16. Jordan vs Hanan.

2.5K 442 22
                                    

"Mau kemana?"

Haidar tersentak dari posisi berdirinya. Ia baru saja mengunci pintu kamar. Pemuda itu berbalik untuk melihat Jordan yang baru datang.

"Abang jangan gitu! Bikin kaget." Haidar mengusap dadanya sambil menghela nafas, membuat Jordan terkekeh. "Abang darimana? Kok semalam ga pulang." yang lebih muda lanjut bertanya.

"Habis dari rumah teman."

"Dih, teman apa teman?"

Jordan kembali terkekeh mendengar kalimat yang keluar dari mulut adiknya. Dia maju demi menarik leher Haidar dan melilitnya dengan lengan. Sang empu leher berteriak panik sambil mendorong badan Jordan untuk melepas kepalanya.

"Mau kemana?"

Jordan kembali melontar tanya setelah melepas leher Haidar.

Haidar mengusap leher yang lumayan terasa sakit, wajahnya merengut sambil melotot ke arah Jordan. "Mau main catur. Ga usah ikut, masuk aja ke kamar buat istirahat."

Jordan menahan lengan Haidar ketika si gemini hendak beranjak pergi. "Gak, mau ikut. Abang udah lama ga main catur."

"Ih, jangan Bang. Ini teman Haidar jago  banget mainnya."

"Kalau gitu malah makin bagus, Dek. Abang butuh lawan yang jago." Jordan tetap menggenggam lengan adiknya.

Haidar di depan sana menghela nafas, dia kembali membuka pintu kamar. Selanjutnya mendorong Jordan ke dalam. "Ga boleh, udah sana masuk aja."

Bisa kacau rencana melihat Bang Rian kalau Jordan ikut dengannya. Haidar tidak bisa membayangkan apa yang akan abangnya itu lakukan jika tahu dia sedang menyukai seseorang.

Haidar hendak menutup pintu kamar lagi, tapi tangan Jordan menghalangi. Nyaris saja lengan lelaki itu terjepit pintu kayu. Haidar langsung lari keluar kost, dia harap Jordan bisa kehilangan jejaknya.

Jordan serius saat mengatakan dia mau ikut, jadi dia jalan mengikuti Haidar. "Abang tetap ikut!"

Haidar mengerang sebal. Dia berhenti lari lalu berbalik menghadap Jordan. "Bang, Haidar mau main sama teman. Masa bawa abang, sih?"

"Ya emang kenapa? Dulu juga abang sering nemenin kamu kalau lagi main."

"Itu kan waktu Haidar kecil. Udah, sana balik ke kost-an." Haidar mendekati Jordan guna membalik tubuh si abang untuk kembali ke dalam kost.

Jordan menguatkan posisi berdirinya hingga membuat Haidar kepayahan saat mendorong. "Plis, Bang. Ntar Haidar traktir makan deh."

"Dih? Ga mempan dek, abang bisa beli sendiri."

"Ya udah, sana masuk. Abang pasti capek karena semalaman ga pulang. Udah, ih! Kok bandel banget?" Haidar menyerah mendorong Jordan.

Membuat yang lebih tua tertawa. "Abang kan bilang mau ikut, kok dibilang bandel?" Dia abaikan tatapan sebal sang adik, lalu menarik tangan Haidar untuk lanjut berjalan.

"Ayo, abang juga mau main catur."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BANG RIAN [renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang