09. jamkos

9.3K 935 20
                                    

Ethoca POV

Seperti hari-hari kemarin, pagi ini aku datang terlambat lagi seperti biasa. Dipagar sama sekali tak ada satpam yang berjaga, pagar juga terkunci gembok. Sekarang bagaimana aku bisa masuk? Tentu saja dengan jalan rahasia dibelakang sekolah hahaha.

Kuarahkan mobilku ke belakang sekolah, setelahnya ku parkir dekat dengan lapangan luas yang ada disitu.

Ku langkahkan kakiku menuju sebuah warung kecil yang terdapat tidak jauh dari lapangan tempatku parkir. "Buk, saya titip mobil lagi ya buk! "

Dari dalam rumah ibu pemilik warung yang bernama Ratna itu menjawab, "Iya Etos, serahin aja sama enyak, semua aman terkendali." Tanpa melihat pun kurasa ia sudah tau dengan suaraku.

"Saya masuk dulu buk, permisi."

Setelah mendapat jawaban aku berjalan kearah pohon rambutan lebat di belakang pojok sekolah, menggeser sebuah tangga kayu yang bersandar di batang pohon hingga berpindah bersandar dengan tembok sekolah.

Yap! Ini merupakan jalan rahasia yang kumaksud, keberadaan tangga disini tidak akan terlihat mencurigakan karena adanya pohon rambutan. And for your infomation, tempat pohon rambutan dan tangga tadi merupakan milik pemilik warung tadi, jadi sekolah gabisa ngapa-ngapain.

Berjalan di koridor yang terasa sepi, yah jelas sepi karena aku tau aku terlambat sangat banyak. Satu setengah jam lebih hahahaha.

Aku mengambil ponselku dari dalam tas, hendak mengirim pesan pada salah satu teman sekelasku.

Ziedan [XII IPS⁴ || SMA JaBa]

Anda:
Zid|
Kls ada guru g? |

Tak membutuhkan waktu lama, Ziedan teman sekelasku itu menjawab. Aku tau dia akan cepat menjawab karena dia selalu bermain handphone, Ziedan tidak akan mendengarkan jika pelajarannya tidak menyenangkan. And yeah... Now our schedule lesson is sejarah, siapa sih yang suka pelajaran sejarah? Aku? Tentu saja tidak!

Zidan [Ks XII IPS...
|lo sekul tos? Gue kira alpa lo
|dikelas gda guru kawan

Anda:
Sklh gue|
Jamkos dong? |

Zidan [XII IPS...
|iya jmkos

Tanpa membalas aku melanjutkan kembali jalanku menuju kelas dengan langkah ringan, aku berjalan sambil melihat-lihat. Tak sengaja saat menoleh kearah salah satu kelas yang jendelanya terbuka mataku bersitatap dengan mata elang seorang lelaki.

Beberapa detik aku seolah tenggelam dalam tatapan matanya, hingga aku kembali pada kesadaran ku, kelas mereka jamkos juga? Aku bertanya pada diriku sendiri.

Mengalihkan pandangan kesegala arah, sepertinya iya. Aku melanjutkan kembali jalanku menuju kelas, hingga sampai di salah satu kelas dilantai tiga dengan gantungan bertuliskan 'XII-IPS4'.

Tok tok tok!

Aku masih menjaga sopan santunku dengan mengetuk pintu, kubuka pintu kelasku yang langsung disambut dengan kericuhan kelas.

"Disipilin banget yah kamu! Datang kesekolah jam sembilan, kamu pikir ini sekolah punya nenek moyang kamu?!" Suara melengking milik Vilma si queen drama mengagetkanku.

"Astaga Ethoca Sarapudin! Kamu berdosa banget, jam sembilan mau siang baru dateng." Jika Vilma si queen drama maka si Raka King drama.

"Mending gue daripada yang baru datang waktu jam pulang, yakan Vil?" Balasku yang terselip dengan nada menyindir yang kuarahkan pada Vilma.

"Nyegir lo!" Zaky si receh menyibir.

"Eh btw, satu sekolah jamkos?"

Mereka mengalihkan pandangan pada si penanya, yang merupakan diriku sendiri. "Iya, guru ada rapat, kalo gasalah denger sih mau ada event gitu."

"Sampe jam berapa Za?"

"Sampe pulang kawan." Bukan Reza yang menjawab tapi Richard.

"Anjir? Tau gitu gue gausah sekolah, titip absen aja sama Anneth. Babi!" Umpatku, aku suka bingung, kenapa mereka menyuruh kami masuk jika kami tidak belajar? Membuang waktu saja!

"Yakan?! Gue juga kezel begete njir."

"Eh, Tos kalo misal ada event basket lo mau ikut ngga?" Reza bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Yah tergantung." Aku menjawab menjeda, "Emang mau ada event yah?" Lanjutku bertanya.

Reza menganggukkan kepalanya, "Ini ada info dari grup pengurus kelas sama osis, katanya 2 minggu lagi ternyata ada event tanding olahraga antar sekolah kita, Cahya Ilahi, sama Raya Merdeka. Emang mendadak, sekolah kita dikasih infonya agak telat soalnya, makanya ini guru-guru sama osis lagi sibuk masalah event ini." Jelasnya.

"Olahraga apa aja Rez?" Richard yang merupakan anak futsal bertanya.

"Basket, futsal, volly, tennis, cakraw, sama taekwondo."

"Taekwondo-nya bukan sparing, tapi itu loh yang kombinasi apa yah namanya lupa gue teguk teguk gitulah pokoknya." Ziedan menambahkan. (Gue lupa soalnya udh ga ikut taekwondo lagi)

"Kok bukan karate sih? Biasanya juga karate, kenapa harus Taekwondo juga? Sekolah kitakan ekskul paling ga terurus nya taekwondo,"

"Nah makanya ini pada ribut siapa perwakilan taekwondo-nya."

"Bukannya ada kabar club taekwondo sekolah kita mau ditutup yah?"

"Kayaknya sih gitu, soalnya club taekwondo ga pernah ngapa-ngapain, kalo ada event-event kan mereka gapernah mau ngikut."

"Gaada pertandingan E-sport?" Aku bertanya ikut menimbrung, Anneth sekertaris kelasku menggelengkan kepalanya, "Sejak kapan sekolah ada pertandingan E-sport?"

"Ga akan mungkin!" Lanjutnya terkekeh sendiri.

"Iya yah, padahal mah kalo ada pasti seru tuh."

Tek terasa kami menghabiskan waktu dengan membicarakan olahraga dan event yang akan segera diselenggarakan.

lagian

Bel istirahat berbunyi, ini istirahat kedua, istirahat pertama sudah terlewat dan kami hanya didalam kelas berbincang sembari memyemil.

"Kantin skuy? Laper nih-

Just an Ordinary Extra Figure Donde viven las historias. Descúbrelo ahora