19. masuk ruang kepsek

4.4K 507 16
                                    

Sialan! Hari ini benar-benar menyebalkan! Angel anak setan! Kalo bukan karna dia, gue pasti lagi dikelas main game!

Sepanjang perjalanan menuju ruang kepala sekolah aku menggerutu dalam hati. memang ini bukan pertama kalinya aku berkhasus tapi tetap saja ini menyebalkan karna penyebab aku masuk keruang kepsek adalah Angel anaknya si jalang sialan!

Beberapa kali aku memutar bola mata malas saat pak Reno guru bk itu kembali menceramahi kami. Ingin sekali aku menjahit mulut pria duda itu!

Tak lama kami sampai di lantai empat, berjalan kearah pintu yang merupakan ruang kepsek pak Reno mengetuk pintu itu terlebih dahulu lalu masuk dan setelahnya memerintahkan kami untuk ikut masuk.

Pria yang merupakan ketua osis itu masuk lebih dulu lalu Angel dan tentunya yang terakhir masuk adalah aku.

Ternyata diruang kepsek tidak hanya ada kepala sekolah, tapi ada seorang pria yang kulihat sedang mengobrol dengan pak kepsek.

Sadar dengan kedatangan kami kedua pria itu menghentikan obrolan mereka dan beralih menatap kami.

Sedikit mengernyitkan dahi saat melihat wajah pria yang berbicara dengan kepseknya tadi. Diaa..wajah pria itu seperti familiar, tapi siapa?

Diam-diam aku berusaha mengingat-ingat, sampai akhirnya pikiran ku buyar saat nama panjangku dipanggil oleh Mr.Kenneth -kepala sekolah.

"Avyanna Navily Ethoca!" Seru Mr.Ken dengan menekankan setiap katanya.

Seolah ditarik kembali kedunia nyata aku kembali pada kesadaranku, "E-eh.."

"Ngapain kamu malah begong?" Mr.Ken kembali berseru, tanpa kusadari ia sudah berdiri didepanku sekarang.

"Maaf mister.." Dari ujung mataku dapat kulihat Angel yang menampakkan seringai mengejeknya padaku.

"Sekarang coba kalian berdua jelasin, apa yang sudah terjadi sampai kalian saya panggil kesini?" Mr.Ken kembali bertanya yang kutebak ditujukan padaku dan perempuan selain aku yang berada diruangan ini.

Diam, nyatanya aku dan dia sama sekali tak ada yang berniat menjawab.

Mr.Ken tampak menghela napas gusar, sedikit melirik kearah pria yang masih duduk anteng disofa sembari memperhatikan mereka.

Mr.Ken mengalihkannya pada Lengkasa seorang siswa yang dikenalnya sebab ia adalah ketua osis.

"Lengkasa jelaskan apa yang terjadi." Tak membantah Lengkasa kembali menjelaskan seperti yang dijelaskan Sam tadi kepadanya.

Setelah beberapa waktu mendengar penjelasan dari Lengkasa Mr.Ken dan pak Reno tampak mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.

"Ja-" Belum selesai Mr.Ken berbicara, pria yang sedari tadi terduduk disofa tiba-tiba berdiri dan berjalan hingga akhirnya berhenti tepat didepanku.

"Kamu.." Jari telunjuknya mengarah padaku, secara reflek aku menaikkan sebelah alisku bingung. Apa-apaan cowo ini?

"Iya tuan?" Meski dongkol karna ia menunjukku dengan tidak sopannya aku tetap berusaha mempertahankan bersikap sopan dengan pria didepanku.

"Kamu gadis malam itu bukan?" Dih? Ambigu banget omongannya! Bisa-bisa yang lain salah paham!

"Tuan siapa ya? Kita pernah ketemu?"

"Kamu ee.." Pria itu tampak berpikir sembari mengetuk-ngetuk sepatunya dengan lantai, masih dengan tangan yang terus menunjuk-nunjuk kearah ku.

"Tuan? Kesopanan anda dimana? Lo pikir nunjuk-nunjuk gue kaya gini sopan?" Sial! Mulut sialan! Bisa-bisanya aku kelepasan mengatakan isi otakku!

Memukul pelan mulutku yang suka berbicara tanpa seizinku lantas aku memberikan senyum canggung meminta maaf. "Ma-maaf tuan.."

Wajahnya tampak sedikit melongo dengan sedikit terkejut.

"A-ah.. Iya tak apa, salahku juga karna tak sopan." Ia menurunkan jari yang menunjukku tadi.

Saat melihat kearah Mr.Ken aku dapat melihat kedua guruku itu meringis pelan dan tampak menunjukkan jika mereka sedang gugup.

Saat menolehkan kepala tak sengaja aku bertatap mata dengan Lengkasa yang nampak melotot kearahku. Ada apa dengan manusia-manusia ini?

"Ah! Kamu Navily bukan?" Tiba-tiba pria didepanku kembali menyeletuk.

"Hum? A-ah iya itu saya." Aku sedikit heran, pasalnya bagaimana bisa dia tau namaku? Eh tapi wajahnya nampak sedikit familiar di ingatanku. Aku pernah lihat dimana ya?

"Ah.. Pak apa anda mengenal murid kami Etos?" Mr.Ken tiba-tiba berujar dengan sopan nya.

Pria didepanku tampak melirik sekilas dan mengangguk ringan.

"Apakah Etos membuat masalah dengan bapak pak?"

"Jangan panggil saya bapak atau pak! Saya tidak setua itu Ken."

"Ah iya maaf tuan muda." Pria itu tak membalas dan hanya mengangguk sebelum akhirnya kembali duduk disofa itu kembali.

"Kalian semua silahkan duduk." Ujarnya yang terdengar memerintah.

"Jadi kalian yang membuat keributan tadi bukan?" Pria itu kembali bertanya setelah kami semua duduk.

"Kalo iya kenapa? Ada hak apa lo nanya-nanya, masalah buat lo?" Angel yang duduk disampingku langsung menyeletuk menjawab. Angel bodoh! Lo galiat daritadi pak Reno sama mister Ken keliatan segan gitu sama orang ini? Bisa-bisanya lo ngomong gitu!

Pria itu nampak terkekeh kecil sembari mengangguk-angguk.

"Hahaha.. Benar juga. Saya siapa yah hingga berhak berbicara menanya-nanya seperti itu?" Ujarnya, dapat kuperhatikan raut wajah Mr.Ken yang tampak makin cemas.

"Ekhem maaf tuan muda.. Saya akan memperkenalkan tuan pada mereka." Mr.Ken berdehem lalu setelahnya berujar dengan canggung.

"Yah silahkan.."

"Ini Tuan Lucas, anak pemilik sekolah ini yang datang mewakili Tuan Argus. Kenalkan diri kalian." Ujar Mr.Ken.

Angel perempuan disampingku tampak membelalakkan matanya terkejut, "A-aanu p-pak-"

"Jangan panggil saya pak! Saya masih 24 tahun!" Pria didepanku menyela perkataan Angel.

"Eh.. Maksud saya Luc-"

"Jangan memanggil nama saya saja, itu terdengar sok akrab dan tidak sopan."

"Pft.." Aku hampir kelepasan tertawa saat melihat Angel yang mati kutu disampingku. Angel tolol!

"Perkenalkan tuan muda Dixion, saya Ethoca panggil saja Etos." Aku berujar memperkenalkan diri lebih dulu.

"Bukankah nama kamu Navily? Siapa nama panjang kamu?" Pria itu -Lucas mengalihkan pandangannya kearah ku dan bertanya. Kepo banget sih om-om satu ini.

"Nama saya Avyanna Navily Ethoca, biasa dipanggil Etos tuan." Dengan sedikit senyum yang terpaksa aku membalas.

Lucas msnganggukan kepalanya dan kembali berujar, "Baiklah, tapi saya akan memanggil kamu seperti yang pertama kali kamu mengenalkan diri pada saya. Navily, atau Navy saja?" Sabar Tos.. Sabar jangan kelepasan seperti tadi...

Tersenyum sopan aku menganggukan kepala, "Silahkan tuan, senyamanya anda saja." Ujarku mempersilahkan.

"Perkenalkan tuan muda Dixion, nama saya Angeline Khalista Nathevan." Angel disampingku tiba-tiba berujar mengalihkan pandangan kami.

Lucas tampak memandang Angel tak suka sebab memotong ia yang hendak berbicara. Ia tampak menghela napas sebelum akhirnya bersuara kembali.

"Jadi-

Just an Ordinary Extra Figure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang