya.
Dan Xue Yang juga bersukur Jin Guang Yao disisi nya. Dia membantu banyak hal. Meskipun mungkin dia tidak menyadarinya. Tapi dia sedikit merubah niat Xue Yang.

Sebelumnya saat saat kehancuran Xue Yang. Saat dia mendapati penghianatan yang dilakukan oleh Xing Chen. Saat dia di buang begitu saja oleh Xing Chen. Dia bertekad hanya akan mengacau di dunia kultivasi dan berduel sampai mati dengan Xing Chen.

Dia tidak yakin jika dia berduel dengan Xing Chen ia akan menang. Tapi dia sudah tidak perduli. Baginya dunianya sudah hancur sehancur hancurnya. Tidak ada lagi yang tersisa. Jadi untuk ala hidup. Dia akan mati dengan membawa dendamnya pada Xing Chen. Dan jika beruntung. Dia akan menjadi arwah jahat yang akan menuntut balas pada orang itu.

Namun setelah beberapa waktu bersama Jin Guang Yao, sekarang dia tidak ingin seperti itu.
Dia mulai memiliki keinginan untuk hidup lebih lama. Meskipun mungkin hidupnya juga tidak akan lebih baik dari pada kematian.
Tapi dia menikmati saat saat bersama Jin Guang Yao. Menikmati saat bermain main dengan orang itu. Menikmati saat dia menggoda orang itu.

Xue Yang ingin mengakui semua itu sekarang. Membiarkan Jin Guang Yao mendekat padanya.
Dan jika skenario terburuk terjadi. Jin Guang Yao mempermainkan dirinya sama seperti yang dilakukan oleh Xing Chen. Maka itu sudah tidak akan menjadi masalah. Toh hidupnya juga sudah hanhancur

Jin Guang Yao yang terus memeluk Xue Yang membuatnya bosan. Entah sudah berapa lama.
Xue Yang memutar bola matanya. Temannya itu selalu saja berlebihan terhadap apapun. Orang langsung menangis saat dia menceritakan cerita sedih. Langsung marah saat dia menceritakan kisah lain. Hal hal sepele semacam itu. Dia selalu memeliki reaksi yang berlebihan. Seperti saat ini.

Xue Yang "sampai kapan kau terus memelukku? Aku sudah mulai kedinginan."

Jin Guang Yao langsung melepaskan pelukannya pada Xue Yang. Dia mengambil baju yang tadi terjatuh dipegang Xue Yang karnanya.
Dia memberikan baju itu dan melihat Xue Yang mengenakannya.

Jin Guang Yao "Xue Yang tunggulah sebentar lagi. Aku akan segera menyelesaikan rencana ku. Lalu aku akan membawa mu ke Lan LinJing".

Xue Yang "Lan LinJing? Kenapa?

Jin Guang Yao "tetaplah disisi ku. Mari tinggal bersama. Setelah aku mendapatkan tempat disana. Tidak akan ada yang berani menyentuh mu. Kau bisa melakukan apapun disana. Dan juga. Aku akan selalu menyiapkan banyak manisan untukmu. Hanya untuk mu"

Xue Yang menyeringai dan berjalan ke ranjang. Dia membaringkan tubuh yang di sana dan menjadikan kedua lengannya sebagai bantalan.

Xue Yang "terdengar membosankan."

Jin Guang Yao mengerutkan keningnya dan menghampiri Xue Yang yang berbaring di ranjang.

Jin Guang Yao "kenapa? Kau tidak suka kehidupan seperti itu? "

Xue Yang tampak berpikir sejenak lalu mengangguk "emmm"

Jin Guang Yao "seperti apa? Seperti apa kehidupan yang kau inginkan."

Xue Yang "entahlah.... Aku tidak yakin. Selama ini aku selalu berpikir untuk menjadi kuat dan membalas orang orang yang dulu merendahkan ku. Menghancurkan mereka sampai tak tersisa. Itu motivasi ku selama ini. Jadi Aku hanya akan terus berlatih dan mengejar para bajingan itu"

Jin Guang Yao "kau sudah sangat kuat sekarang"

Xue Yang "kau berpikir begitu? "

Jin Guang Yao "tentu.... Itulah kenapa aku bersama mu"

Xue Yang menyeringai remeh "itu hanya kau yang terlalu lemah"

Jin Guang Yao "bajingan. Lalu kau tidak akan berhenti. Siapa sebenarnya yang benar benar ingin kau kalahkan? Apa misi mu tidak ada ujungnya? Sampai kapan kau akan hidup dengan begitu keras pada dirimu sendiri?"

Xue Yang menoleh pada Jin Guang Yao yang berbicara begitu lancang padaya.

Jin Guang Yao "lihatlah dirimu. Kau tidak ingin hidup normal. Hidup dengan tenang? Sampai kapan kau akan terus seperti ini?"

Xue Yang "SEPERTI APA?!" Xue Yang membentak.

Jin Guang Yao terkejut. Xue Yang tiba tiba membentaknya. Dia sering dimarahi orang itu. Bahkan di ancam akan dibunuh. Dia tidak pernah benar benar takut. Tapi saat ini dia ketakurannya berbeda. Xue Yang tampak berbeda. Dia tampak benar benar mengintimidasi.
Ekspresi Xue Yang.,... Energi di sekitarnya.... Semua... Membuatnya tercekik.

Jin Guang Yao "Xue Yang..... "

Xue Yang "kau bicara tentang kehidupan seolah kau menjalani hidup mu dengan baik! Kau mengkritik cara ku hidup seolah kau tau apa yang ku lalui. Hidup tenang? Hidup normal? Cihhhh..... Berhenti membual... Berkacalah. Untuk apa kau disini? Kau bahkan juga memanfaatkan ku untuk kepentingan mu sendiri. Kau akan membuang ku setelah kau tidak membutuhkan ku! Berhenti bersikap seolah kau perduli. Kau tidak lebih baik dari para bajingan itu. Kau hanya memanfaatkan ku dan membuang ku setelah kau tidak butuh"

Xue Yang saat ini benar benar naik  pitam. Dia muak dengan kehidupannya sendiri. Dia muak dengan apa yang terjadi pada dirinya. Dia muak dengan apa yang harus dia lakukan hanya untuk bertahan hidup. Dan dia semakin muak. Saat Jin Guang Yao menyebutkan betapa menyedihkannya hidup yang dia jalani.

Sementara mata Jin Guang Yao memerah. dia berusaha kerasa mengatur napasnya supaya tetap tenang.
"Xue Yang aku..... " tessss... Sialan. Air matanya begitu lancang menetes tanpa seijinnya.

Xue Yang melihatnya. Melihat Jin Guang Yao yang meneteskan air matanya. Dia sedikit terkejut. Itu adalah pertama kali dia melihat temannya itu menangis. Yang dia tau. Jin Guang Yao sudah melalui banyak hal. Hidup orang itu juga tidak lebih baik dari dirinya. Dia sendiri juga tidak memperlakukan orang itu dengan sangat baik. Tapi meskipun begitu. Dia tidak pernah melihat temannya itu menangis. Lalu kenapa sekarang....

Air mata Jin Guang Yao Menaklukannya. Menyadarkannya. Dengan seketika rasa kesal Xue Yang menghilang. Yang ada sekarang rasa bersalahnya karna telah membuat temannya itu bersedih.

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Onde histórias criam vida. Descubra agora