13. Jeri Si Pengamat.

2.6K 440 9
                                    

"Haidar! Haidar Haidar Haidar Haidaaarr!!!"

Farel berlari mengejar Haidar dan Hanan yang baru masuk ke dalam kelas. Dia pegang pundak si gemini lalu menatap tajam. "Lo kemarin bohong ya? Katanya dijemput sama abang lo, tapi ternyata dijemput pacar."

"Pacar? Lo punya pacar?" Gantian Hanan yang menarik pundak Haidar untuk menghadapnya.

Orang yang ditanyai langsung menggeleng.

"Halah, bohong! Anak-anak kelas ngeliat lo kemarin mesra -mesra di depan sekolah." Farel menarik kerah Haidar. Menatap lurus ke dalam manik gelap temannya.

"Lo udah move on dari Bang Rian?" Farel sedikit berbisik saat bertanya.

Haidar menatap ke arah lain, kepalanya sedikit dicondongkan ke belakang karena wajah Farel yang terlalu dekat. Di dalam hati ada perasaan geli karena ia rasa Farel bodoh jika langsung percaya dengan gosip yang sengaja Jordan sebar.

"Kok ketawa?" Dahi si bule berkerut. Kini wajahnya dijauhkan dengan tangan yang sudah tidak memegang kerah baju Haidar.

Farel sempat melirik ke arah Hanan yang kini ikut serta dalam menyantap bekal yang si blasteran bawa. Cuman nasi goreng dengan telur, tapi teman sekelasnya selalu suka. Mereka tidak pernah makan lebih dari satu sendok, karena menghargai Farel sebagai pemilik makanan. Walau ujung-ujungnya nanti Farel memaksa Haidar ataupun Hanan untuk menghabiskan.

Haidar masih tertawa ketika sudah duduk di kursi. "Aduh, pagi-pagi mood udah dibikin naik. Kemarin itu beneran abang gue, orangnya memang jahil. Ga usah percaya dah, yakali gue udah move on."

"Anjirlah, kena tipu." Farel menggebrak meja. Hanan yang sedang meneguk air hampir tersedak dibuatnya.

Selanjutnya, pemuda dengan freckless itu berjalan ke arah kumpulan perempuan yang duduk di kursi bagian belakang.

"Weh, kalian nyebar hoax. Haidar ga punya pacar." Dia menarik senderan kursi milik salah satu siswi. Itu siswi yang kemarin menawarkan diri untuk duduk satu meja dengan Rian di kantin.

Terdengar protesan tidak terima dari orang-orang disana. Agaknya mereka kesal karena ditipu.

"Arum, pasti lo biang gosipnya." Farel mencubit pipi gadis yang tadi nyaris terjatuh karena ulahnya, lalu dihadiahi cubitan melintir di bagian perut.

"Arrkh! Buset. Cubitan setan!"

Di jam istirahat pertama, gerobak Mang Oci sudah ramai dikerumuni siswa dan siswi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di jam istirahat pertama, gerobak Mang Oci sudah ramai dikerumuni siswa dan siswi. Jamin berjalan pelan ke salah satu tempat yang menjadi favorite dia dan teman-temannya. Di tangan kiri pemuda itu ada satu botol air dan tangan kanannya ada beberapa bungkus roti.

Dia menunggu Rian dan Jericho yang masih sibuk menunggu bakso. Jamin tidak ada mood makan, jadi dia hanya memilih roti untuk pengganjal perut. Dalam waktu beberapa menit, dua pemuda yang ditunggu akhirnya datang.

BANG RIAN [renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang