Senja, Memories

299 93 136
                                    

Jangan lupa ninggalin jejak guys , bantu vote atau komen ya!

_Makasih! selamat membaca_

_Makasih! selamat membaca_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~

Suara nyaring dari gelas yang di lemparan kan Nisa ke arah Andrian yang pada akhirnya melesat ke arah dinding seketika membuat Aska yang pada saat itu masih tertidur di kamar terbangun setelah mendengar keributan itu.

"Kamu pikir setelah kejadian itu aku bakalan maafin kamu." Teriak Nisa kembali mengamuk.

"Nisa, tolong beri aku kesempatan. Kalau memang kamu gak bisa nerima Haruka di rumah ini setidaknya kamu bisa nerima senja kan, liat kasihan dia." Ucap Andrian memohon belas kasihan istri Nya.

"Selama Tiga tahun lebih kamu pergi ninggalin aku dan anak-anak dan kamu cuma datang nge-bujuk aku buat nerima anak haram itu." Bentak Nisa sambil menunjuk ke arah Senja yang tengah mengandeng tangan Andrian yang saat itu sudah berumur 3 tahun.

"Ingat mas, jangan pikir karena aku selama ini gak pernah minta gugatan cerai sama kamu terus kamu dengan mudah Nya membawa mereka berdua ke rumah ini."

"Aku tau! Tapi.."

"Tapi apa.. lagian kenapa kamu gak bawa mereka berdua ke negara asal mereka saja ngapain kamu masih biarin mereka di sini."

"Nis! Aku gak bisa lakuin itu, mengingat pekerjaan aku yang tidak tiap saat bisa berpergian ke luar negeri, dan itu bakalan buat aku sulit untuk jengukin mereka. Sedangkan Senja masih kecil dan masih butuh perhatian dari aku."

Wanita itu tersenyum sinis."Hm. Apa kamu pikir Aska dan Arga gak butuh perhatian kamu juga."

Aska yang melihat pertengkaran kedua orang tua Nya dari balkon lantai atas turun dan langsung menghampiri Senja yang tengah berdiri di samping Andrian.

"Halo." Sapa Aska ke Senja.

"Aska kembali ke sini." Teriak Nisa.

Pria itu lantas berlutut di depan putra Nya itu.

"Aska. Papa boleh minta tolong sama kamu." Ucap Andrian.

"Iya pa!"

"Papa minta tolong ya! kamu ajakin Senja main dulu. Papa masi mau bicara dulu sama mama, kamu gak apa-apa kan jagain dia sebentar."

"Iya pa! Ayo, ikut Kaka." Aska lalu mengandeng tangan Senja dan mengajak Nya naik ke atas kamar.

Aska dengan semangat memperlihatkan isi kamar dia dan koleksi mainan Nya.

SENJA 30 SEPTEMBER (END)Where stories live. Discover now