part 44

155 17 1
                                    

Song Lan "kau ingin kembali bersama Xue Yang?"

Pupil matan Xing Chen tiba tiba melebar. Dia tidak berani menatap Song Lan. Dia hanya menunduk dan meremas tangan Song Lan semakin keras. 

Song Lan "tidak apa apa jika kau ingin kembali padanya. Itu hak mu"

Xing Chen "aku ingin kau. Tapi aku juga tidak ingin dia mengalami kesulitan."

Song Lan tersenyum "akhirnya kau mengatakannya"

Xing Chen "Zichen... Aku..."

Song Lan "apa?"

Xing Chen "Zichen... Bisakah kita.. kita. Kembali seperti dulu. Bersama sama. Seperti di gunung"

Song Lan langsung berdiri dan menarik tangan yang sedari tadi digenggam erat oleh Xing Chen. "Omong kosong".

Xing Chen terkejut dan ketakutan. Dia tidak berani menatap sosok didepannya itu. Dia semakin menangis tersedu. Mulutnya berucap lirih "maaf"

Song Lan menarik napas dalam dan kembali duduk.
"Aku mengerti. Tidak. Meskipun aku tidak mengerti jika kau ingin kembali lagi pada Xue Yang. Aku akan tetap mencoba memahami mu. Tapi kembali bersama seperti di gunung?
Maksudmu kita bertiga?"

Song Lan tersenyum sambil menatap tajam lelaki yang terus menunduk dan menangis itu.
"Itu adalah hal yang tidak akan pernah terjadi Xing Chen. Hilangkan pikiran semacam itu"

"Aku tidak memandang Xue Yang sebagaimana kau memandangnya Xing Chen"

"Aku tidak memiliki perasaan baik apapun terhadap Xue Yang"

"Satu satunya yang akan ku lakukan saat bertemu dengannya adalah membunuhnya"

"Bagaiman bisa kau..."

"Bahkan jika kau bisa mengabaikan semua kejahatannya. Mengabaikan semua pembunuhan yang telah dia lakukan. Bukan berarti orang lain bisa melakukannya Xing Chen."

"Dan aku. Aku adalah salah satu orang yang tidak bisa mengabaikan kejahatannya"

Xing Chen "maafkan aku Zichen. Maafkan aku..."

"Aku hanya... Tidak tau harus bagaimana"

"Semuanya sudah seperti ini Zichen. Bagaimana aku memperbaikinya"

"Zichen... Aku benar benar tidak tau Zichen..."

Song Lan "hanya ikuti kata hati mu. Tapi ku mohon.  Jangan meminta hal yang tidak mungkin padaku"

Xing Chen semakin menangis tersedu.
Dia sudah tidak kuat lagi mengangkat kepalanya. Sepertinya dia benar benar kelelahan. Sejak kemarin dia belum makan sedikitpun bahkan meminum air pun tidak. Di tambah semua kejadian mengejutkan yang menimpanya. Dan semua pemikiran kekhawatiran dan ketakutan yang datang secara bersamaan.

Xing Chen seperti benar benar kalah dengan situasi saat ini.
Dadanya semakin sesak napasnya tercekik.

Song Lan menyadari itu. Dia tidak ingin Xing Chen mengalami kesulitan seperti ini.
"Istirahatlah. Kita bicara lagi besok"

Setelah mengatakan itu ia segera berdiri. Namun Xing Chen langsung meraih tangannya kuat. Dia semakin menangis memohon kepada Song Lan.

Xing Chen "tidak. Jangan pergi... Ku mohon... Zichen ku mohon.. jangan tingggalkan aku sendiri... Jangan pergi"

Song Lan menarik napasnya dalam, menggunakan tangan lainnya dia  menarik tubuh Xing Chen.
"Ayo..."

Xing Chen "Zhichen..."

Our Secret Story (Xue Yang ● xiao Xing Chen)Where stories live. Discover now