part 45

165 20 3
                                    

Lebih simpelnya. Dia nyaman bersama Jin GuangYao. Saat bersama Jin GuangYao, dia bisa menjadi dirinya sendiri. Dia juga bisa menggoda pria bodoh itu. Reaksinya selalu saja lucu. Cukup memuaskan untuk menghilangkan kejenuhannya.

Tak terasa langkah mereka membawanya ke kedai makan di tengah pasar. Xue Yang asik dengan pikirannya sendiri hingga dia tak menyadari bahwa mereka sudah ada di pasar sekarang.

Xue Yang menatap GuangYao heran yang sudah berdiri di depan pintu kedai itu. Menunggunya untuk masuk.

Jing Guang Yao "Kau bilang lapar"

Xue Yang "iya"

Jing Guang Yao "lalu apa yang kau tunggu"

Xue Yang "siapa yang bilang aku ingin makan di situ"

Jing Guang Yao mengangkat alisnya tak mengerti

Xue Yang "masakkan aku"

Jing Guang Yao berdecak kesal "aku lelah, kita makan di sini dulu sekarang"

Xue Yang "tidak"

Jing Guang Yao "dirumah mu tidak ada apapun. Aku harus belanja dulu, memasak. Itu akan memakan banyak waktu. Tidak kah lebih baik kita makan dulu sekarang. Kau bilang kau hampir sekarat kelaparan"

Xue Yang "tidak"

Jing Guang Yao "bajingan sialan. YHAAAAAA. DENGAR. MEMASAK TIDAK SEMUDAH ITU BODOH"

Xue Yang tak perduli. Dia langsung melenggang pergi begitu saja.
Jin Guang Yao menghela napasnya kesal. Dia berlari kecil mengejar xue yang.

Jin Guang Yao "baik lah Xue Yang. Baiklah. Aku kalah. Kau lapar kan. Aku masak. Aku akan masak. Sebelum itu kita belanja dulu. Ayo"

Jin Guang Yao menarik lengan Xue Yang. Xue Yang menyeringai sekilas dan berjalan mengikutinya.

Sambil berjalan dengan masih menarik tangan Xue Yang, Jin Guang Yao bertanya "apa yang ingin kau makan?"

Xue Yang "permen"

Jin Guang Yao berhenti, dia berbalik menatap Xue Yang sinis. Dia hampir kehilangan kesabaran. Temannya itu kenapa tiba tiba bertingkah menyebalkan seperti ini.

"KAU INGIN AKU MASAK APA?"

Xue Yang mengangkat bahunya tak perduli "terserah"

Jing Guang Yao membuka mulutnya tak percaya "jika tidak ada sesuatu yang benar benar kau inginkan kenapa kita tidak makan di kedai itu saja?"

Xue Yang "Tidak"

Jing Guang Yao kembali berbalik sambil lanjut berjalan meninggalkan Xue Yang di belakangnya "HUAAHHH BAJINGAN. INGIN SEKALI AKU MEMUKULNYA. YA TUHANN BANTU AKU MEMUKUL KEPALANYA SEKALI SAJAAAA"

Xue Yang tersenyum sambil jalan mengikuti temannya itu. Sementara Jing Guang Yao yang kesal berjalan dengan cepat dan tidak memperdulikan Xue Yang di belakangnya lagi. Dia bahkan tidak menengok negok orang itu lagi.
Dia terus berjalan dan mengerutu.

Xue Yang bajingan. Apa apaan dia itu. Bertingkah semaunya sendiri. Sudah menculik ku. Menculik? Ah terserah. Aku merasa di culik saat ini.
Dia menculik ku. Tidak mau mengantarkan ku pulang kembali. Dan sekarang apa? Dia bahkan menyuruhku masak. Bajiangan sialan. Huaaahhh kesal sekali aku dibuatnya. Apa dia pikir dunia berputar mengelilinginya? Sehingga dia bertingkah semaunya sendiri seperti ini. Bajingan bodoh. Sialan.

Sambil menggerutu Jin Guang Yao terus berjalan dan menghampiri salah satu penjual kaki lima di pinggir pasar.
Dia menghampiri pria paruh baya yang berteriak teriak menawarkan dagangannya.

Pria paruh baya itu menjual manisan.
Berbagai jenis buah yang di olah menjadi tanghulu dia sediakan. Bukan hanya itu dia juga menyediakan semua jenis permen permen yang ada di kota.
Jin Guang Yao selalu membeli manisan dan permen di situ. Sehingga paman penjual pun sudah mengenalnya.

Penjual "tuan anda datang lagi"

Jin Guang Yao "paman bungkuskan untukku"

Penjual "tentu. Berapa banyak yang anda mau tuan?"

Jing Guang Yao "bungkus saja semuanya paman. Biar seseorang mati keracunan permen"
(dia bicara sambil melirik sinis xue yang disampingnya.)

Sementara pria yang dilirik hanya tersenyum tipis sambil menarik satu tanghulu dan berjalan begitu saja meninggalkan Jin Guang Yao yang masih kesal itu.

Penjual tertawa sambil masih membungkus permen dagangannya "tuan ini adalah permen. Tidak ada yang akan mati karna memakan permen"

Jing Guang Yao "paman. Cobalah mencampur beberapa racun di sana"

Penjual kembali tertawa "jika tuan benar benar ingin membunuh orang. Beli saja racun. Mengapa anda membeli permen"

Jing Guang Yao "hahhh entahlah..."

Penjual hanya tersenyum dan menggelangkan kepalanya mendengar respon dari pelangan setianya itu.

Setelah selesai membeli permen Jin Guang Yao berjalan meninggalkan kedai. Matanya menjelajah disekitar mencari sosok bajingan yang telah membuatnya kesal seharian. Tapi ia tak menemukannya. Dia menduga bajingan itu pasti sudah pulang.
Wawww dia bahkan meninggalkan ku? Sialan.

Dia lanjut berkeliling membeli bahan makanan. Dia membeli cukup banyak. Tidak. Banyak sekali. Dia tidak berpikir akan menginap lama di sana. Hanya saja. Itu sudah menjadi kebiasaannya. Belanja bahan banyak dan memasaknya untuk Xue Yang.

Setelah selesai belanja dia pulang dengan bawaan yang penuh di tangannya. Dia tidak membawa pengawal kali ini. Dan itu membuatnya semakin semakin kesal dengan Xue Yang. Harusnya bajingan itu membantunya. Bukan malah pulang duluan meninggalkannya.

Setelah sampai di rumah dia membuka gerbang dengan kakinya.  Dia menendang pintu gerbang itu sampai terbuka. Bukan tanpa alasan. Bukan karna dia kesal atau ingin menggoda Xue Yang. Tapi dia benar benar kerepotan dengan semua belanjaannya. Jadi dia hanya menggunakan kakinya.

Setelah pintu terbuka dia langsung berjalan menuju rumah. Halaman rumah itu cukup luas. Dia membutuhkan cukup waktu untuk benar benar sampai di rumah. Dia terus berjalan. Tidak memperhatikan sekelilingnya. Dia hanya ingin segera masuk rumah dan meletakkan semua barang barang di tangannya itu.

Sampai akhirnya langkahnya terhenti saat ada salah satu mayat mendekatinya. Dia cukup terkejut karna tidak biasanya mayat mayat di rumah itu bereaksi terhadapnya. Dia mengabaikannya. Dia akan menanyakan itu pada xue yang nanti.

Dia berbalik dan ingin mengambil jalan lain, hingga dia benar benar menyadari bahwa bukan hanya mayat itu saja. Tapi hampir semua mayat di halaman rumah itu berjalan mendekatinya. Bahkan sudah ada yang sangat dekat padanya.

Dia panik. Dia hanya bisa berdiri diam di tempatnya. Dia mematung. Mayat mayat itu benar benar sudah mengelilinginya. Dan mereka mengendus ngendus tubuh Jing Guang Yao. Jing Guang Yao yang ketakutan menutup mata dan berteriak memanggil xue yang

Jing Guang Yao "xue yang........!!!!"

"Xue yanggggg.......!"

"Xue yanggggg......."

Xue Yang yang ada di ruang bawah bawah tanah hanya memutar bola matanya malas. Dia menebak temannya itu pasti akan mengomel karna meninggalkannya di pasar tadi.
Dia mengabaikannya dan lanjut mengamati mayat percobaannya.

"XUE YANGGGGGGG.......!"

Xue yang masih mengabaikannya.

"Xue...... Yanggggg....."

Xue yang  menghentikan perkerjaannya. Dia diam mencoba fokus mendengar teriakan Jin Guang Yao.

"Xue Yang...... Ku mohon..."

Xue Yang bertanya tanya pada dirinya sendiri :Kenapa suaranya bergetar seperti itu.

Dia membulatkan matanya.
Dia langsung berlari keluar ruangan.
Mencari sosok yang terus meneriaki namanya sejak tadi.

BERSAMBUNG....

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Where stories live. Discover now