part 50

155 17 1
                                    

Xing Chen duduk di pingir ranjang. merapikan rambut dan baju kekasihnya yang berantakan.
Mengelus lembut kepala itu dan mengecup singkat kening kekasihnya.

Xing Chen "tidurlah..... Aku disini"

Xing Chen duduk dengan tenang. Mengelus kepala kekasihnya itu hingga pria yang terbaring di sana benar benar tertidur pulas.

Memastikan kekasihnya sudah terlelap. Xing Chen beranjak, dia mengambil kain dengan air hangat untuk mengelap tubuh kekasihnya.

Xue Yang sedikit mengeliat. Dia terusik dengan apa yang Xing Chen lakukan. Namun dia tetap diam. Seolah dia benar benar tidak perduli lagi akan diapakan tubuhnya itu.

Xing Chen memegang nadi di leher Xue Yang dan mendapati itu benar benar lemah. Dia menjadi luluh. Dia tidak tega menyiksa Xue Yang seperti ini.

Xue Yang "Jika kau merasa bersalah. Lepaskan aku Daozang..."

Xing Chen "Xue Yang..... "

Xue Yang hanya diam tidak menanggapi bahkan membuka matanya saja tidak.

Xing Chen bersedih... Dia meraih wajah pucat kekasihnya itu. Mengelus lembut disana.

Xing Chen "Kau sangat membencinya?"

Xue Yang masih diam tak menanggapi.

Xing Chen "Maukah kau berjanji tidak akan melakukan apapun terhadapnya? Aku akan melepaskan mu"

Xue Yang "Omong kosong.... "

Xing Chen mengela napasnya. Dia ingin melepaskan tali itu. Tapi dia juga tidak ingin mengambil resiko. Melihat kekasihnya yang begitu bertekad dengan rencana membunuhnya.

Xing Chen "Xue Yang... Jika dia mati. Apa kau akan melepaskan keluarganya?"

Xue Yang "Mengapa?"

Xing Chen "Keluarganya tidak memiliki masalah dengan mu.. Kenapa kau...?!"

Xue Yang "Tidak memiliki masalah pantat ku. Wanita tua itu hanya diam dan melihat saat suaminya menghancurkan lengan ku"

Xing Chen "Anaknya... Apa salah anaknya...?"

Xue Yang "DIA MASIH MAKAN DENGAN TENANG SAAT AKU SEKARAT!!!! "

Xing Chen "dia hanya anak anak....!!! "

Xue Yang "LALU AKU?!!!"

Xing Chen "Xue Yang....?"

Xue Yang "saat itu aku baru 7 tahun Daozang... 7 tahun. Seorang anak 7 tahun yang kelaparan. Dia hanya duduk dan menunggu roti sisa dari orang orang itu. Dia tidak melakukan apapun Daozang. Dia hanya duduk dan menunggu. Tapi orang itu merasa begitu terganggu. Hingga menghanjar anak itu tanpa ampun...
Anak 7 tahun yang kelaparan. Alih alih mendapat makanan. Dia malah dihajar bahkan lengannya dihancurkan.

APA AKU HARUS MEMAAFKANNYA?!?!

MELUPAKANNYA?!!

Xing Chen " Xue Yang..... "

Xue Yang "Daozang sudah ku katakan. Aku tidak hidup di istana sepertimu.
Dunia tidak berputar mengelilingi ku. Lepaskan aku dan biarkan aku pergi".

Xing Chen " kemana... Kau mau kemana? "

Xue Yang "ketempat dimana aku seharusnya... "

Xing Chen "apa maksudmu...? "

Xue Yang "kau tahu benar maksud ku... "

Xing Chen "Xue Yang.... "

Xue Yang "Daozang.... Kita tidak cocok bersama.... Kau begitu putih sementara aku penuh kegelapan. Kau selalu berbuat baik dan aku sebaliknya. Kau hidup untuk membantu orang. Dan aku hidup untuk membalaskan dendam ku... Semua itu terlalu bersebrangan kan Daozang... Mengapa kita tidak berpisah saja.

Xing Chen " tidak. Apapun itu. Itu tidak masalah. Selama ini kita baik baik saja bersama kan... Kenapa tiba tiba... "

Xue Yang "kau yang melakukannya Daozang. Kau... "

Xue Yang mencoba bangkit dari tidurnya. Sambil mengernyit dia mencoba mendudukan dirinya sendiri.

Xing Chen membantunya dan merapikan rambut diwajah kekasihnya.

Saat ini mereka duduk saling berhadapan di ranjang.
Xing Chen menatap kekasihnya sendu.

Xue Yang "Daozang bukankah selama ini kau lelah... Kau harus mengurus ku. Mengawasiku. Mengkhawatirkan ku."

Xing Chen "tidak Xue Yang tidak. Aku mencintaimu. Jangan bicara seperti itu."

Xue Yang "cinta.... Lalu ini apa Daozang.... Mengapa kau menyakiti orang yang kau cintai sperti ini Daozang?"

Xing Chen "Xue Yang aku... Aku tidak ingin kau melakukan kesalahan lagi Xue Yang... Ku mohon... Lupakan niat mu... Ku mohon. Demi aku.. Bisakah kau... "

Xue Yang memotong omongan Xing Chen " Daozang..... Apa kau bahkan pernah mendengar ku? Bagaimana bisa kau meminta itu jika kau banar benar mendengar ku? Bagaimana bisa kau memintaku melepaskan ornag yang telah menghancurkan lengan ku? "

Xing Chen "lengan ku... Ambil milik ku sebagai gantinya... "

Xue Yang tersenyum pait. "Kau benar benar tidak mengerti Daozang. Tidak mengerti. Kau tidak akan pernah mengerti."

"lepaskan aku Daozang. Dan mari berpisah. Aku akan pergi. Sehingga kau tidak perlu melihatku melakukan hal yang tidak kau sukai lagi."

Xing Chen menggeleng. dia sudah tidak sanggup lagi membuka mulutnya. Air mata sudah membanjiri wajahnya. Tangannya menggemgam erat tangan Xue Yang.

Xue Yang diam. Dia tak bergemung sedikit pun. Dia bahkan tidak menatap Xing Chen.

Xing Chen semakin erat menggengam tangan Xue Yang. Dia masih menangis. Menangis tersedu sedu. Dia ketakutan sekarang. Dia takut kekasihnya itu benar benar akan pergi meninggalkannya.

Xing Chen mengangkat lengannya pada wajah Xue Yang. Mengelus lembut disana kemudian menarik pelan leher Xue Yang. Dia menciumnya. Masih sambil terisak. Dia melumat bibir pucat Xue Yang.

Xue Yang sedikit membulatkan matanya, kemudian dia mencoba menjauhkan dirinya dari Xing Chen. Namun Xing Chen malah mendekap tubuhnya erat. Xing Chen memeluk tubuh lemasnya. Dan menangis disana...

Xue Yang diam. Selain karna tubuh nya masih terikat. Dia juga tak tahu harus mengatakan apa.
Dia hanya diam dan membiarkan Xing Chen menangis terisak di dadanya.

Xing Chen "Xue Yang ku mohon..... Jangan bicara seperti itu... Itu menakutkan... Xue Yang..... Jangan bjcaranhal menakutkan seperti itu...

BERSAMBUNG.....

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Where stories live. Discover now