Senja, 5 September

194 59 4
                                    

Hy.. buat yang belum follow di follow dulu ya..
Dan jangan lupa tinggalkan jejak kaya komen dan Vote ok teman-teman.
.
.

"Senja. Yuk berangkat." Teriak William dari dalam mobil di depan gerbang rumah pemuda itu.

Senja keluar dari dalam rumah bersama Aska yang kemudian mengantarkan adik Nya sampai di depan mobil William.

"Kak, Senja pergi dulu. Assalamualaikum." Pamit Senja ke Aska lalu masuk ke dalam
Mobil.

"Waalaikumsalam. Hati-hati di jalan."
Teriak Aska ke mereka berempat.

"Iya kak." Balas Senja dan ketiga pemuda itu.

William mulai menghidupkan mesin mobil kemudian melaju pergi dari depan rumah Senja.

Mobil mereka perlahan lenyap dari penglihatan Aska sebelum akhirnya ia kembali masuk ke dalam rumah.

"Ok, sekarang kita tinggal jemput Aisyah." Sahut William sambil terus memperhatikan jalan di hadapan Nya.

"Nanti gw sama lu pindah ke belakang, biar Aisyah duduk di kursi tengah biar kita gak saling dekat sama dia." Ucap Senja di mana saat itu mereka berada di kursi tengah.

"Cie.. lu bener-bener pengertian banget ya jadi cowok. Aduh kayanya gw bakalan kalah saing sama lu buat dapetin Aisyah nih." Sahut Rafael menggoda.

"Hahaha, kasihan amat lu." Ejek Morgan yang berada di kursi depan.

Senja terlihat menatap ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.

"Will. Gue minta tolong ya buat berhenti sebentar di mesjid. Soalnya gue mau sholat Dhuha dulu." Sahut Senja.

"Ok siap."

Saat sudah sampai di salah satu mesjid, William segera berhenti dan memarkirkan mobil miliknya.

Senja lantas segera keluar mobil.

"Lu pada gak mau ikut." Teriak Senja.

"Hehehe lu aja." Jawab Morgan cengengesan.

"Bener tuh. Lagian gue gak tau bacaan sholat Dhuha." Timpal Rafael.

Senja hanya bisa menggeleng kepala mendengarkan alasan mereka berdua.

"Lu mau sholat." Tanya Senja saat melihat William ikut keluar dari dalam mobil.

"Kaga! Gue cuma mau pergi cuci muka doang. Lagian gue tuh Kristen."

"Ooh.. ya udah! kalau begitu yuk ikut gue buat sekalian masuk Islam."

"Ha!?"

Senja lalu tertawa melihat ekspresi bingung dan kaget William sembari menepuk-nepuk pundak pemuda itu. "Bercanda sob! Ya udah gue pergi dulu ya."

Senja lantas segera berlari masuk menuju mesjid.
.
.
.

Sesampai mereka di rumah Aisyah, Senja kemudian segera turun dari dalam mobil.

"Woi. Lu mau kemana." Tanya Rafael.

"Ada yang perlu gw urus dulu." Jawab Senja yang sudah berada di luar mobil sambil membawa kotak kado dengan hiasan pita merah di tangan kanan Nya.

SENJA 30 SEPTEMBER (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt