0⁴. main basket

14.2K 1.5K 22
                                    

"BANGSAT!" Ethoca mengumpat, memelintir tangan Magenta yang tak siap.

"EH ETOS, ANAK ORANG TANGANNYA PATAH ITU NANTI." Teriakkan pak Shaki menyadarkan Ethoca yang belum sepenuhnya terbangun.

"Eh? Eh eh eh so-sorry reflek!" Dengan terburu Ethoca melepaskan pelintiran tangannya. Magenta masih diam dengan wajah cengo bercampur dengan wajah menahan sakitnya, pelintiran Ethoca tak main-main kawan.

"Huh? Ah oh oke oke gapapa santai aja." Magenta dengan sadar tak sadar. "Ohyaa, dipanggil pak Shaki." Lanjutnya dan berlalu pergi.

"Eh muka si Magen bikin ngakak anjirr."

"Mukanya kek orang bego!"

"SETELAH BERTEMAN LAMA DENGAN MAGENTA AKHIRNYA GUE BISA LIAT EKSPRESI LAIN SELAIN DATAR."

"MAGENTA TERNYATA BISA BEREKSPRESI GUYSS!!"

"KUDU HAJATAN NIH KITA!!"

"Kak Magen lucu banget ih! Buat gemes."

"Lucu banget calon gue."

"MAG-"

"SUDAH DIAM KAWAN! WAKTUNYA KEBURU HABIS, SATU SETENGAH JAM LAGI ISTIRAHAT. BAPAK MINTA BUAT KELOMPOK MASING-MASING, COWO SAMA COWO CEWE SAMA CEWE!" Pak Shaki memberi perintah pada anak muridnya.

Ethoca yang sudah terbangun mulai berjalan mendekati mereka. "Saya ngajar gimana?" Ethoca menyeletuk.

"Ntar yah Tos, mereka masih belum bener." Pak. Shaki membantu murid-murid yang belum mendapatkan kelompok. "Nah udah semua kan?"

"Sudah pak!"

"Pelajaran hari ini basket, kelas XI sudah belajar belum?"

"Belum pak."

"Yaudah kalian pelajarannya ikutin kakak kelas kalian yah, soalnya minggu kemarin bapak udah janji sama mereka bakal praktek basket."

"Kalian bakal belajar dasarnya dulu, diajarin sama Etos, bisa Tos?" Lanjut pak Shaki menjelaskan yang diangguki kelas sebelas juga Ethoca. "Sebelumnya kalian udah kenal sama Etos belum? Pasti belum karena nih anak gapunya temen selain temen sekelas."

"Belum pak!"

"Nah Etos, kenalin diri kamu dulu."

"Tck, nama saya juga udah bapak sebut juga. Apalagi yang mau dikenalin?" Ethoca memprotes, terlihat jelas raut tak senang dirinya.

"Kenalin apa gitu, cepet Tos."

"Etos, XII IPS⁴."

"HiH! Kamu minta bapak sleding Tos?! Udah maaf yah nak murid, Etos emang lagi rada-rada otaknya. Pokoknya perkenalin ini Ethoca bisa kalian panggil Etos, kelas 12 ips 4, mantan ketua basket putri yang keras kepala ngundurin diri dengan alasan males sehingga diturunin jadi wakil ketua basket putri sekolah kita. Jelaskan?" Pak Shaki yang kesal berinisiatif mengenalkan Ethoca sendiri pada anak muridnya.

"Jelas pak!"

Setelah menghabiskan kurang lebih setengah jam Ethoca mengajari dengan mempraktekkan dasar-dasar basket. Jelas banyak yang terpukau dengan Ethoca bukan hanya perempuan tapi laki-laki pun juga, pak Shaki yang melihatnya tersenyum bangga. Memang anak murid kebanggaan gue gaperlu diraguin lagi.

"Oke sekarang, kalian mau coba cowo lawan cewe? Kelas sebelas sama duabelas digabung aja." Pak Shaki bertanya yang direspon antusias oleh muridnya. "Etos juga main yah." Tambahnya.

"Tck!" Ini sudah jelas siapa, apes memang nasib Etos hari ini."

Setelah menentukan perwakilan siapa yang bermain, mereka yang bermain tinggal dilapangan sedangkan yang tidak duduk menonton di tempat yang sudah disediakan.

Pemain berdiri berhadapan. Dikelompok laki-laki sudah jelas terdapat tokoh utama pria, sedangkan di kelompok perempuan hanya terdapat teman tokoh utama perempuan sebab pemeran utama perempuan tidak pintar dibidang olahraga.

"Oke kalian siap?"

"Siap pak!"

Pritt!

Bersamaan dengan bunyi peluit, bola berwarna orange itu dilempar keatas dan didapatkan oleh kapten tim lelaki yang memiliki tinggi menyaingi tiang listrik.

Duk

Duk

Duk

Bunyi bola basket yang terbentur dengan tanah terdengar selama setengah jamjam lebih. Pertandingan tiga babak/round dengan masing-masing babak/round berdurasi 20 menit tersebut dimenangkan oleh kelompok lelaki.

Meski begitu permainan mereka dapat dikatakan seimbang, selain karena setengah lebih dari kelompok perempuan merupakan anggota basket, juga karena saat waktu habis point masih seri sehingga memakai waktu tambahan sekitar 3 menit.

Sadar atau tidak, 15 menit terakhir pertandingan mereka ditonton oleh beberapa murid sekolah dikarenakan bel istirahat telah berbunyi.

"Woahh!!"

"Gils keren banget su! Yang main mereka yang tegang gue!"

"TERASA KAN TEGANGNYA?!"

"Iya itu point unggul cowo cuman karena waktu tambahan."

"GILA ITU YANG CEWE CEPOL GAPAKE BAJU OLAHRAGA SIAPA?! KECE PARAH!!"

"ETOS MY PREN EMANG PALING DEBES!!"

"BELOK BOLEH GASIH?! BISA-BISANYA GUE OLENG DARI KA JOSH KE CEWE YANG RAMBUT DICEPOL!!"

"MAAF KAK MAGEN, AKU OLENG KE CEWE RAMBUT CEPOL!!"

"Coba gue cowo udah gue gebet tuh kakak rambut cepol gapake baju olahraga."

"GEBET AJA GAPAPA KALO UNTUK KAK RAMBUT CEPOL KEY!"

"Ngadi-ngadi lo!"

"KAK FATHUR GILA MAKIN KEREN AJA! MAU DONG JADI KACAMATANYA, BIAR BIAA NEMPEL TERUSS."

"KAK JOSH LEBIH KECE!!"

"ENAK AJA LO! DIMANA MANA KAK MAGEN LEBIH MENGGODA! UDAH DINGIN, PINTER, CAKEP, KAYA, BADAN PELUKABLE KURANG APALAGI COBA?"

"PLIS JAWAB PERTANYAAN GUE! CEWE GAPAKE BAJU OLAHRAGA TERUS RAMBUT DICEPOL ITU SIAPA?! MULAI SEKARANG GUE FANSNYA! KALO. PERLU GUE BUAT FANBASE NYA!!"

"LAGI DONG!!"

Oke sepertinya orang terakhir yang menyuruh lagi itu psikopat. Dipikir main basket sejam lebih gacape kali ya?

Just an Ordinary Extra Figure Where stories live. Discover now