Senja, 29 Agustus.

224 77 15
                                    

~~~

Kelima remaja itu terlihat masih
berada di kantin sembari melahap bakso di hadapan mereka.

Senja yang saat itu lagi menambahkan kecap ke dalam kuah bakso milik Nya, lalu melihat William yang baru masuk ke dalam kantin tersebut dan segera memesan makanan yang serupa dengan mereka.

Saat William akan pergi ke meja lain sambil membawa semangkuk bakso di tangan Nya, Senja pun berniat untuk mengajak Nya bergabung bersama mereka.

"William.." Teriak Senja dengan melambai-lambai tangan ke arah siswa tersebut.

William yang mendengar teriakan yang memanggil namanya itu, segara menoleh lalu melihat Senja yang terlihat memanggil Nya.

"Sini." Ucap Nya.

"Senja. Lu ngapain manggil dia kesini." Sahut Bella.

"Lu tenang aja, dia itu anak baik kok." Pemuda itu menyakinkan mereka yang terlihat keberatan.

William kemudian berjalan menghampiri Senja dan yang lain Nya. Morgan, Bella dan Rafael menatap bersamaan dengan tatapan serius ke arah siswa tersebut.

"Lu manggil gw." Tanya William yang berdiri di samping Senja yang tengah duduk.

"Iya, ikut gabung aja di sini sama kita."
Jawab Senja.

Pemuda itu kemudian menatap satu persatu murid yang duduk bersama Senja.

Dan mereka pun melempar senyum ramah ke arah William, seolah-olah mereka bertiga tidak keberatan kalau William memang ingin bergabung dengan mereka berlima.

Walaupun di dalam hati Bella dan ke-dua pemuda itu sebenar Nya gak mau William ikut bergabung.

"Baik lah." William menerima ajakan Senja dan ikut bergabung bersama mereka, sementara Bella dan ke-dua pemuda itu cuma salin melempar pandangan satu sama lain.

Setelah Wiliam duduk Senja Mulai memperkenalkan pemuda tersebut ke anak-anak yang lain.

"Teman-teman kenalin ini Wiliam." Senja mulai memperkenalkan William ke mereka.

"Salam kenal nama saya Aisyah." Aisyah yang pertama kali memperkenalkan diri, kemudian di susul dengan yang lain yang lalu memperkenalkan diri secara bergantian.

"Bella."
"Morgan"
"Rafael."

"Senang berkenalan dengan kalian." William membalas dengan ramah ke sahabat baru Nya itu.

Sifat yang di tujukan Wiliam bersama mereka terlihat jauh berbeda dengan apa yang mereka pikirkan soal Pemuda itu.

Bagaimana enggak, William itu merupakan siswa yang paling bermasalah di sekolah, mereka hanya takut gitu jangan sampai William membuat masalah lagi dan itu akan berimbas ke mereka juga.

Dan bisa saja pemuda itu gak akan suka dengan kehadiran orang-orang baru seperti mereka, tapi nyata Nya William justru terlihat ramah.

"Bagaimana keadaan lu." Tanya Senja mengenai luka lembab yang masih terlihat di wajah pemuda itu akibat pengeroyokan kemarin.

"Udah lumayan membaik." Jawab Nya.

"Syukur lah."

"William. Gw boleh tanya gak sih sama lu." Unjar Morgan Selagi ada kesempatan ia ingin bertanya-tanya sedikit ke William sekaligus bisa membuat mereka biar lebih akrab.

"Silakan."

"Tapi lu jangan ke singgung ya!"

"Kita liat aja nanti." Memberikan jawaban yang menggantung.

SENJA 30 SEPTEMBER (END)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin