23. Ga Minta Waktu Tambahan.

2.2K 351 18
                                    

Aku masih kobam rambut baru Renjun 😖💘.

Haidar berhasil kabur dari Hanan dan Farel yang tadi hampir menyeretnya ke arah kantin, tempat dimana biasanya Mara dan kawan kawan berkumpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haidar berhasil kabur dari Hanan dan Farel yang tadi hampir menyeretnya ke arah kantin, tempat dimana biasanya Mara dan kawan kawan berkumpul. Pemuda gemini itu belum siap, lebih baik dia melihat Rian yang sedang makan bakso di taman depan.

Tadi pagi Haidar telah berhasil meyakinkan Mara untuk tidak menjemput juga mengantarnya pulang. Butuh waktu lama karena Haidar tidak punya alasan kuat selain segan dengan si kakak kelas.

Langkah Haidar berbelok ke arah berlawanan dari gerbang sekolah. Dia berubah pikiran, karena pasti Hanan dan Farel sudah menebak tujuan Haidar. Lelaki itu memilih kantin yang berada di belakang kelas jurusan IPA.

Seperti dugaan, Hanan dan Farel tidak bisa menemukannya sampai bel masuk berbunyi. Sesampai di kelas, Haidar segera mendapat pertanyaan dari kedua temannya.

"Kemana aja? Gue sama Farel sampe bolak-balik nyariin."

Yang mendapat pertanyaan tersenyum. "Rahasia, gue kan habis sembunyi."

"Yaelaah, Bang Mara tadi nanyain. Lo ngegantung orang jangan lama-lama. Katanya hari ini mau langsung jawab." Farel berucap sambil mengeluarkan buku dari dalam tas.

"Iyaa, kagak. Gue ngomong pas pulsek nanti."

"Bener ya? Sehabis rapat OSIS lo ngomong ke Bang Mara."

"Iyaa, Han. Aman itu."

Pulang sekolah Haidar benar-benar menunggu Hanan yang sedang rapat bersama anggota OSIS tahun lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pulang sekolah Haidar benar-benar menunggu Hanan yang sedang rapat bersama anggota OSIS tahun lalu. Berlangsung cukup lama, bahkan terlalu lama dari yang Haidar kira. Dia berkeliling sekolah sekitar dua kali, sampai jurusan IPA pun dia jelajahi.

Merasa lelah karena berkeliling, Haidar pun memutuskan untuk duduk diam di depan ruangan. Dia melirik beberapa kali ke arah pintu saat beberapa anggota mulai berhamburan keluar. Sampai Rian keluar ruangan, Haidar tidak bisa kembali melihat pintu karena fokus memperhatikan gerak gerik si kakak kelas.

Semua kancing di baju batiknya sudah lepas, menampilkan kaos hitam yang sengaja ia kenakan di dalam pakaian. Di sebelah Rian ada Jeri yang sibuk mengocehkan sesuatu yang entah apa, pemuda itu sudah tidak mengenakan batik seragam, hanya kaos putih.

BANG RIAN [renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang