Senja,1 September

232 70 9
                                    

"Lu yakin ini rumah Senja," Tanya Bella.

Di mana ia sudah berada di depan rumah Senja bersama yang lain, setelah sebelum itu mereka sepakat buat janji untuk menjenguk Senja berhubungan lagi hari Minggu.

Dengan bantuan William yang sekiranya pernah datang ke sana, mereka pun setidak Nya bisa tau di mana letak rumah Senja.

"Iya, gw yakin ini rumah Nya." Unjar William menyakinkan mereka.

"Kalau begitu lu buruan ketuk pintu Nya." Pinta Rafael ke William yang mulai lelah berdiri di luar rumah.

"Kenapa harus gw, elu aja." William balik meminta Rafael, sebab ia sendiri sejujurnya sedikit ragu apa bener itu rumah Senja atau bukan.

"Gimana sih lu." Sahut Rafael.

Ditengah perdebatan mereka berdua, pada akhir Nya Aisyah yang mengajukan diri untuk mengetuk pintu.

Tok.. Tok.. Tok..

Senja yang baru saja keluar dari kamar mandi, sembari mengeringkan rambut dengan handuk, mendengar ketukan pintu dari dalam kamar Nya.

Pemuda itu lantas berjalan keluar kamar dengan handuk yang masih tergantung di leher, dan mulai menuruni anak tangga menuju bawah.

"Kok gak ada yang buka sih. Apa gak ada orang," Gumam Bella.

"Mungkin Aisyah mengetuk pintu Nya terlalu pelan, makan Nya orang di dalam kaga bisa denger. Apa lagi rumah Nya kan besar pasti kaga kedengaran lah."  Unjar Morgan mulai beropini sendiri.

"Kalau memang lu udah tau kenapa buka lu aja yang ngetuk pintu." Bella lalu menarik Morgan ke depan untuk mengantikan Aisyah yang kemudian berjalan mundur ke dekat Bella.

Di saat tangan Morgan mulai mengayuh mengetuk pintu di depan Nya, secara bersamaan pintu rumah itu terbuka. Dan yang membuka Nya dari dalam itu adalah Senja.

Morgan yang sedikit kaget mematung dengan tangan yang masih dalam posisi setengah terangkat kerena kedatangan Senja yang muncul secara tiba-tiba tanpa suara. Ia pun segera menurunkan tangan lalu mundur untuk bergabung dengan mereka yang ada di belakang.

"Hai Senja," Sahut Bella.

"Em. H-hai." Dengan kaku Senja membalas sahutan gadis itu.

Pemuda itu sendiri sebenarnya lupa dengan mereka namun ia masih ingat kalau mereka satu sekolahan.

"Sob! Untuk lu baik-baik aja." Rafael langsung nyelonong memeluk Senja yang terlihat bingung.

"Senja bagaimana kabar kamu." Tanya Aisyah.

"Alhamdulillah baik," Jawab Nya. "Oh iya, ayo silakan masuk," pemuda itu lalu mempersilahkan mereka untuk masuk kedalam rumah.

 "Oh iya, ayo silakan masuk," pemuda itu lalu mempersilahkan mereka untuk masuk kedalam rumah

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Dan saat mereka sudah masuk. Morgan, Bella dan Rafael langsung di buat terpukau dengan isi rumah yang super mewah itu.

"Gw baru tau ternyata Senja anak orang kaya." Gumam Rafael sambil mendongakkan kepala Nya melihat sekeliling langit-langit rumah.

SENJA 30 SEPTEMBER (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon