part 69

117 12 8
                                    

Xing Chen "sebesar itu kebencian mu terhadap ku Xue Yang?"

Xue Yang tak menanggapi. Dia merubah posisinya memunggungi Xing Chen dan menutup matanya.

Tak mendapat respon Xing Chen melirik Xue Yang. Dia menarik selimut menutupi tubuh pria yang sedang meringkuk di ranjangnya itu dan berlalu pergi.

Xue Yang POV.

Aku tidak tau daozhang. Aku tidak tau.
Jika kau tanya apa aku membenci mu. Tentu saja. Aku membenci mu. Aku sangat membenci mu. Seharusnya memang seperti itu kan?

Hanya dengan melihat mu atau mendengar namamu. Membuat ku mengingat jelas bagaimana kau membuang ku begitu saja saat teman mu itu datang. Hari hari yang kita lalui. Sumpah yg kau ucapkan. Semuanya. Semuanya kau lenyapkan hanya karena kedatangan teman mu itu.

Tentu saja aku membenci mu.

Aku pikir begitu daozhang.

Setelah kau membuang ku. Setiap detik hari hari ku selalu terus dengan rencana rencana untuk membunuh mu. Membalaskan luka yang ku terima darimu. Membuatmu merasakan neraka yang ku tinggali selama ini.

Tapi ternyata tidak. Aku tidak bisa melakukan apapun padamu.

Meskipun aku membencimu. Sangat membencimu. Aku tetap tidak bisa melukai mu. Aku tidak bisa membalas mu. Aku tidak suka melihat mu terluka. Aku tidak suka melihatmu menangis.

Mengapa daozhang. Mengapa aku seperti ini. Apa aku masih mengharapkan mu? Apa benar begitu?

Jika itu memang benar. Saat kau mencium ku tadi. Mengapa aku tak merasakan apapun padamu.
Aku tak merasakan kegembiraan sebagaimana dulu. Aku tak merasakan kenyamanan sebagaimana dulu. Dan jantung ku pun tak berdegup sebagaimana dulu.
Aku hanya. Benar benar tak merasakan apapun.

Apa ini daozhang... Sebenarnya apa yang terjadi padaku?

Xue Yang POV END

Xue Yang terbangun saat sinar matahari menampar wajahnya. Dia membuka matanya perlahan menatap keluar jendela. Di luar sudah benar benar terang. Dia memegang kepalanya. Kepalanya terasa sangat berat. Dan seolah ada yang berdenyut kuat di dalam sana.

Xue Yang meringis sambil memijit kening nya. Dia mencoba bangkit untuk mengambil minum. Namun sekujur tubuhnya pun terasa nyeri.

Dia menyerah. Dia kembali berbaring menutup matanya sambil terus memijit mijit kepalanya. Sesuatu di dalam kepalanya terus berdenyut.

Tiba tiba Xue Yang merasakan sesuatu yang dingin menempel pada keningnya. Dia mengernyit. Perlahan membuka matanya. Dan mendapati Xing Chen duduk di sampingnya dan menatapnya khawatir.

Xing Chen "Xue Yang kau sudah bangun... Apa yang kau rasakan?"

Xue Yang heran. Kapan orang ini masuk? Bukankah dia baru saja bangun tadi?. Dia melihat sekeliling dan kembali menatap pria di sebelah nya.

Xing Chen "kau demam sejak pagi tadi."

Dia mengerutkan keningnya. Dia menatap jendela. Indra nya menangkap cahaya mentari sudah menguning. Dia menghela napasnya. Dia melewatkan satu hari lagi dengan hanya berbaring di kamarnya?

Xing Chen "tunggu sebentar. Kau belum makan apapun sejak kemarin. Akan ku ambilkan bubur mu dulu."

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Onde histórias criam vida. Descubra agora